Jumat, 30 Agustus 2013

Sulut Siap Gelar Asian Pasific Choir Game

Pemerintah Provinsi Sulut telah siap menggelar Perhelatan 3rd  Asian Pasific Coir Game (APCG) yang akan berlangsung di Provinsi Sulawesi Utara pada pertengahan bulan  Oktober 2013 mendatang. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd, selaku Ketua Pengarah dalam pertemuan dengan Julia Hoppe sebagai Asisten Artistik Direktur Interkultur Jerman bersama Ibu Aida Sumajuntak promotor Interkultur Indonesia, Ibu Lien Pelapori dari PT Royalindo Expoduta selaku Event Organizer (EO) bersama Panitia Daerah di rupat Wagub, Jumat (30/8) kemarin.
Menurut Wagub, pemerinah provinsi sulut telah siap menggelar even internasional ini, karena  persiapannya sudah berjalan dengan baik, termasuk koodinasi dengan panitia pusat yang dipimpin langsung Menko Kesra Agung Laksono selaku Ketua Umum Panitia Pusat, serta dari Interkultur Jerman yang menjadi mitra kerja dalam kegiatan ini. Kansil menyebutkan, even ini telah mendapat dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri, Bahkan kepada peserta KTT APEK yang akan melakukan pertemuan di Bali, telah diberitahukan oleh Menlu RI Marthi Natalegawa, bahwa di Sulut akan digelar APCG yang pesertanya dari manca negara, ujarnya.
Karena itu Kansil berharap, seluruh panitia untuk bekerja keras dalam menyukseskan acara tersebut, sembari menambahkan yang menjadi Ketua Umum Panitia Daerah yaitu Sekprov Ir. Siswa R Mokodongan dan Sekretarisnya Kepala Bappeda Ir. Roy O Roring MSi.
Diketahui sampai saat ini peserta luar negeri yang sudah mendaftar yaitu Estonia, India, Iran, Malaysia, China, Korea Selatan, Philipina dan Thailand. Sedangkan peserta nasional (Indonesia) ada sekitar 41 dan sulut selaku tuan rumah ada 63 peserta. Namun pendaftaran peserta ini masih terus dibuka, jelas Ibu Aida Simajuntak, sembari berharap kiranya Choir dari PKB Sinode GMIM kiranya semuanya harus ikut dalam ven ini, karena diluar negeri Choir PKB Sinode GMIM ini, sangat ditakuti oleh peserta lainnya.   
Aida menyebutkan, perhelatan acara ini akan berlangsung dari tanggal 8-18 Oktober 2013, dan lokasi kegiatan di empat tempat yaitu di Gereja Sentrum Manado, Gereja Tiberian Gedung Joang, Hotel Peninsula dan di GKIC. Dalam lomba tersebut ada 15 kategori yang akan diikuti oleh Choir anak-anak, pemuda remaja, WKI dan PKB. Selama berlangsungnya kegiatan tersebut juga akan diadakan Workshop dengan pembicara dari luar negeri. Karena itu Dia mengajak seluruh pelatih dan pemerhati Choir didaerah ini untuk dapat ambil bagian di acara tersebut, karena tidak ada biaya pendaftaran alias gratis, tambah ibu Aida. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).  



SKPD Pemprov Malas Tindaklanjuti Temuan Inspektorat

Warning bagi 45 SKPD dilingkungan Pemprov Sulut, karena hasil temuan dari pemeriksaan semester pertama baru lalu yang dilakukan Inspektorat Provinsi, setidaknya ada sekitar 80 persen SKPD belum menindaklanjutinya. Hal itu terungkap dalam pemaparan Tim Pemeriksa Inspektorat, pada rapat tindak lanjut temuan Inspektorat yang dipimpin Wagub Dr. Djouhari Kansil MPd bersama Sekprov Ir. Siswa R Mokodongan di rupat Wagub, Jumat (30/8) kemarin. Pertemuan yang diikuti seluruh SKPD Provinsi ini menurut Wagub sangat penting untuk diketahui bersama, sebab dari hasil temuan ini, masih banyak terjadi kesalahan dalam  pengelolaan keuangan daerah, pengadaan barang dan jasa maupun pengangkatan pejabat yang tidak sesuai dengan aturan kepegawaian, dimana pangkatnya tidak lebih tinggi dari staf, dan ini merupakan temuan yang ber-ulang-ulang, sebutnya. ”Walaupun temuan ini hanya dalam bentuk administrasi, namun kalau tidak ditindaklanjuti akan menimbulkan finansial bagi SKPD yang bersangkutan, “, katanya sembari mengajak Kepala SKPD untuk mengundang Inspektorat dan BPK BMD atau BPK untuk pelatihan peningkatan pengetahuan dibidang pengelolaan keuangan daerah maupun pengadaan barang dan jasa, harapnya.
Mokodongan sendiri merasa sedih dengan temuan PNS yang malas masuk Kantor, kiranya  SKPD segera yang bersangkutan memberikan pembinaan secara berjenjang agar pegawai yang malas tersebut bisa menyadari kelakukannya, termasuk pengangkatan seorang pejabat yang melanggar aturan serta pejabat yang belum mengikuti diklat PIM untuk segera mengikutinya. “Saya sedih dan menyesal selaku Ketua Baperjakat, karena merasa kecolongan, dengan masalah kepegawaian ini. Apakah ada unsur pandang enteng atau tidak, silahkan anda menilai sendiri. Karena temuan yang berulang-ulang ini sangat memalukan”, tegasnya. Mokodongan juga mengingatkan, agar pajak yang ada segera di setor jangan ditahan-tahan. SKPD juga harus memiliki kartu inventaris barang yang digantung di setiap bagian atau bidang, termasuk PPK dan PPTK yang tidak memiliki pengetahuan dalam  pengelolaan keuangan daerah dan pengadaan barang dan jasa supaya segera diganti dengan pegawai yang lebih paham, karena saya dan Pak Wagub sering mendapat semprot dari Pak Gubernur terkait dengan masalah-masalah tersebut, kuncinya.

Inspektur Provinsi Drs. Mecky M Onibala MSi menambahkan, hasil temuan ini sudah dibuatkan LHP untuk dilaporkan kepada Gubernur. Karena pertemuan ini merupakan perintah dari orang nom or satu disulut, jelas mantan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir Pemprov).



Rabu, 28 Agustus 2013

Kabupaten/Kota Segera Tuntaskan Perekaman e-KTP

Menindak lanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.13/3938/SJ Tanggal 25 Juli 2013, Perihal percepatan dan Pengembangan Perekaman e-KTP, maka Pemprov Sulut mengimbau Pemerintah Kabupaten/kota segera menuntaskan perekamannya  bagi penduduk wajib KTP di daerah masing-masing,. Hal itu disampaikan Karo Pemerintahan dan Humas DR. Noudy RP Tendean SIP MSi melalui, Kabag Pemerintahan Drs. Lucky Taju MSi, di ruang kerjanya Rabu (28/8) kemarin.  
Sampai saat ini baru Kabupaten Talaud yang telah menyelesaikan perekaman e-KTP, sedangkan bagi daerah lainnya masih pada tahap penyelesaian. Untuk diketahui bersama bahwa KTP Non Elektronik (KTP lama) hanya berlaku paling lambat sampai dengan tanggal 13 Desember 2013 sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) No. 127 Tahun 2012, maka diharapkan sisa waktu empat bulan ini kiranya dapat dimanfaatkan dengan baik, agar penduduk yang bersangkutan tidak merasa di rugikan, jelas Taju.
Taju mengatakan, berdasarkan UU No. 8 Tahun 2012, Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD,  mengamantkan, bahwa bagi pemilih yang tidak terdaftar pada daftar pemilih tetap atau daftar pemilih tambahan dapat menggunakan KTP atau Paspor sebagai dasar untuk dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Tahun 2014. Apabila terdapat penduduk wajib KTP yang belum melakukan perekaman e-KTP, maka yang bersangkutan tidak dimungkinkan untuk mendapatkan e-KTP sehingga pada Tahun 2014 yang bersangkutan tidak memiliki identitas karena di satu pihak KTP Non Elektronik tidak berlaku lagi, dipihak lain e-KTP belum dimilikinya.
Jika hal ini  terjadi, maka yang berangkutan tidak dimungkinkan untuk mendapatkan pelayanan publik lainnya serta tidak dimungkinkan untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Tahun 2014 mendatang, alasannya karena yang bersangkutan tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap atau daftar pemilih khusus, tandas pria yang akrab dengan wartawan.
Untuk menyikapi hal itu, dimintakan Kabupaten/kota berupaya semaksimal mungkin untuk menuntaskan secepatnya perekaman e-KTP, dengan mengerahkan semua potensi yang ada baik petugas Discapilduk, Camat, Operator hingga Kepala Desa dan Lurah, bagi daerah yang perekamannya sudah hampir selesai maka perekaman sidik jari, iris mata dan pas foto dikembangkan bagi penduduk yang berumur dibawah 17 Tahun secara bertahap dengan memprioritaskan penyelesaian perekaman bagi penduduk wajib KTP, serta bagi penduduk yang dibawah 17 tahun yang telah melakukan perekaman sidik jari, iris mata dan pas foto, maka pada saat penduduk yang bersangkutan genap berusia 17 Tahun maka e-KTPnya langsung ditermah tanpa melakukan perekaman kembali, tambah Kabag paling senior di Biro Pemhumas. (Kabag humas Jusdhistira Siwu selaku jubir pemprov). 


    
  

  

Selasa, 27 Agustus 2013

Tendean Bekali Finalis Nyong dan Noni Sulut 2013

Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR. Noudy RP Tendean SIP MSi  memberikan pembekalan kepada 38 finalis Nyong dan Noni Sulut 2013 yang saat ini masih dalam masa karantina, di ruang Mapaluse, Selasa (27/8), kemarin. Topik yang disampaikan yaitu Good Governance (tata kelolah pemerintahan yang baik). Adik-adik harus bangga karena merupakan utusan terbaik dari yang baik (Best Of The Best) dari masing-masing  kabupaten/kota se- Sulut.
Sebagai generasi muda calon pemimpin bangsa, adik-adik sejak dini harus dibekali dengan berbagai pengetahuan secara luas seperti tiga B yaitu Brain, Beauty and Behavior, disamping pengetahuan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) sebagai bekal  untuk memperkuat SDM, sehingga kedepan bisa memiliki daya saing yang tinggi, terutama dalam menghadapi era kometitif dewasa ini, ujarnya.
Tendean mengatakan, Good Governance memiliki tiga pilar utama yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. tiga pilar ini satu sama lain saling terkait. Karena fungsi pemerintah untuk melayani, mengatur serta menciptakan suasana kondusif untuk  memberikan rasa aman dan nyaman bagi kalangan swasta dan masyarakat dalam membangun sektor-sektor investasi, sembari memberi contoh, kekuatan suatu organisasi di-ibaratkan suatu mata rantai, terletak pada mata rantai yang paling lemah. Jadi dalam suatu organisasi adik-adik harus mampu memperhatikan sub-sub sistem yang paling kecil, karena sub sistem itu akan menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi.
Sedangkan menyangkut stategi dalam membangun Good Governance, mantan Direktur IPDN Regional Sulut ini menyebutkan, pada dasarnya lebih mengacuh pada kultur atau perilaku  dari aparatur yang kita bangun, sebaliknya sebaik apapun struktur yang kita buat tapi kultur tidak mendukung maka semuanya akan menjadi sia-sia. Jadi dua aspek ini penting karena saling mempengaruhi, katanya.
Para finalis nantinya, ada yang terpilih menjadi Nyong dan Noni Sulut Tahun 2013, kiranya modal sosial yang sudah terbentuk selama mengikuti kegiatan ini dapat dijaga, jangan saling menyalahkan, sebaliknya mari kita junjung tinggi semboyan “Torang Samua Basudara, baku-Baku Bae deng Baku-Baku Sayang. Karena modal sosial itu menunjuk pada kemampuan seseorang dalam bersosialisasi, pesan Jebolan S3 dari Uinversitas Gajah Mada Jogya. Turut hadir Kadis Budpar Suprianda Ruru, Sekretaris Darwin M serta Kabid Pemasaran Aneke Rondonuwu S.Sos. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).




  

Sulut Wajib Dukung Pertahanan Keamanan Negara



Masyarakat Sulawesi Utara yang merupakan warga negara Republik Indonesia dituntut wajib untuk turut serta dalam mendukung pertahanan keamanan negara, demi keutuhan NKRI.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR N.R.P Tendean, Sip,Msi bersama tim Direktorat jenderal potensi pertahanan Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, Selasa (27/8) dalam pertemuan bersama pemprov Sulut yang dilaksanakan di ruang WOC Kantor Gubernur Sulut.
“Sesuai undang-undang diatur bahwa seluruh warga negara  wajib menjaga sistem pertahanan negara termasuk wilayah dan sumber daya lainnya,” ujar Tendean.
Untuk itu, Tim pertahanan negara dari Kemetrian Pertahanan RI mengunjungi Sulut untuk mendata prasarana serta komponen pendukung pertahanan yang ada di Sulut seperti jumlah rumah sakit, jumlah aparat keamanan,  letak geografis, jalan,  guna mengetahui bagaimana komponen itu bisa mendukung pertahanan negara jika nanti terjadi ancaman di Sulut.
Diketahui Sulut sendiri merupakan satu daerah yang rawan mengalami gangguan keamanan karena berada di ujung utara Indonesia yang secara langsung berbatasan dengan negara tetangga Filipina. Untuk itu, Sulut harus memiliki perhatian ekstra.
“Sulut merupakan bingkai pemersatu dan garda tersdepan penjaga kedaulatan bangsa dan menjadi benteng bagi tetap egaknya NKRI,” ujar Tendean.
Sementara itu, ketua tim Kolonel Paulus Sartono menyatakan bahwa perlunya mendata sarana dan prasarana komponen pendukung pertahanan RI di daerah karena ancama bisa terjadi kepan saja baik secara militer maupun non militer.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak Pemprov Sulut yang mau bekerjasama memberikan data dan masukan bagi kami terkait sarana pertahanan, saya mengharapkan juga warga Sulut mau ikut serta dalam mendukung pertahanan negara, “ paparnya.(Kabag humas Judhistira A.K Siwu SE,Msi)


Senin, 26 Agustus 2013

SHS: Rumah Sakit Jangan Memandang Strata Sosial

Untuk dapat bersiang di era globalisasi, maka  rumah sakit harus mampu memberikan jasa pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, harga lebih rendah sehingga mudah terjangkau. Demikian amanat  tertulis Gubernur Sulut, yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen SE MS saat membuka Rakenas Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Manado, Senin (26/8) kemarin.    
Sarundajang menegaskan, penyelenggara rumah sakit di tanah air, saat ini diperhadapkan pada dua tantangan utama, menyangkut bagaimana mengubah paradikma yang berorientasi pemberian pelayanan (provider oriented)  menjadi berorientasi pelanggan (customer orientet). Sedangkan tantangan berikut menurut orang nomor satu di sulut, yaitu persaingan antar rumah sakit baik lokal maupun nasional dan regional. Karena itu tantangan seperti ini, sekaligus menghadapkan para pelaku pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit  pemerintah maupun swasta pada dua pilihan yaitu masuk dalam arena kompetisi dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau keluar arena kompetisi tanpa dibebani perubahan dan perbaikan tandas, Sarundajang sebagaimana di tuturkan Silangen.
Untuk itu Sarundajang mengajak, rumah sakit terus meningkatkan kualitas SDM, memperbaiki managemen serta meningkatkan kesejahteraan karyawan, sesuai dengan tema Rakernas Persi yaitu, “Preparing, Improving, Health ServiceToward Nasional Health Insurance”, sembari perharap melalui forum ini, pimpinan rumah sakit kiranya dapat menyatukan persepsi tentang bagaimana meningkatkan pelayanan rumah sakit kedepan dengan tanpa memandang starta sosial, kuncinya.
Turut hadir Ketua Umum Persi DR Dr Suroto Mkes, Dirjen Badanlayanan Kesehatan Kemenkes, Direktur Kesehatan TNI AD serta kadis Kesehatan Sulut dr. Maxi Rondonuwu DHSM MARS. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).   




  

KSD: Bantu Pendidikan Anak Kurang Mamapu

Diaspora Sulut Kawanua Se Dunia (KSD) Pulang Kampung (pulkam) 22-25 Agustus di sulut, telah usai mengelar aksi sosial kemanusiaan bagi warga sulut. Sebagai akhir dari rangkaian ini maka KSD mendeklarasikan pengumpulan dana 1 dolar satu bulan per-orang guna membantu pendidikan anak-anak kurang mampu di sulut. Kegiatan yang dikemas dalam acara Thanksgiving Celebretion Of Kawanua bersama Pemprov Sulut di Gubernuran Bumi Beringin Manado, Minggu (25/8), pekan lalu, menurut Koordintator KSD Pulkam Mieke Tumurang, jangan tanyakan apa yang diberikan pemerintah atau masyarakat berikan kepada KSD, tapi tanyakan apa yang KSD berikan untuk pemerintah dan masyarakat sulut, beber wanita cantik asal kota bunga Tomohon ini. Mieke pun tak lupa memberi apresiasi kepada Pemprov sulut dibawah kepemimpin Gubernur Dr, Sinyo harry Sarundajang yang telah banyak membantu suksesnya hajatan sosial kemanusiaan yang dilakukan, baik sejak persiapan sampai kedatangan para rombongan KSD di tanah leluhur mereka, ujar  Isteri tercinta dari Michel Renaud, sembari menambahkan beasiswa yang diberikan mulai dari SD s/d Perguruan tinggi.   
Gubernur Sarundajang lewat kesempatan itu merasa berterima kasih kepada KSD yang begitu peduli dengan masalah kemanusiaan termasuk pendidikan. “Saya dan Isteri nantinya akan menyisihkan setiap bulan 1 dolar untuk masa depan anak-anak kita, karena kegiatan seperti ini sangat mulia, katanya sembari mengajak  agar KSD mampu menjaga persatuan dan kesatuan, disamping itu  kiranya agenda ini dapat dilakukan setiap tahun, harap Sarundajang.
Karo perekonomian Setda Prov. Sulut Drs Linda Watania MSi selaku Ketua Panitian Diaspora Sulut KSD Pulkam menyatakan, selama lima hari di sulut, mereka telah melakukan bhakti sosial di pantai bunaken, menghadiri perayaan lansia di tomohon, dinner dengan pemkot tomohon, baksos dan pelayanan kesehatan di Panti Asuhan (PA) Dorkas, PA Advent YAPI, PK Tounelet, pengijauan di taman kota dan danaou tondano, Mitra desa molompar dan desa watuliney, Minut Desa Lembean  P.W Bethania,  dan PK di Waleo II, dan di  Manado Panti lansia senja cerah. Kegiatan yang turut dimeriahkan dengan musik bambu dan choir serta Fashion Show dengan designer Buce Kaunang Kawanua AS. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).  






    

  

Jumat, 23 Agustus 2013

Menkop: Koperasi Harus berjiwa Enterprenuership

Menteri Koperasi dan UKM DR. Syariffudin Hasan, mengakui pertumbuhan perkoperasian di daerah sulut, ibarat sayur dapat  bertumbuh dengan subur disetiap Kabupaten/Kota semuanya telah memiliki koperasi.  hal ini disebabkan karena para pengiat (pengurus) koperasi telah memiliki jiwa enterprenuership (wirausaha) memajukan koperasi bagi kesejahteraan anggotanya. Hal itu disampaikan Menkop pada Peringatan Hari Koperasi Nasional (kopnas) ke-66 Tingkat Provinsi Sulut yang dipusatkan di Auditorium Bukit Inspirasi Kota Tomohon, Jumat (23/8) kemarin.
 Menurut Hasan, jumlah koperasi di sulut sampai akhir Agustus 2013 telah mencapai 5856 koperasi baik sekunder maupun primer, dan ini terus berkembang dengan baik. Karena itu saya bangga dengan saudara-saudara saya di daerah ini, ujar suami tercinta dari Anggota DPR-RI Inggrid Palupi Kansil yang berasal dari Siau (Sitaro), sembari menyebutkan, dari kegiatan usaha-usaha koperasi setidaknya telah menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi sulut terus meningkat, sehingga bisa mencapai 8,2 persen diatas rata-rata nasional sekarang ini, “karena itu  patut di syukuri oleh warga, saya terus mendorong para pengiat koperasi agar memiliki jiwa enterprenuership dalam menggerakkan sektor ekonomi bagi usaha kecil dan menengah di sulut”, kata Ketua Harian Partai Demokrat. Sebelumnya Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang, telah menyampaikan ucapan terimah kasih dan pengharggaan yang tinggi atas kedatangan Bapak Menteri bersama isteri Ibu Inggrid Hasan Kansil di Bumi Nyiur Melambai, dan kunjungan ini sudah yang keenam kali dilakukan dari seorang menteri yang begitu mencintai dengan warga sulut. Setiap datang kesini Pak Menteri selalu memberikan bantuan bagi peningkatan pertumbuan perkoperasian di daerah ini.

Kesempatan itu Menkop telah menyematkan penganugerahan ssatya lencana pembangunan bidang koperasi kepada Walikota Tomohon Jimmy Eman, Penganugerahan bhakti Koperasi kepada Bupati Sagihe HR Makagansa, Bupati Minut Sompie Singal dan Kadis Koperasi Mitra, pemberian pengharggaan award 2013 bagi tiga BUMN yaitu PT. Pegadaian Manado, PT Jasa raharja dan PT Bank Mandiri. Menkop juga telah memberikan bantuan Rp. 900 juta untuk refitalisasi pasar tradisional masing-masing KUD Perintis  Bolmong, Koperasi Pertanian Moat Boltim, Koperasi Perikanan Kramat Jaya  Bolmut dan KSU Serba Usaha Tersya Minut. Rp. 375 Juta untuk penataan pasar PKL bagi Koperasi Pasar Kabar dan Koperasi serba usaha Sabar keduanya di Tomohon. Rp. 65 Juta UKM untuk tujuh KUD. Rp. 500 Juta untuk LPDB serta Rp. 50 Juta empat Koperasi dan KSU di manado, Bitung dan Minahasa. Turut Hadir  Wagub Dr. Djouhari Kansil MPd bersama Isteri Ibu Mieke Kansil Tatengkeng, Kapolda Sulut Brigjen Robby Kaligis, Kasrem 131 Satiago, Kadis Koperasi dan UMKM Sulut Maurits Berhandus serta Muspida Tomohon. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).









            

Sjarief Hasan Berharap Pemimpin Negara Yang Berikut Putra Daerah






Setelah mengungkapkan pernyataan mengejutkan saat makan malam bersama di rumah dinas Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd, dimana Menteri Koperasi dan UKM RI DR. Sjarieffudin Hasan, MM menyatakan siap menjadi Tim Sukses DR. Sinyo Harry Sarundajang pada saat konvensi calon presiden Partai Demokrat, satu lagi pernyataan menarik disampaikannya pada saat sambutan dalam rangka memperingati HUT Koperasi ke-67 tingkat Provinsi Sulut yang dipusatkan di Auditorium Bukit Inspirasi Tomohon, Jumat (23/8). Setelah mengurai sedikit tentang peran koperasi dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan bangsa, Sjarief yang juga adalah Ketua Harian Partai Demokrat tersebut berkata bahwa pemerintahan yang akan datang harus mampu menjaga bahkan meningkatkan capaian tersebut. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mencapai 6,3 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi Sulut 7,5 persen jauh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi masional. Itu berarti bahwa Sulut menyumbang kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian negara. Peran pak Gubernur dalam mewujudkan hal ini patut diberi apresiasi. Itu artinya ada pemimpin daerah yang berkualitas. Oleh karena itu, mudah-mudahan pemimpin negara kita kedepan adalah seorang putra daerah dan alangkah bangganya jika putra daerah Sulawesi Utara", ujar suami tercinta Inggrid Kansil yang langsung disambut tepuk tangan seluruh hadirin. Diketahui Menteri Koperasi RI datang bersama istri Inggrid Kansil menghadiri kegiatan HUT Koperasi ke-67 tingkat Provinsi di Kota Tomohon yang dirangkaikan dengan pengukuhan Dekopinda dan pemberian penghargaan kepada Walikota Tomohon Jimmy Eman, SE.Ak, Bupati Kepulauan Sangihe Drs. H.R. Makagansa dan Bupati Minahasa Utara Drs. Sompie Singal, serta pemberian bantuan untuk pengembangan koperasi di Sulut dengan total Rp 6 miliar.
(Juru bicara Pemprov Sulut Judhistira Siwu, SE, MSi )

Dispora Prov Sulut siap gelar Pelatihan Wirausaha Pemuda Tahap 2


Setelah sukses menggelar Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Tahap 1 dari tanggal 20 s.d. 22 Agustus 2013 di Hotel Grand Puri Manado, Dinas pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Utara siap menggelar Pelatihan yang sama untuk tahap ke 2 pada tanggal 27 - 29 Agustus 2013. Pelatihan tahap 1 telah diikuti oleh 50 orang peserta dari unsur Kelompok Pemuda penerima Bantuan Pengembangan Kewirausahaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan peserta Program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3). Selama 3 hari mengikuti pelatihan para peserta telah dibekali dengan wawasan peraturan perundangan berkaitan dengan penyelenggaraan usaha mikro kecil dan pengembangannya, kiat-kiat dan motivasi untuk menjadi wirausahawan yang sukses dan ketrampilan menghasilkan produk inovatif yang mempunyai nilai jual dan pangsa pasar yang baik. Narasumber kegiatan ini terdiri dari unsur dinas lembaga terkait, unsur praktisi bisnis yang memulai usahanya dengan usaha kecil dan telah berkembang menjadi usaha besar dan unsur Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Utara B. Mononutu, SH mengatakan Pelatihan ini adalah salah satu Program Unggulan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka meningkatkan kualitas pemuda calon wirausahawan muda serta untuk menciptakan pemuda yang tangguh, berdisiplin, kreatif dan memiliki jiwa kepeloporan serta dapat menciptakan lapangan kerja baru. Untuk tahap kedua nantinya para peserta akan dibekali dengan wawasan dan materi yang sama namun sasarannya adalah Pemuda Lintas Agama. Dengan demikian diharapkan selain materi kewirausahaan, para calon peserta pemuda lintas agama akan mendapatkan kesempatan yang baik untuk membangun komunikasi dan interaksi positif agar dapat ditumbuhkembangkan saling pengertian dan saling memahami antar pemeluk agama yang berbeda. Ini juga merupakan bentuk upaya Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Utara untuk menyiapkan generasi muda di Sulawesi Utara menjadi kader-kader bangsa yang memahami dan mengapresiasi pluralitas masyarakat bumi Nyiur Melambai yang merupakan ikon pluralitas di Indonesia. Dalam waktu dekat ini juga Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Utara akan melaksanakan kegiatan Jambore Pemuda Daerah yang akan melibatkan unsur Pemuda dari seluruh Kabupaten/Kota se Sulawsi Utara. (Kabag Humas Setdaprov Sulut Yudisthira Siwu selaku Jubir Pemprov Sulut)

Kamis, 22 Agustus 2013

Syarief Hasan : Siap Jadi Tim Sukses SHS

Ini merupakan suatu ungkapan tulus yang datang dari Menteri Koperasi dan UKM RI Syarief Hasan, saat berada dikediaman Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd di Bumi Beringin manado untuk makan malam bersama, Kamis (22/8) kemarin, menyebutkan, saya siap menjadi tim sukses bagi Pak Sinyo Harry Sarundajang untuk berkampanye sebagai calon Capres dari Partai Demokrat. Apalagi Figur Gubernur Sulut ini, sudah dipanggil Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk bersedia mengikuti seleksi konfensi Capres dari Partai Demokrat. “Tentunya sebagai putra daerah saya harus mendukung pak Sarundajang. Yang pasti masyarakat yang ada di kawasan Timur Indonesia akan mendukungnya, karena salah satu calon berasal dari KTI”, katanya.
Syarif hasan mengatakan, kita harus bedakan bahwa Pak Sarundajang bukan mendaftar untuk mengikuti seleksi dalam konfensi ini, akan tetapi diminta langsung oleh Ketua Dewan Pembina untuk bersedia mengikuti seleksi konfensi sebagai salah satu wakil dari kawasan timur Indonesia.
Karena itu saya siap untuk menjadi tim sukses, karena dalam waktu dekat ini, kami akan turun kedaerah-daerah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, ujar suami tercinta dari Anggota Komisi VIII DPR-RI Inggrid Kansil.

Sebelumnya Gubernur Sarundajang menyampaikan selamat datang di Bumi Nyiur Melambai kepada Menteri bersama Isteri. Kedatangan Menkop kali ini akan membawa ole-ole bagi warga sulut, terkait dengan kunjungan kerjanya selama dua hari di daerah ini. Sarundajang juga menambahkan Menkop, hari ini  akan berkunjung di kota bunga tomohon, untuk melakukan pencanangan kawasan wisata kuliner, penyerahan bantuan kepada beberapa koperasi berprestasi, juga pengharggaan bhakti koperasi kepada Bupati sangihe, Bupati Minut, serta pemberian penganugerahan satya lencana pembangunan bidang koperasi kepada walikota tomohon, sekaligus akan menghadiri pertemuan lansia se-sinode GMIM. Diketahui Menkop RI tiba dimanado pukul 19:20 Wita dengan pesawat garuda dan dijemput langsung oleh Gubernur Sulut dan Wagub, serta Ibu Mieke kansil Tatengkeng dan kadis Koperasi UMKM Mourits Berhandus. Rombangan selanjutnya menuju kediaman Wagub Sulut di Bumi Beringin manado.  (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov). 
             





Sesmenkopolhukam: Sulut Maju Pesat Karena Stabilitas Keamanan Terjaga



Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI (Sesmenkopolhukkam) Letjen TNI. Langgeng Sulistiyono dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Rapat Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri 2013 Tingkat Provinsi Periode B06 di Hotel Quality Manado, Kamis (22/8) mengatakan bahwa sebuah daerah tidak akan berkembang jika situasi keamanannya tidak stabil. "Contohnya di Sulut ini, saya kagum dengan daerah ini, pembangunannya begitu nyata terlihat. Tentunya jika tidak aman mana mungkin akan seperti ini. Saya salut pada Gubernur Sarundajang yang mampu meanjadikan Sulut seperti ini", kata Langgeng. Dia menambahkan juga bahwa sudah seyogyanya keamanan menjadi tanggung jawab pemerintah dan karenanya pemerintah harus memutar otak agar hal tersebut dapat terwujud. Di acars yang sama, Gubernur Sulut DR. S.H. Sarundajang memberikan sedikit gambaran tentang kondisi geopolitik di daerah Nyiur melambai ini dikaitkan dengan beberapa capaian yang diperoleh. Gubernur juga mengungkapkan bahwa terjaganya stabilitas keamanan di daerah ini adalah berkat kerjasama dari seluruh komponen daerah termasuk masyarakat itu sendiri. Sarundajang yang juga ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia ( AIPI) mengungkapkan pula bagaimana kompak dan kooperarifnya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( FORKOPIMDA) Sulut sehingga memudahkan dalam berkoordinasi. "Unsur-unsur pimpinan yang tergabung dalam Forkopimda di Sulut memegang peranan yang sangat penting dalam hal keamanan daerah ini, dan saya bersyukur dan berterima kasih sampai saat ini kita tetap kompak", kata Gubernur.
Kegiatan rapat evaluasi tersebut dihadiri oleh para kepala Badan Kesbang, As. Intel dan As. Ops Korem, Dir. Intel dan Karo. Ops Polda se- Indonesia Timur. Pejabat Forkopimda Sulut yang hadir nampak Kapolda Brigjen. Pol. Robby Kaligis, Kabinda Brigjen Marinir. Widad P. Aji, Sekprov Sulut Ir. S.R. Mokodongan dan kasrem 131. Santiago, sedangkan rombongan dari Kemenkopolhukan hadir salah satu putra daerah Brigjen Pol. Royke Lumowa selaku Asdep 3 Kamnas.
(Juru bicara Pemprov Sulut Judhistira Siwu, SE, MSi )



Gubernur Diskusi Dengan Pimpinan BRI

Gubernur Sulut DR SH Sarundajang Kamis (22/8) melaksanakan diskusi interaktif bersama Pimpinan dan karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sulut. Bertempat di aula Kantor BRI. 

Dalam diskusi tersebut Gubernur memaparkan pertumbuhan ekonomi dan peluang-peluang sektor pertumbuhan ekonomi di Sulut yang sedang berkembang dengan pesat. Gubernur juga membagikan pengalaman beliau dalam memimpin Sulut sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik.

" Potensi Sulut sangat begitu banyak, apalagi dari segi pembangunan ekonomi. Saat ini Pemprov tetap berupaya memingkatkan kualitas ekonomi sulut," ujar Sarundajang. 

Berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, perikanan menjadi andalan Sulut dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi, untuk itu Gubernur juga mendorong pihak BRI untuk membantu masyarakat yang mengembangkan potensi usaha di tiga bidang tersebut. 

Khusus untuk Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK) Bitung, saat ini sedang mengalami proses. Gubernur meminta BRI membantu nasabah yang ada di Bitung, demi suksesnya KEK.

"Banyak investor yang antri untuk menanamkan modal di Bitung, saya harap BRI bisa bekerjasama membantu dalam hal tersebut, saya sangat optimis apa yang menjadi kerinduan kita bersama ini dapat terealisasi dan sukses, saya yakin kita akan menjadi pemain ekonomi yang besar," kata Gubernur.

Seluruh peserta merasa puas dengan apa yang disampaikan Gubernur, pihak BRI-pun akan sepenuhnya membantu program dan rencana pemerintah dalam membantu pertumbuhan ekonomi Sulut.

Gubernur Instruksikan Gerak Cepat Tuntaskan Kelangkapan KEK Bitung


Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung selangkah lagi segera terealisasi. Dari hasil pertemuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang dipimpin langsung Gubernur DR. S.H. Sarundajang dengan Tim KEK pusat Rabu (21/8) sore di gubernuran Bumi Beringin, pada prinsipnya pemerintah telah setuju untuk menetapkan Bitung sebagai salah satu KEK di Indonesia. Menurut Koordinator tim dari pusat Budi Santoso, Produk hukum yang akan melandasi KEK tersebut adalah berbentuk Peraturan Pemerintah (PP). Budi menambahkan bahwa untuk KEK Bitung, Pemprov Sulut dan Pemkot Bitung tinggal melengkapi dokumen tentang kerjasama dengan para perusahaan-perusahaan masuk dalam kawasan ini. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulut DR.S.H. Sarundajang mengatakan bahwa untuk perusahaan yang masuk dalam kawasan ini terbagi atas 2 yaitu uang sudah perusahaan yang sudah eksis dan yang sudah menyatakan kesiapan untuk beroperasi di KEK. "Mereka semua sangat serius untuk berinvestasi dan beroperasi dan saya jamin itu, untuk itu saya instruksikan Walikota Bitung, Asisten II dan Kepala Bappeda Provinsi serta Direktur Kapet untu segera menindaklanjuti permintaan Tim", tukas Sarundajang. Tim yang hadir dari pusat selain Budi yaitu Supriyadi, Staf Ahli Menko Perekonomian Enoh Suharto. Sekertaris Dewan Nasional KEK
Edib Muslim, Kadi sekt KP3EI
Bambang Wijarnako Kasubbag KEK
Aminudin, pelaksana KEK
Elen, kepala biro hukum kemenko perekonomian. Sedangkan dari Pihak Pemprov Sulut, Asisten II Drs. Sanny Parengkuan, MAP, Kepala BAPPEDA Ir. R.O. Roring, MSi, Direktur KAPET DR. Noldy Tuerah, Kepala Dinas Perindag Ir. Olvie Ateng, Kepala BKPM Ir. Happy Korah dan Karo Ekonomi Dra. Lynda Watania, MM. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Walikota Bitung Hanny Sondakh.
(Juru bicara Pemprov Sulut Judhistira Siwu, SE, MSi )

Wagub: Bidang Kesehatan Menjadi Prioritas

Tenaga Kesehatan Perawat  yang tergabung dalam wadah Himpinan Perawat Endoskopy Gastrointestinal  Indonesia (HIPEGI) menggelar Munas ke-2 di Manado, Kegiatan yang dibuka Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd di Hotel Lion Manado, Kamis (22/8) kemarin diikuti 200 perawat se-Indonesia.
Wagub mengatakan, Pemprov Sulut terus menjadikan bidang kesehatan sebagai salah satu prioritas pembangunan sulut, karena sampai saat ini terus dipacu untuk menurunkan kematian ibu melahirkan dan bayi. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu hadirnya Posyandu cerdas, dan ini baru ada di sulut. Artinya Posyandu digabung dengan PAUD, sehingg anak-anak sambil bermain kesehatannya diperiksa termasuk orang tua.
Ini sekaligus menjawab permasalahan kesehatan yang kita dihadapi dewasa ini, menuntut upaya pemecahan tidak sekedar hanya dalam skala lokal atau nasional saja, melainkan sudah dituntut upaya pemecahan dalam skala global. Hal ini menuntut tenaga kesehatan untuk beradaptasi dengan perkembangan permasalahan yang ada, dan bahkan terus berupaya mengantisipasi kemungkinan timbulnya permasalahan baru di masa yang akan datang, termasuk didalamnya tenaga kesehatan perawat yang tergabung dalam HIPEGI.
 Kansil menilai Munas ini, memiliki manfaat yang sangat besar bagi pembangunan kesehatan, terutama dalam bidang Endoskopy Gastrointestinal, sekaligus sedikitnya bisa menjawab permasalahan kesehatan yang ada. Karena ilmu kedokteran dan tehnologi kedokteran saat ini berkembang sangat pesat sehingga telah menghasilkan prosedur diagnostik yang cepat dan tepat, sembari menyebutkan,Endoskopy sebagai salah satu teknik pelayanan canggih telah menjadi sarana penunjang diaknostik yang cukup handal, katanya.
Karena itu suami tercinta dari Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Cabang Manado Ibu Mieke Kansil Tatengkeng berbangga karena,  HIPEGI telah berhasil membuat konsensus bersama sebagai syarat untuk pemakaian, pelatihan petugas, ekspertise serta penerapannya dalam penanganan penderita yang secara berkala selalu dapat diperaharui sesuai dengan kemajuan ilmu, tambah Kansil. Turut hadir Ketua Umum HIPEGI Aam Sumadi Skep, Ketua Bidang Organisasi Profesi PPNI Pusat Wawan Arif Sawana serta Ketua PPNI Sulut Arthur Lapian, Skep Mkes. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).