Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Minggu, 31 Juli 2016
Gubernur Suport Lembean Jadi Desa Wisata
Sabtu, 30 Juli 2016
Wagub: Musik Kolintang Adalah Aset Budaya Sulut Yang Perlu Dilestarikan
Jumat, 29 Juli 2016
Menpar Mintah Bunaken Harus Bebas Dari Sampah
"Saya minta Gubernur Sulut harus dibantu oleh Walikota Manado dalam upaya membersihkan objek wisata bunaken, agar benar-benar menjadi bersih dan terbebas dari berbagai jenis sampah", ujar Arief Yahya sembari menyebutkan, inilah salah satu penyebab sehingga bunaken tidak masuk10 destinasi daerah tujuan wisata di Indonesia, karena sangat kotor.
Untuk itu, kita harus mendukung geliat keberhasilan pariwisata Sulut, yang di motori Gubernur dan Wagub Sulut . Walaupun baru beberapa bulan memimpin daerah ini, tapi telah berhasil mendatangkan ribuan wisatawan asing dari Tiongkok (China). Kedua pemimpin baru Sulut ini sangat memahami benar membangun daerah lewat sektor pariwisata masih lebih mudah ketimbang lewat sektor-sektor lainnya.
Sehingga pemerintah pusat patut memberikan apresiasi positif kepada Pak Olly Dondokambey dan Steven Kandouw, terangnya.
Selanjutnya bersamaan dengan penutupan festival bunaken ini, juga dibuka festival pangan non beras. Ini merupakan gabungan festival parekraf, sebut salah satu Menteri Pariwisata terbaik di Asia Tengara ini. Karena wisata kuliner sangat cepat mendapatkan devisa, dan paling banyak di kunjugi wisatawan.
"Saya minta Gunernur menyurat di Kementerian Parekraf sehingga bisa menunjang wisata kuliner didaerah ini, tapi juga saya juga mohon para Bupati/Walikota se-Sulut dapat menunjang program Gubernur ini dengan memfasilitasi setiap kunjungan wisatawan ke daerah Sulut. Ini penting sekali, agar geliat kepariwisataan Sulut benar-benar terlihat kemajuannya. Kementerian yang dipimpinnyapun tidak akan tinggal diam melihat keberhasilan pariwisata di Sulut ini, lewat Deputy-Deputy yang ada nantinya akan membatunya, janji Yahya.
Sebelumnya Gubernur Sulut Olly Dondokabey SE menyatakan, saat ini Sulut dibanjiri ribuan turis China, dengan dibukanya Chater Fligh penerbangan lansung dari beberapa kota di negara tirai bambu ke Manado, telah memberi dampag positif terhadap pertumbuhan ekonomi Sulut. Mudah-mudahan melalui kunjungan wisatawan China ini akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulut.
"Pemprov hanya membuka jalan tapi yang menikmati halsilnya berupa pajak adalah pemerintah Kabupaten/Kota itu sendiri", katanya.
Karena itu saya berharap, kebangkitan pariwisata ini bisa berjalan terus dan bisa terwujud selama lima tahun kepemimpinan saya dan Pa Wagub Steven Kandouw, jelasnya, sembari berharap adanya perhatian khusus dari Menteri Pariwisata, dalam mempromosikan berbagai destinasi wisata Bumi Nyiur Melambai, lebih khusus bunaken sebagai icon wisata Sulut ke manca negara.
Selain itu Gubernur juga minta agar masyarakat Sulut dapat membuka diri, sehingga banyak kunjungan wisatawan yang datang di daerah ini, sekaligus dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan yang ada lewat program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK).
Turut hadir Wagub Sulut Drs Stven Kandouw, Bupati Minsel Tety Paruntu, Bupati Minahasa Jantje Sajow Bupati Bolsel Herson Mayulu, Walikota Bitung Max Lomban, Wawali Manado Mor Bastian serta Wabup Minsel, dan Kadis Budpar Happy korah. (Humas Pemprov Sulut).
Kamis, 28 Juli 2016
Duta Wisata Sulut Bawa Investor ke Sulut
Olly Pelopori Bangun Perumahan Pendeta
Dengan mengandeng PT Matuari Maju, Ormas Gerakan Sulut Membangun (GSM) serta Bank Sulutgo, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE memelopori dibangunnya pembangunan perumahan Sola Gratia, yang diperuntukan bagi para Pendeta, Guru Agama dan Pekerja Gereja/Oikumene, maka pada Kamis (28/07) kemarin, Gubernur telah melakukan peletakan batu pertama bersama Dirut Bank Sulutgo DR James Salibana SE dilokasi perumahan Jalan Ring Road II Mapanget Manado, dalam suatu Ibadah Syukur dipimpin Pdt Petra Rembang dari Sinode GMIM.
Gubernur mengatakan, dibangunnya rumah impian bagi para pendeta denominasi gereja di daerah ini, sebagai salah satu bentuk dukungan para pihak terkait pada tataran implementasi terhadap program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK) yang sementara di gulirkan oleh Pemprov Sulut serta guna menjawab program Nawa Cita dari Presiden Jokowi khususnya pada poin ke-lima "meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia".
"Saya tau selama ini para pendeta yang masih aktif melayani, disiapkan pastori (rumah tempat tinggal). Namun setelah pensiun nanti banyak pendeta belum memiliki rumah sendiri, dan ini hasrat saya membangun hunian bernuansa religi pertama di Kota Manado ini", ujarnya. Sembari menyebutkan negara harus hadir untuk mensolusikan hal ini, dan menjadikan sebagai bagian dari implementasi tugas serta tanggungjawab mensejahterakan rakyat, katanya.
Oleh karenanya, dalam kerjasama ini Olly minta Bank Sulutgo dan PT Matuari Maju selaku developer dapat memberikan pelayanan terbaik, baik mulai dari proses pembangunan hingga distribusinya nanti.
"Saya ingin kerjasama ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin dan tepat sasaran guna pemenuhan aspek manfaat, tata ruang, kelestarian lingkungan dan juga fasilitas penunjang lainnya, sehingga benar-benar bisa dirasakan oleh para pendeta sebagai yuser", terangnya
Gubernur mengakui rencana awal membangun perumahan bagi pendeta ini berawal dari pembicaraan dengan Sinode GMIM, namun dalam pelaksanaannya ikut melibatkan sinode dari denominasi gereja.
Menjawab tantangan dari Gubernur Dirut Bank Sulutgo James Salibana menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap user, sekaligus akan mempermudah administrasi keuangan. Penyetoran dan penarikan dari setiap jemaat, wilayah hingga sinode tempat dimana yser melayani. Disisi lain pihaknya harus terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan sebagaimana moto "melayani adalah komitmen kami" sehingga kerja sama yang terjalin akan semakin kuat dan bersinergi sehingga dapat menjadikannya sebagai peluang bagi Bank Sulutgo dalam membangun bisnis bank sebagaimana termuat dalam strategi "BPD regional champion" dan "transformasi Bpd" sebut Salibana.
Sementara Dirut PT. Matuari Maju Pdt Herman Hatuihamalo menyebutkan uang muja dari para user ini sepenuhnya akan ditanggung oleh Gubernur Sulut Olly Dondojambey SE.
Pada kesempatan itu Direktur Pemasaran Bank Sulutgo telah menjelaskan secara teknis kepemilikan rumah bagi para pendeta. Program ini akan dikawinkan dengan KPR bersubsidi yang ada di Bank Sulutgo. (Humas Pemprov Sulut)
Palandung: Minggu Depan Pencanangan Peringatan Hari Kemerdeka dan HUT Provinsi
Rabu, 27 Juli 2016
Lembean Dikembangkan Jadi Desa Wisata
Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah pembangunan Desa sebagai lokasi wisata.
"Bekerjasama dengan Kabupaten dan Kota, kita akan membangun desa-desa wisata," ujar Dondokambey saat memberikan sambutan dalam acara Perbankan, Rabu (27/07) kemarin.
Program brilian ini langsung ditanggapi positif oleh Duta Wisata Sulut dan Yayasan Alfred Sundah (YAS).
Diketahui, saat ini oleh Yayasan Alfred Sundah sebagai tokoh musik dan grup kolintang pun menjadi satu 'icon' budaya Sulut yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Togas menambahkan Yayasan Alfred Sundah juga pada Jumat 29 Juli di Hotel Peninsula akan menggelar Seminar Seni Budaya Kolintang serta pada Sabtu esok harinya menggelar pagelaran musik kolintang di Desa Lembean Jaga 4 Kec. Kauditan Minut. (Humas Pemprov Sulut).
Kandouw Pimpin Lansia Sulut
Pelantikan tersebut dirangkaikan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2016 yang berlangsung di halaman kantor Bupati Minut, Rabu (27/07) kemarin dan disaksikan ribuan lansia yang berdatangan dari kabupaten/kota se-Sulut.
Diketahui Pengurus Komda Lansia 2016-2021 antara lain yakni Ketua Pelaksana Kadis Sosial dr Lisye G Punuh MKes, Wakil Ketua I Kadis Kesehatan dr Jemmy Lampus MARS, Wakil Ketua II Kepala Bappeda Ir Roy O Roring MSi, Sekretaris I Drs FJ Winerungan MS, Sekretaris II Karo Kesra dr Bahagia Mokoagouw. Pengurus ini dilengkapi 3 koordinator bidang serta 18 Anggota di antaranya Kadis Diknas Asiano G Kawatu MSi, Kadis PU Ir J Kenap MSi, dan Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi.
Gubernur Dorong BRI Bantu Kembangkan Pariwisata Sulut
Selasa, 26 Juli 2016
Pemprov Launching Kelompok Sahabat Anak
Sesuai Undang-Undang nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, mengamanatkan bahwa hak mencakup hak hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan serta mendapat perlindungan dari berbagai tindak kekerasan, perdagangan anak, eksploitasi serta diskriminasi.
Pada kegiatan launching Kelompok Peduli Sahabat Anak di sekolah-sekolah tingkat Provinsi Sulut sekaligus kampanye Bersama Lindungi Anak (BERLIAN) pada Selasa (26/07) pagi tadi di Hotel Peninsula Manado, dalam sambutan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur, Steven Kandouw yang disampaikan Sekertaris provinsi (Sekprov) Sulut, Siswa R Mokodongan mengatakan meskipun telah ditetapkan didalam UU kualitas hidup dan perlindungan khusus anak masih membutuhkan perhatian, khusus anak masih membutuhkan perhatian yang besar.
Disebutkannya berdasarkan data angka prevalensi kekerasan terhadap anak di sulut, sejak tahun 2013 kasus kekerasan terhadap anak tercatat sebanyak 343 kasus.
“Untuk tahun 2014 meningkat menjadi 345 kasus, tahun 2015 meningkat lagi menjadi 396 kasus ini sangat memprihatikan sehingga sangat berdampak terhadap tumbuh kembang anak,”terangnya.
Kegiatan yang dimotori oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) bersama Badan P3A Provinsi Sulut itu, oleh Kepala BP3A, Erni Tumundo mengatakan kegiatan ini nantinya untuk kelompok-kelompok akan disuport disekolah-sekolah di Kabupaten Kota.
“Untuk anggarannya nanti di Kabupaten Kota akan kami bekerjasama dengan BP3A di Kabupaten Kota. Yang terpenting kita bisa mengantisipasi dulu saat ini. Bukan dikatakan darurat, namun ini hanya bentuk antisipasi untuk kondisi kekerasan terhadap anak di Sulut. Kedepan akan kami pacu lagi, karena pada hari ini baru lonching,”ujar Tumundo.
Turut hadir Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Valentin Ginting, serta para anak-anak disejumlah sekolah di Sulut.(Humas Pemprov Sulut).
Sekprov: Narkoba dan HIV/AIDS telah menjadi Masalah Internasional
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Ir Siswa R Mokodongan menyatakan, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya lainnya (Narkoba) serta masalah HIV/AIDS dengan berbagai implikasi dan dampag negatifnya telah menjadi masalah internasional, nasional, bahkan telah menembus tatanan kehidupan masyarakat lokal di daerah termasuk Sulut. Pernyataan Sekprov tersebut disampaikan Karo Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dr Bahagia Mokoagouw saat membukan kegiatan koordinasi dan konsultasi masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di ruang Mapaluse, selasa (26/07) kemarin. Kompleksitas permasalahan ini telah
Menjadi ancaman terhadap tatanan kegidupan masyarakat, bangsa dan negara serta dapat melemahkan ketahanan nasional yang dapat menghambat jalannya pembangunan. Katanya.
Kecenderungan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat, juga daya toleran (penyesuaian) dan habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi. Ketiga sifat itulah yang menyebabkan pemakai narkona tidak bisa lepas dari cengkeramannya. Disisi lain, menimbulkan dampag negatif yang sangat besar, baik di bidang ekonomi, sosial budaya maupun kesehatan. Olehnya, Dalam konteks itulah, diperlukan upaya pencegahan dalam penanggulangan narkoba dan HIV/AIDS, yang bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerimtah saja, tetapi merupakan tanggungjawab kita bersama segenap lapisan masyarakat, keluarga, LSM, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga lainnya, disamping layanan pengobatan dan perawatan. Disadari bersama saat ini konsumsi narkoba cenderung menjadi gaya hidup pada sebagian orang terutama generasi muda, jelasnya. Karena itu menjadi harapan, melalui momentum ini dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba serta masalah HIV/AIDS, dengan senantiasa mengedepankan aspek kemanusiaan, supremasi hukum, nilai-nilai moral, etika dan agama, tandas Mokodongan seperti di tuturkan Mokoagouw.
Sementara Kabag fasilitasi Sosial dan Keagamaan Olga Saisab SSos menyebutkan, maksud dari kegiatan itu, untuk mengadakan evaluasi sejauh mana strategi penanggulangan narkoba dan HIV/ADIS di implementasikan kepada masyarakat, serta mengadakan sosialisasi kepada lembaga pemerintah dan LSM yang terkait tentang kinerja dan persoalan yang dihadapi serta langkah solusinya, sedangkan Narasumber, Kepala BNN Provinsi Sulut Kombes Pol. Drs Sumirat Dwiyanto MSi, Sekretaris KPA Sulut dr MSJ Tangel Kairupan serta Karo Kesra sendiri. Pesertanya dari SKPD terkait serta LSM peduli narkoba dan HIV/AIDS, tambah Saisab. (Humas Pemprov Sulut).
Wagub Hadiri Pembukaan Jumbara Nasional PMR ke VIII
Dalam sambutan Wapres Jusuf Kalla berharap dengan kegiatan Jumbara ini dapat mengoptimalkan kontribusi PMR, serta umumnya PMI dalam membantu menangani masalah sosial seperti penganangan bencana, kesehatan, penyalahgunaan narkoba dan masalah sosial lainnya. Peserta juga diharapkan dapat berbagi pengalaman di daerahnya masing-masing dengan mengedepankan prinsip ikhlas membantu, serta kerja gotong-royong bersama-sama.
"Banyak masalah sosial, bencana, kesehatan, narkoba, ada masa depan yang harus kita capai, dalam Jumbara ini saya harapkan dapat dijalankan dengan gembira, prinsip membantu bersama harus dijalani, haruslah bekerja bersama sama," ungkap Wapres.
Dalam kegiatan Jumbara Nasional ini juga dilakukan tiga penandatanganan nota kesepahaman, diantaranya kerjasama PMI dengan Kemenkominfo mengenai peningkatan layanan kepalangmerahan dengan optimalisasi pamanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kerjasama PMI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang pembinaan dan pengembangan kegiatan kepalangmerahan di satuan pendidikan, serta kerjasamaa PMI dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang penyalahgunaan narkoba dalam rangka darurat narkoba.
Kemenpan RB, Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemprov
Tim evaluasi akuntabilitas kinerja dan reformasi birokrasi (RB) Kemenpan RB dipimpin Asisten Deputy (Asdep) Akuntabilitas Pengawasan dan RB Naftali Sipayung selaku supervisor tim, serta Kabid Pengawasan Agusdin Mutaqim yang juga selaku Ketua Tim Evaluasi ini, usai diterima Wagub Sulut Drs Steven Kandouw di ruang kerjanya , Senin lalu, langsung melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja dan reformasi birokrasi bagi seluruh SKPD lingkup Pemprov Sulut serta 4 Kabupaten/Kota yakni Manado, Bitung, Minut dan Mitra sebagai lokus. Hal itu dibernarkan Karo Organisasi Setda Provinsi Sulut Farly Kotambunan SE di ruang kerjanya Selasa (26/07) kemarin. Kotambunan mengatakan, tim yang beranggotakan 5 personil itu, intinya melihat sasaran kinerja dan RB di seluruh SKPD Pemprov Sulut apakah sudah sesuai dengan renja dan renstra serta selaras dengan visi misi Gubernur yang tertuang dalam RPJMD Sulut serta program nawa cita yang di gulirkan oleh Presiden Joko Widodo. Karena itu mantan Karo Umum Setda Provinsi Sulut ini berharap, SKPD lingkup Pemprov harus proaktif selama berlangsungnya evaluasi ini.
"Kita harus mendukung sepenuhnya penyiapan pematangan dan evaluasi ini, karena menjadi target Gubernur dan Wagub Sulut SKPD Pemprov dan 4 Kabupaten/Kota harus mendapat predikat A dalam penilaian tim dari Kemempan RB nanti, karena tahun kalu kita baru mencapai predikat B", ujar Kotambunan.
Namun saya merasa optimis lewat kepemimpinan OD-SK bisa memperoleh nilai predikat A tersebut, asalkan seluruh SKPD Pemprov dan 4 Kabupaten/Kota siap membantu melayani tim dalam melaksanakan tugas evaluasi ini, tandas mantan Karo Pembangunan Setda Provinsi Sulut ini.
turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi dan Apsisten Administrasi Umum Ch. Talumepa SH MSi. (Humas Pemprov Sulut).
BKD Gelar Uji Kompetensi ASN Pindah di Pemprov.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulut, Selasa (26/07) kemarin, di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut menggelar uji kompetensi bagi ASN Kabupaten/kota yang bermohon pindah di lingkup. Pemprov Sulut. Hal itu dibenarkan Kepala BKD Sulut DR Femmy M Suluh MSi, saat membuka kegiatan tersebut.
Suluh mengatakan, keinginan ASN Kabupaten/Kota untuk pindah dan berkarier di jajaran birokrat lingkup pemprov Sulut sangat tinggi, dengan berbagai alasan diajukan lewat surat permohonan pindah, seperti mengikuti suami, urusan keluarga serta sebagian kecil hanya mencantumkan alasan untuk pengembangan karier. Kita tidak hanya sekedar menerimanya, akan tetapi harus melalui proses tes uji kompetensi dasar berdasarkan tupoksi yang ada, untuk mengetahui kemampuan dan kompentensi yang dimiliki oleh para pegawai sehingga dapat menjaring tenaga yang berdaya guna, berkompeten dan bertanggungjawab pada bidang tugas yang akan diban apabila diterima bekerja dilingkup Pemprov Sulut, Karena terkait dengan penataan staf di instansi yang ada, selain itu penerimaan pegawai ini atas dasar objektifitas (kebutuhan) dan bukan subjektifitas, ujar mantan Karo Umum Setda Provinsi Sulut ini.
"Kita harus pilah mana SKPD yang membutuhkan, kemudian dilakukan analisis jabatan, karena ada konsekwensi terkait dengan anggaran didalamnya", katanya sembari menyebutkan kalau gaji tidak menjadi problem karena nanti bulan Januari dibayar, tapi yang menjadi masalah tunjangan kinerja daerah (TKD), karena TKD ini di susun setiap tahun sekali. Suluh juga mengingatkan, jangan masuk di Pemprov hanya membawa masalah, apalagi mempengaruhi teman kerja yang lain, tapi harus membawa solusi, tegasnya.
Sekretaris BKD Drs Lucky Taju MSi mengatakan, tes uji kompetensi ini akan dilakukan oleh Tim seleksi yang terdiri BKD, Inspektorat, Biro Organisasi dan Biro Hukum. Taju menambahkan, Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan untuk yang ke-3 kalinya. Sementara Kabid Mutasi dan Pensiun Flora M Worotitjan, SSos menyebutkan peserta yang mengikuti penilaian kompetensi saat ini sebanyak 97 orang, dari 172 orang, yang bermohon Tahun 2015 71 orang, Tahun 2016 80 orang, peserta Golongan IV/a keatas 26 orang.
Senin, 25 Juli 2016
Wapres Harap PMR Sulut Aktif Dalam Berbagai Kegiatan Sosial
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla megharapkan para anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang ada di provinsi Sulut untuk bisa diberdayakan secara maksimal dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, untuk menumbuhkembangkan jiwa sosial rasa kebersamaan saling membantu antar sesama.
Penegasan tersebut disampaikan Wapres saat menghadiri makan malam bersama dengan para ketua Palang Merah Indonesia (PMI) se Indonesia dalam rangkaian acara Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) Palang Merah Remaja Nasional ke VII yang dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di kota Makassar, Senin (25/7).
Pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven Kandouw yang juga merupakan ketua PMI Sulut duduk se meja dengan Wapres sambil menikmati jamuan makan malam yang sudah disiapkan panitia.
Wagub sendiri menyambut baik pesan yang disampaikan Wapres, PMR Sulut dibawah nauangan PMI harus lebih kreatif, memupuk rasa kebersamaan dimana tugas dari PMI dan PMR bukan saja hanya dalam lingkup terbatas, namun sangat luas, semua harus bisa terjun dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.(Humas Provinsi Sulut)
Rabu, Ribuan Lansia Penuhi Minut
Gubernur Lantik Wagub Jadi Ketua Komda Lansia Sulut
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Rabu (27/7) bakal melantik Wakil Gubernur Drs. Steven Kandouw sebagai ketua Komisi Daerah (Komda) Lanjut Usia (Lansia) provinsi sulawesi utara. Pelantikan tersebut akan dilaksanakan pada acara peringatan hari Lanjut Usia nasional yang akan dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Utara.
Dalam rapat persiapan terakhir pelaksanaan acara yang dipimpim langsung Wagub di ruang rapatnya Senin (25/7) sejumlah persiapan akhir dibahas guna kelancaran acara nanti.
Direncanakan sekitar 2000 orang lansia se Sulut akan menghadiri acara tersebut, sejumlah kegiatan juga dipersiapkan oleh panitia pelaksana bagi para lansia, rencananya juga para lansia akan menerima sejumlah bantuan dari pemrov Sulut.
Wagub Kandow dalam arahanya mengatakan kegiatan ini harus berjalan sukses, seluruh panitia yang dipercayakan membidangi tanggungjawab masing-masing agar bekerja dengan baik. Kadis Sosial Provinsi Sulut dr Lisye G Punuh MKes, menambahkan, pihaknya telah siap melaksanakan kegiatan tersebut, sekaligus berharap, pada puncak acara nanti, lansia hadir tepat waktunya. (Humas Pemprov Sulut).
Wagub: Festival Pesona Bunaken Jadi Entry Point Pariwisata Sulut
Penegasan orang nomor dua di Sulut itu disampaikan ketika membuka festival tersebut di kawasan Megamas Manado, Senin (25/07) kemarin.
Sudah lama festival bunaken tidak dilaksanakan, setau saya dulu pernah ada festival bunaken disatukan dengan festival danau tondano di jaman Gubernur EE Mangindaan, dan baru kali ini kembali dilaksanakan.
Karena itu menurut Wagub perlu digiatkan kembali karena sudah banyak wisatawan datang di Manado, apalagi waktu dekat ini bandara Internasional Sam Satulangi sudah akan dibuka selama 24 jam.
"Bapak Gubernur berkeinginan menjadikan festival bunaken sebagai entry point pariwisata Sulut, karena sektor ini menjadi program prioritas setelah sektor pertanian, perkebunan, pendidikan dan kesehatan", ujarnya.
Sektor pariwisata perlu terus di dorong bahkan diakselerasi terus menerus karena kurangnya perhatian serius dari stakeholders di sektor ini.
Apalagi dengan terobosan yang luar biasa dilakukan orang nomor satu di Sulut dengan mendatangkan ribuan turis dari tiongkot, ke daerah Sulut, tentunya harus dijawab dengan memperbanyak kegiatan wisata. Kita pun memiliki 161 destinasi wisata seperti wisata selam, paling banyak memiliki diver maupun instruktur serta dive spot (lokasi penyelaman), tapi juga wisata religius dan wisata alam. Dari segi kultur dan SDM sulut terkenal afirmatif dengan budaya asing. Ini merupakan momentum kita, baik pengusaha angkutan, restoran, perhotelan, sovenir untuk memanfaatkan peluang yang besar ini, kesemuanya itu tentunya akan memberikan multyplier effect bagi daerah kita, jelas politisi PDIP Sulut ini.