Minggu, 31 Juli 2016

Gubernur Suport Lembean Jadi Desa Wisata

Gubernur Sulut Olly Donmdokambey SE mensuport lembean jadi desa wisata di Kabupaten Minahasa Utara. Dukungan orang nomor satu di Sulut itu telah disampaikan Kadis Budpar Ir Happy TR Korah MSi, saat mewakili Gubernur menghadiri perayaan HUT ke-90 Tahun Alfred Sundah dan pagelaran musik kolintang, Sabtu (30/07) di kediaman Keluarga Sundah di Desa Lembean Minut.
Gubernur menyebutkan Alfred Sundah dikenal sebagai tokoh kolintang Sulut sekaligus sosok budayawan dan seniman (pencipta lagu kolintang)  yang berasal dari desa lembean. Lewat dialah hingga musik kolintang yang menjadi budaya Sulut bisa di kenal hingga ke manca Negara. Dia sudah berkontribusi dan berjasa penting bagi dunia seni didaerah Sulut khususnya musik kolintang dengan lagu-lagu daerah hasil ciptaannya, tegas Dondokambey.      
Dondokambey menyebutkan, berawal pada Tahun 1968 perdana pada masa itu Alfred Sundah sudah berhasil mendatangkan sosok pemain kolintang tunggal asal Manado yakni Nelwan Katuuk untuk tampil di acara kenegaraan di Istana Bogor dan mendapat aplaus meriah dari para tamu dan undangan kala itu. Tak lama kemudian ayah dari James Sundah (pencipta lagu Lilin Lilin Kecil)  ini mendirikan orkes kolintang Kadoodan menggunakan kayu Wanderan (kayu Tolor) yang merupakan grup kolintang pertama di Bumi Nyiur Melambai yang memainkan 6-7 orang dan menjadi asambel musik  
“Karena itu saya mensuport apabila Lembean dijadikan sebagai Desa Wisata khususnya musik kolintang, karena dedengkotnya Alfred Sundah berasal dari daerah tersebut”, ujar Dondokambey seperti di kutib Happy Korah.   
Sementara Ibu Nelly Sundah salah satu anak Alfred Sundah menyatakan, ayah kami selama ini telah banyak melakukan pelestarian seni budaya Minahasa, seperti tari-tarian, dan kolintang. Sekian lama ayah melakukan itu barulah kami mengerti, pentingnya melestarikan budaya lokal (daerah). Bahkan tiap malam minggu rumah kami dipenuhi warga kawanua yang tinggal di Jakarta untuk mengikuti latihan tari-tarin seperti maengket dan kolintang.
Nelly juga menambahakan, di usia 90 Tahun Alfred Sundah, melalui  Yayasan Alfred Sundah kami bertekad akan terus melestarikan seni budaya local Sulut, guna menunjang program pemerintah daerah di sektor pariwisata, sekaligus member apresiasi kepada Gubernur Sulutyang member support lembean akan di jadikan desa wisata, khusus music kolintang, ujarnya.
Kesempatan itu anak-anak Alfred Sundah telah menyerahkan bibit pohon kayu wanderan kepada Gubernur Sulut, Wakil Bupati Minut serta memberikan pengharggaan kepada masyarakat peduli musik kolintang, serta menggelar pagelaran musik kolintang, jelas Ketua dan Sekretaris Duta Wisata Sulut Yerry Tawaluyan dan Soraya Togas. Turut hadir tokoh kawanua Jakarta Berni Tengker, mantan Ketua DPRD Minut Ibu Zus Sualang Pangemanan serta para tamu undangan. (Humas Pemprov Sulut).









Sabtu, 30 Juli 2016

Wagub: Musik Kolintang Adalah Aset Budaya Sulut Yang Perlu Dilestarikan

Sebuah prestasi besar dan berhasil mendapatkan kepercayaan di mata dunia akhirnya Kolintang mampu memasuki daftar di UNESCO PBB sebagai Heritage milik Minahasa-Indonesia, kali ini Yayasan Alfred Sundah menggelar seminar seni budaya yang bertemakan "Keunikan Kolintang Berbahan Kayu Wanderan" yang merupakan rangkaian pagelaran musik Kolintang dan perayaan HUT ke 90 tokoh Kolintang Indonesia, asal Desa Lembean Minut Alfred Sundah. Dengan moderator Yerry Tawaluyan dan MC Soraya Togas dan Magdalena Daluas, Seminar seni budaya di Peninsula Hotel Manado, Jumat (29/07), berlangsung menarik dengan menampilkan para nara sumber di bidangnya, seperti Maria Henny Pratikno, Marthen Theogivest Lasut, Happy Joy Korah, Tjut Nyak Deviana, serta seniman musisi James F Sundah. Menariknya, Kadisbudpar Ir Happy Joy Korah usai membacakan sambutan Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw, langsung didaulat memainkan melodi Kolintang mengiringi penyanyi Soraya Togas. Sebelumnya, Wagub Sulut melalui Korah menyebutkan, seminar seni budaya ini kegiatan yang sangat unik dan sakral."Kami menilai musik Kolintang adalah asset daerah yang harus dilestarikan, walaupun mengalami pasang surut. Namun, apapun kata orang tentang Kolintang, yang pasti musik Kolintang sangat luar biasa. Budaya adalah identitas kita dan Kolintang adalah budaya Minahasa - Sulawesi Utara. "Untuk itu, mari kita lestarikan. Apalagi Malaysia ikut mengklaim bahwa Kolintang berasal dari sana. Nah ini yang harus kita jawab. Makanya Pemprov mengimbau, setiap hotel dan restoran wajib memutar dan memperdengarkan musik Kolintang sebagai salah satu upaya melestarikannya,"ingat Wagub melalui sambutan yang dibacakan Korah. Mewakili akademisi Maria Henny Pratikno, menilai esksistensi Kolintang sebagai alat musik hiburan dan tantangan, karena anak muda lebih suka keybord. Karenanya, pemerintah perlu mensosialisasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam musik Kolintang. Sosialisasi bisa mulai dari sekolah sampai perguruan tinggi, dan pemerintah harus menganggarkannya. "Nilai luhur musik Kolintang perlu diangkat untuk memperkuat karakter bangsa sebagai upaya pelestarian. Harus ditanamkan dalam diri kita bahwa kita orang Minahasa dan Kolintang ada di dalamnya,"tegasnya. Maria kemudian mengusulkan, agar musik Kolintang dimasukan sebagai agenda wisata berupa pertunjukan teaterikal yang dikemas dengan menarik."Yang lebih penting, kita sendiri ada niat dan harus mau melestarikan musik Kolintang,"tambahnya. Sementara seniman dan musisi James Sundah, mengungkapkan, setelah diteliti melalui laboratorium, ternyata keunikan Kayu Wanderan memiliki Timbre asli dan tidak pecah, sangat halus dan enak didengar. Sedangkan kayu non Wanderan timbrenya pecah. Semua itu disebabkan serat kayu Wanderan beraturan. Sedangkan non Wanderan tidak beraturan. "Yang pasti kayu Wanderan bisa dimainkan dengan segala jenis musik. Ini adalah karunia Tuhan bagi Minahasa yang kini jadi Heritage,"katanya. Yerry Tawaluyan menyimpulkan, Sulut sangat beruntung memiliki keluarga Alfred Sundah, karena melalui tangannya Kolintang menjadi terkenal seperti sekarang ini. Dulu, musik Kolintang hanya di mainkan di desa-desa dan tahun 1968 dipersembahkan di Istana Bogor oleh bapak Alfred Sundah dan menjadi terkenal sampai di Belanda. "Ada ratusan lagu yang berhasil dicipta oleh Alfred Sundah. Bahkan di usia senja dan sakit, masih menulis buku bahasa Tonsea. Dan ini menjadi catatan sebagai kontribusi positif Alfred Sundah bagi perkembangan pariwisata Sulut,"ujarnya seraya mengajak peserta seminar untuk dapat menghadiri pagelaran musik Kolintang di Desa Lembean Minahasa Utara pada Sabtu (30/07) besok sore. (Humas Pemprov Sulu).

Jumat, 29 Juli 2016

Menpar Mintah Bunaken Harus Bebas Dari Sampah

Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yanya minta bunaken sebagai salah satu icon pariwisata Sulawesi Utara harus bersih, terbebas dari sampah. Permintaan Menpar itu disampaikan pada saat menutup pelaksanaan festival pesona bunaken sekaligus membuka fastival pangan non beras Sulut di Manado Town Square (Mantos), Jumat (29/07) kemarin.
"Saya minta Gubernur Sulut harus dibantu oleh Walikota Manado dalam upaya membersihkan objek wisata bunaken, agar benar-benar menjadi bersih dan terbebas dari berbagai jenis sampah", ujar Arief Yahya sembari menyebutkan, inilah salah satu penyebab sehingga bunaken tidak masuk10 destinasi daerah tujuan wisata di Indonesia, karena sangat kotor.
Untuk itu, kita harus mendukung geliat keberhasilan pariwisata Sulut, yang di motori Gubernur dan Wagub Sulut . Walaupun baru beberapa bulan memimpin daerah ini, tapi telah berhasil  mendatangkan ribuan wisatawan asing dari Tiongkok (China).  Kedua pemimpin baru Sulut ini sangat memahami benar membangun daerah lewat sektor pariwisata masih lebih mudah ketimbang lewat sektor-sektor lainnya.
Sehingga pemerintah pusat patut memberikan apresiasi positif kepada Pak Olly Dondokambey dan Steven Kandouw, terangnya.
Selanjutnya bersamaan dengan penutupan festival bunaken ini, juga dibuka festival pangan non beras. Ini merupakan gabungan festival parekraf, sebut salah satu Menteri Pariwisata terbaik di Asia Tengara ini. Karena wisata kuliner sangat cepat mendapatkan devisa, dan paling banyak di kunjugi wisatawan.
"Saya minta Gunernur menyurat di Kementerian Parekraf sehingga bisa menunjang wisata kuliner didaerah ini, tapi juga saya juga mohon para Bupati/Walikota se-Sulut dapat menunjang program Gubernur ini dengan memfasilitasi setiap kunjungan wisatawan ke daerah Sulut. Ini penting sekali, agar geliat kepariwisataan Sulut benar-benar terlihat kemajuannya. Kementerian yang dipimpinnyapun tidak akan tinggal diam melihat keberhasilan pariwisata di Sulut ini, lewat Deputy-Deputy yang ada nantinya akan membatunya, janji Yahya.
Sebelumnya Gubernur Sulut Olly Dondokabey SE menyatakan, saat ini Sulut dibanjiri ribuan turis China, dengan dibukanya Chater Fligh penerbangan lansung dari beberapa kota di negara tirai bambu ke Manado, telah memberi dampag positif terhadap pertumbuhan ekonomi Sulut. Mudah-mudahan melalui kunjungan wisatawan China ini akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulut.
"Pemprov hanya membuka jalan tapi yang menikmati halsilnya berupa pajak adalah pemerintah Kabupaten/Kota itu sendiri", katanya.
Karena itu saya berharap, kebangkitan pariwisata ini bisa berjalan terus dan bisa terwujud selama lima tahun kepemimpinan saya dan Pa Wagub Steven Kandouw, jelasnya, sembari berharap adanya perhatian khusus dari Menteri Pariwisata, dalam mempromosikan berbagai destinasi wisata Bumi Nyiur Melambai, lebih khusus bunaken sebagai icon wisata Sulut ke manca negara.
Selain itu Gubernur juga minta agar masyarakat Sulut dapat membuka diri, sehingga banyak kunjungan wisatawan yang datang di daerah ini, sekaligus dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan yang ada lewat program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK).
Turut hadir Wagub Sulut Drs Stven Kandouw, Bupati Minsel Tety Paruntu, Bupati Minahasa Jantje Sajow Bupati Bolsel Herson Mayulu, Walikota Bitung Max Lomban, Wawali Manado Mor Bastian serta Wabup Minsel, dan Kadis Budpar Happy korah. (Humas Pemprov Sulut).

Kamis, 28 Juli 2016

Duta Wisata Sulut Bawa Investor ke Sulut

Duta Wisata Sulut membawa dua investor dari Tiongkok ke  Sulut tujuannya ingin bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk menanamkan modalnya diberbagai pembangunan infrastruktur yang ada di Sulut. Hal itu disampaikan Ketua Duta Wisata Sulut Yerry Tawaluyan bersama Sekretaris Duta Wisata Sulut Soraya Togas, Kamis (28/07) kemarin, disela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan perumahan pendeta yang di lakukan Gubernur Sulut Olly Domdokambey SE di Mapanget Manado. Tawaluyan yang juga selaku Ketua  Gerakan Nasional Sadar Wisata (Gernasta) ini, menyebutkan tujuan kehadiran disini untuk mempertemukan  investor ini, dengan Bapak Gubernur. Kedua investor Tiongkok ini yakni Mr  Bill Lee selaku Managing Director Enginering dan Winston Lee selaku S.E.A General Manajer keduanya dari BUMN Sino Pes China. Perusahan mereka bergerak di bidang infrastikur seperti  jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan irigasi. Perusahaan mereka sudah berada di 60 negara baik di Asia Tenggara, Eropa dan Afrika. Sebut Tawaluan. Selain ingin menanamkan modal di Sulut mereka juga siap menjembatani pengusaha dari  China dengan pemerintah daerah serta pengusaha Sulut, katanya sembari menyebutkan, alasan investor Tiongkok berkeinginan menanamkan modalnya di Sulut, karena kultur dan budaya nasyarakat di daerah Bumi Nyiur Melambai sangat baik, ramah dan terbuka. Soraya Togas  mengakui  kedua investor ini juga saat ini sedang melakukan kunjungan  wisatawa di Sulut, sekaligus menikmati keindahan alam daerah Sulut, sembari mengundang wartawan JIPS untuk menghadiri Seminar seni musik kolintang di Hotel Peninsula Manado yang di mulai Pukul 14 siang Jumat (29/07) hari ini. (Humas Pemprov Sulut).


Olly Pelopori Bangun Perumahan Pendeta

Dengan mengandeng PT Matuari Maju, Ormas Gerakan Sulut Membangun (GSM) serta Bank Sulutgo, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE memelopori dibangunnya pembangunan perumahan Sola Gratia, yang diperuntukan bagi para Pendeta, Guru Agama dan Pekerja Gereja/Oikumene, maka pada Kamis (28/07) kemarin, Gubernur telah melakukan peletakan batu pertama bersama Dirut Bank Sulutgo DR James Salibana SE dilokasi perumahan Jalan Ring Road II Mapanget Manado, dalam suatu Ibadah Syukur dipimpin Pdt Petra Rembang dari Sinode GMIM.
Gubernur mengatakan, dibangunnya rumah  impian  bagi para pendeta denominasi gereja di daerah ini, sebagai salah satu bentuk dukungan para pihak terkait pada tataran implementasi terhadap program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK) yang sementara di gulirkan oleh Pemprov Sulut serta guna menjawab program Nawa Cita dari Presiden Jokowi khususnya pada poin ke-lima "meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia".
"Saya tau selama ini para pendeta yang masih aktif melayani, disiapkan pastori (rumah tempat tinggal). Namun setelah pensiun nanti  banyak pendeta belum memiliki rumah sendiri,  dan ini hasrat saya membangun hunian bernuansa religi pertama di Kota Manado ini", ujarnya. Sembari menyebutkan negara harus hadir untuk mensolusikan hal ini, dan menjadikan sebagai bagian dari implementasi tugas serta tanggungjawab mensejahterakan rakyat, katanya.
Oleh karenanya, dalam kerjasama ini Olly minta Bank Sulutgo dan PT Matuari Maju selaku developer dapat memberikan pelayanan terbaik, baik mulai dari proses pembangunan hingga distribusinya nanti.
"Saya ingin kerjasama ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin dan tepat sasaran guna pemenuhan aspek manfaat, tata ruang, kelestarian lingkungan dan juga fasilitas penunjang lainnya, sehingga benar-benar bisa dirasakan oleh para pendeta sebagai yuser", terangnya
Gubernur mengakui rencana awal membangun perumahan bagi pendeta ini berawal dari pembicaraan dengan Sinode GMIM, namun dalam pelaksanaannya ikut melibatkan sinode dari denominasi gereja.
Menjawab tantangan dari Gubernur Dirut Bank Sulutgo James Salibana menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap  user, sekaligus akan mempermudah administrasi keuangan. Penyetoran dan penarikan dari setiap jemaat, wilayah hingga sinode tempat dimana yser melayani. Disisi lain pihaknya harus terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan sebagaimana moto "melayani adalah komitmen kami" sehingga kerja sama yang terjalin akan semakin kuat dan bersinergi sehingga dapat menjadikannya sebagai peluang bagi Bank Sulutgo dalam membangun bisnis bank sebagaimana termuat dalam strategi "BPD regional champion" dan "transformasi Bpd" sebut Salibana.
Sementara Dirut PT. Matuari Maju Pdt Herman Hatuihamalo menyebutkan uang muja dari para user ini sepenuhnya akan ditanggung oleh Gubernur Sulut Olly Dondojambey SE.
Pada kesempatan itu Direktur Pemasaran Bank Sulutgo telah menjelaskan secara teknis kepemilikan rumah bagi para pendeta. Program ini akan dikawinkan dengan KPR bersubsidi yang ada di Bank Sulutgo. (Humas Pemprov Sulut)

Palandung: Minggu Depan Pencanangan Peringatan Hari Kemerdeka dan HUT Provinsi





Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara  Drs Jhon H Palandung MSi Selaku Ketua Umum Panitia HUT Kemerdekaan RI ke-71 dan HUT Provinsi Sulawesi Utara ke-52 memimpin Rapat Perdana Panitia yang diselenggarakan di Ruang WOC Kantor Gubernur Sulut, Kamis (28/07).

Disampaikan Palandung, sebagai warga negara, kita mengemban tugas untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. dibandingkan para pahlawan yang gugur untuk merebut kemerdekaan, tentu tugas dan tanggungjawab itu tidaklah seberapa.
"Untuk itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan semua kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang," tegasnya.
Palandung menambahkan, rangkaian kegiatan mempringati HUT Kemerdekaan RI dan HUT Provinsi akan di canangkan minggu depan.


Sementara  Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi yang juga selaku Sekretaris panitia berharap, seluruh pejabat di ke Asistenan 1 yang masuk dalam kepanitiaan ini, agar dapat menjalankan tugas dengan baik untuk menyukseskan berbagai kegiatan yang akan digelar. "Dari mulai acara Upacara Peringatan HUT RI, acara-acara resmi lainnya sampai pada acara pendukung dan lomba-lomba harus benar-benar disiapkan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pesan Kumendong. (Humas Pemprov Sulut).

Rabu, 27 Juli 2016

Lembean Dikembangkan Jadi Desa Wisata




Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terkenal sekarang ini dengan sektor pariwisata sebagaimana itu tidak lepas dari gebrakan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey (OD) dan Wakil Gubernur Steven kandouw.
Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah pembangunan Desa sebagai lokasi wisata.
"Bekerjasama dengan Kabupaten dan Kota, kita akan membangun desa-desa wisata," ujar Dondokambey saat memberikan sambutan dalam acara Perbankan, Rabu (27/07) kemarin.
Program brilian ini langsung ditanggapi positif oleh Duta Wisata Sulut dan Yayasan Alfred Sundah (YAS).
Diketahui, saat ini oleh Yayasan Alfred Sundah sebagai tokoh musik dan grup kolintang pun menjadi satu 'icon' budaya Sulut yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Sebagaimana dijelaskan Yerry Tawalujan Ketua Duta Wisata Sulut sekaligus Ketua Gerakan Nasional Sadar Wisata (Gernasta), bahwa Alfred Sundah yang sejak tahun 1968 perdana pada masa itu sudah berhasil mendatangkan pemain kolintang tunggal dari asal Manado (Nelwan Katuuk) untuk tampil di Istana Bogor.
“Alfred Sundah sudah berkontribusi dan berjasa penting bagi dunia seni khususnya untuk budaya musik kolintang yang dengan nama awalnya 'Orkes Kolintang Kadoodan' yang menjadi grup kolintang pertama yang dimainkan 6-7 orang dan menjadi ansambel musik,”terang Yerry, saat hunpa  pers dalam rangka HUT ke 90 tahun Alfred Sundah di Hotel Peninsula Manado, Rabu (27/07) kemarin.
Selain itu menurutnya, tokoh kolintang (Alfred Sundah) asal Desa Lembean Kabupaten Minahasa Utara (Minut) itu juga telah sukses memperkenalkan dan mengangkat kolintang yang menjadi budaya Sulut hingga ke kancah internasional.
“Kalau di Sulut hanya ada satu desa yakni Lembean yang didalamnya itu terdapat banyak grup kolintang dan pengrajin kolintang. Sebagaimana pernyataan Gubernur, kami sangat mendukung penuh.  Desa Lembean nantinya akan dijadikan sebagai pusatnya musik kolintang, bahkan akan dicanangkan sebagai Desa Wisata," ungkapnya.
Hal ini juga berhubungan dengan misi Presiden RI Joko Widodo di sektor pariwisata untuk menjadikan 10 daerah di Indonesia seperti Bali.
“Sehingga Sulut nanti bisa menjadi Bali baru isitilahnya sebagai kawasan pariwisata. Seperti saat ini juga yang sedang digalakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut dengan menggelar berbagai ajang pariwisata yang sekaligus mendukung program ODSK yang hingga saat ini sudah terbukti mendatangkan ribuan wisatawan terutama dari negara Cina,”ujarnya yang saat itu didampingi anak-anak dari Alfred Sundah yakni Linda Sundah bersama Sekretaris Umum Duta Wisata Sulut, Soraya Togas.
Togas menambahkan Yayasan Alfred Sundah  juga pada Jumat 29 Juli di Hotel Peninsula akan menggelar Seminar Seni Budaya Kolintang serta pada Sabtu esok harinya menggelar pagelaran musik kolintang di Desa Lembean Jaga 4 Kec. Kauditan Minut. (Humas Pemprov Sulut).

Kandouw Pimpin Lansia Sulut










Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw di lantik oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE sebagai Ketua Komisariat Daerah (Komda) Lanjut Usia (Lansia) Provinsi Sulut periode 2016-2021.
Pelantikan tersebut dirangkaikan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2016 yang berlangsung di halaman kantor Bupati Minut, Rabu (27/07) kemarin dan disaksikan ribuan lansia yang berdatangan dari kabupaten/kota se-Sulut. 
Gubernur mengatakan, isu meningkatnya penduduk lansia telah mendunia. Proyeksi penduduk dunia menurut PBB menunjukan bahwa dalam periode Tahun 2005-2025 penduduk lansia dunia akan mencapai 77.37 persen, sedangkan peningkatan usia produktif hanya mencapai  20.95 persen. Sementara Indonesia sendiri berada dalam situasi seperti itu. Pertumbuhan penduduk lansia di Indonesia meningkat seiring dengan meningkatnya angka usia harapan hidup penduduk. Pada Tahun 1970 jumlah penduduk lansia 5,3 juta jiwa (4.48%), dan tahun 2010 sudah mencapai 18,04 juta jiwa (9,6%). Artinya selama empat dekade terjadi peningkatan empat kali lipat jumlah penduduk lansia. Pada tahun 2014 menurut data susenas lansia di Indonesia mencapai 20.25 juta jiwa, jelas Gubernur.
Gubernur juga mengatakan, WHO memproyeksikan penduduk lansia Indonesia pada tahun 2020 adalah 11.34% atau 28.8 Juta orang. disisi lain jumlah penduduk usia dibawah lima tahun (Balita) hanya 6.9% dengan konsekwensi meningkatnya kebutuhan pelayanan dan perlindungan sosial lansia, ujarnya. 
Namun demikian pemerintah Indonesia memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan sosial lansia. Hal ini tercermin dengan adanya peraturan perundang-undangan penanganan lansia. Dimana pewraturan tersebut adalah UU No. 13 Tahun 1998 tentang peningkatan kesejahteraanb sosial lansia, Permendagri No.52 Tahun 2004 tejntang komisi nasional lansia, agar sesuai dengan kebutuhan lansia, terangnya.
Karena itu Gubernur mengajak segenap warga masyarakat Sulut agar terus berupaya sekuat tenaga memberikan peluang kepada lansia untuk tetap sehat dan aktif dalam pembangunan dan memperoleh perlindungan sosial dihari tuanya, tegas orang nomor satu di Sulut ini. 
Sementara Kadis Sosial Sulut dr Lisye G Punuh MKes menyebutkan kegiatan ini bertujuan untuk terwujudnya dan meningkatnya kesadaran para lansia, keluarga dan masyarakat akan arti pentingnya makna kehidupan berbangsa dan bernegara melalui berbagai kegiatan terpadu antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan kualitas kesejahteraan lansia. Sedangkan Tema yang diangkat menurut mantan Kadis Kesehatan Sulut ini mengatakan bersama lansia, dari lansia untuk lansia. dimana sub tema yang diambil yakni lansia berperan dalam peningkatan pembangunan kesejahteraan sosial. peserta yang hadir berjumlah 1.500 orang yang berasal dari 15 kabupaten/kota se-Sulut sedangkan rangkaian kegiatan Punuh menyebutkan meliputi Bakti Sosial pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi lansia, lomba Idol dan lomba busana lansia serta pemberian bantuan sosial dan hiburan seperti Kabasaran, Maengket, Masamper, Katrili dan Paduan Suara Lansia.
Diketahui Pengurus Komda Lansia 2016-2021 antara lain yakni Ketua Pelaksana Kadis Sosial dr Lisye G Punuh MKes, Wakil Ketua I Kadis Kesehatan dr Jemmy Lampus MARS, Wakil Ketua II Kepala Bappeda Ir Roy O Roring MSi, Sekretaris I Drs FJ Winerungan MS, Sekretaris II Karo Kesra dr Bahagia Mokoagouw. Pengurus ini dilengkapi 3 koordinator bidang serta 18 Anggota di antaranya Kadis Diknas Asiano G Kawatu MSi, Kadis PU Ir J Kenap MSi, dan Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi.  
Turut hadir Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos MARS, Unsur Forkompinda Sulut, Bupati Minut Vonnie Panambunan, serta Pejabat Teras Pemprov Sulut dan Pemkab Minut.
(Humas Pemprov Sulut)

Gubernur Dorong BRI Bantu Kembangkan Pariwisata Sulut




Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mendorong Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk bersama pemprov Sulut mengembangkan sektor pariwisata yang ada di provinsi Sulut.
Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Sulut dan BRI tentang aliansi strategis dalam pengembangan badan usaha milik pemerintah daerah provinsi sulut di bidang perbankan yang diselenggarakan Rabu, (27/7) bertempat di hotel Sutan Raja Minut.
Gubernur juga mengatakan kerjasama ini harus segera di tindaklanjuti, karena kebutuhan masyarakat dan para turis yang mengunjungi Sulut sangat tinggi akan transaksi elektronik.
Untuk itu dengan adanya kerjasama ini BRI dapat membantu percepatan pengembangan UKM dan pariwisata. Perbankan perlu untuk menghilangkan sekat di masyarakat. Dengan masuknya perbankan sampai ke Kabupaten Kota, para pengrajin cindera mata bisa mengembangkan usaha mereka membuat barang yang berkualitas baik, sehingga saat para turis membeli hasil rajinan mereka bisa puas.
Dirut BRI Asmawi Syam  dalam sambutan mengatakan  BRI membangun digital banking untuk mengikuti trend saat ini, dengan mempermudah segala macam transaksi di Indonesia, saat ini BRI kerjasama dengan bank sulut agar pemegang ATM bank sulut bisa menggunakan ATM BRI di Seluruh Indonesia.
Melalui perjanjian kerjasama ini dapat menunjang juga pariwisata di Sulut karena sudah banyak turis datang ke Sulut, para turis bisa menggunakan kartu kredit apa saja demi kelancaran transaksi di Sulut. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven Kandouw, para pejabat BRI dan pejabat eselon II lingkup pemprov sulut.(humas provinsi sulut)

Selasa, 26 Juli 2016

Pemprov Launching Kelompok Sahabat Anak

Sesuai Undang-Undang nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, mengamanatkan bahwa hak mencakup hak hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan serta mendapat perlindungan dari berbagai tindak kekerasan, perdagangan anak, eksploitasi serta diskriminasi.

Pada kegiatan launching Kelompok Peduli Sahabat Anak di sekolah-sekolah tingkat Provinsi Sulut sekaligus kampanye Bersama Lindungi Anak (BERLIAN) pada Selasa (26/07) pagi tadi di Hotel Peninsula Manado, dalam sambutan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur, Steven Kandouw yang disampaikan Sekertaris provinsi (Sekprov) Sulut, Siswa R Mokodongan mengatakan meskipun telah ditetapkan didalam UU kualitas hidup dan perlindungan khusus anak masih membutuhkan perhatian, khusus anak masih membutuhkan perhatian yang besar.

Disebutkannya berdasarkan data angka prevalensi kekerasan terhadap anak di sulut, sejak tahun 2013 kasus kekerasan terhadap anak tercatat sebanyak 343 kasus.

“Untuk tahun 2014 meningkat menjadi 345 kasus, tahun 2015 meningkat lagi menjadi 396 kasus ini sangat memprihatikan sehingga sangat berdampak terhadap tumbuh kembang anak,”terangnya.

Kegiatan yang dimotori oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) bersama Badan P3A Provinsi Sulut itu, oleh Kepala BP3A, Erni Tumundo mengatakan kegiatan ini nantinya untuk kelompok-kelompok akan disuport  disekolah-sekolah di Kabupaten Kota. 

“Untuk anggarannya nanti di Kabupaten Kota akan kami bekerjasama dengan BP3A di Kabupaten Kota. Yang terpenting kita bisa mengantisipasi dulu saat ini. Bukan dikatakan darurat, namun ini hanya bentuk antisipasi untuk kondisi kekerasan terhadap anak di Sulut. Kedepan akan kami pacu lagi, karena pada hari ini baru lonching,”ujar Tumundo.

Turut hadir Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Valentin Ginting, serta para anak-anak disejumlah sekolah di Sulut.(Humas Pemprov Sulut).

Sekprov: Narkoba dan HIV/AIDS telah menjadi Masalah Internasional

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Ir Siswa R Mokodongan menyatakan, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya lainnya (Narkoba) serta masalah HIV/AIDS dengan berbagai implikasi dan dampag negatifnya telah menjadi masalah internasional, nasional, bahkan telah menembus tatanan kehidupan masyarakat lokal di daerah termasuk Sulut. Pernyataan Sekprov tersebut disampaikan Karo Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dr Bahagia Mokoagouw saat membukan kegiatan koordinasi dan konsultasi masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di ruang Mapaluse, selasa (26/07) kemarin. Kompleksitas permasalahan ini telah
Menjadi ancaman terhadap tatanan kegidupan masyarakat, bangsa dan negara serta dapat melemahkan ketahanan nasional yang dapat menghambat jalannya pembangunan. Katanya.
Kecenderungan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat, juga daya toleran (penyesuaian) dan habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi. Ketiga sifat itulah yang menyebabkan pemakai narkona tidak bisa lepas dari cengkeramannya. Disisi lain, menimbulkan dampag negatif yang sangat besar, baik di bidang ekonomi, sosial budaya maupun kesehatan. Olehnya, Dalam konteks itulah, diperlukan upaya pencegahan dalam penanggulangan narkoba dan HIV/AIDS, yang bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerimtah saja, tetapi merupakan tanggungjawab kita bersama segenap lapisan masyarakat, keluarga, LSM, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga lainnya, disamping layanan pengobatan dan perawatan. Disadari bersama saat ini konsumsi narkoba cenderung menjadi gaya hidup pada sebagian orang terutama generasi muda, jelasnya. Karena itu menjadi harapan, melalui momentum ini dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba serta masalah HIV/AIDS, dengan senantiasa mengedepankan aspek kemanusiaan, supremasi hukum, nilai-nilai moral, etika dan agama, tandas Mokodongan seperti di tuturkan Mokoagouw.
Sementara Kabag  fasilitasi Sosial dan Keagamaan Olga Saisab SSos menyebutkan, maksud dari kegiatan itu, untuk mengadakan evaluasi sejauh mana strategi penanggulangan narkoba dan HIV/ADIS di implementasikan kepada masyarakat, serta mengadakan sosialisasi kepada lembaga pemerintah dan LSM yang terkait tentang kinerja dan persoalan yang dihadapi serta langkah solusinya, sedangkan Narasumber, Kepala BNN Provinsi Sulut Kombes Pol. Drs Sumirat Dwiyanto MSi, Sekretaris KPA Sulut dr MSJ Tangel Kairupan serta Karo Kesra sendiri. Pesertanya dari SKPD terkait serta LSM peduli narkoba dan HIV/AIDS, tambah Saisab. (Humas Pemprov Sulut).

Wagub Hadiri Pembukaan Jumbara Nasional PMR ke VIII


Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw Bersama Wakil Ketua Tim Penggerak PKK provinsi Sulut Dr. Kartika Defi Tanos menghadiri pembukaan kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) tingkat nasional ke VIII di bumi perkemahan Tonase I, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Selasa (26/7).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Lebih dari 2.500 peserta Jumbara yang terdiri dari PMR di seluruh Indonesia dan 10 perhimpunan nasional negara sahabat yang terdiri dari Vietnam, Thailand, Kamboja, Pulau Solomo, Timor Leste, Brunei Darussalam, Italia, Myanmar dan Jepang.

Dalam sambutan Wapres Jusuf Kalla berharap dengan kegiatan Jumbara ini dapat mengoptimalkan kontribusi PMR, serta umumnya PMI dalam membantu menangani masalah sosial seperti penganangan bencana, kesehatan, penyalahgunaan narkoba dan masalah sosial lainnya. Peserta juga diharapkan dapat berbagi pengalaman di daerahnya masing-masing dengan mengedepankan prinsip ikhlas membantu, serta kerja gotong-royong bersama-sama.

"Banyak masalah sosial, bencana, kesehatan, narkoba, ada masa depan yang harus kita capai, dalam Jumbara ini saya harapkan dapat dijalankan dengan gembira, prinsip membantu bersama harus dijalani, haruslah bekerja bersama sama," ungkap Wapres.

Dalam kegiatan Jumbara Nasional ini juga dilakukan tiga penandatanganan nota kesepahaman, diantaranya kerjasama PMI dengan Kemenkominfo mengenai peningkatan layanan kepalangmerahan dengan optimalisasi pamanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kerjasama PMI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang pembinaan dan pengembangan kegiatan kepalangmerahan di satuan pendidikan, serta kerjasamaa PMI dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang penyalahgunaan narkoba dalam rangka darurat narkoba.

Wapres Jusuf Kalla juga melakukan penanaman pohon Mangrove secara simbolis di desa Maccini Baji, Kecamatan Labakka, Kabupaten Pangkeb. Sebanyak 250 anggota PMR ikut serta menanam pohon Mangrove bersama Ketua PMI sebagai bagian dari upaya pemeliharaan lingkungan dan pengurangan resiko bencana pesisir.

Selesai mengikuti pembukaan acara, Wagub Kandouw yang juga merupakan ketua PMI Sulut di dampingi ibu bersama pengurus PMI Sulut berkesempatan meninjau tenda kontingen PMR Sulut, kepada para peserta Wagub berpesan agar menjaga kesehatan selama mengikuti kegiatan, memberikan prestasi daalm setiap lomba yang diselenggarakan panitia dan tetap menjaga kebersamaan atar sesame dan rekan-rekan PMR dari daerah lainya.(Humas Provinsi Sulut)

Kemenpan RB, Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemprov

Tim evaluasi akuntabilitas kinerja dan reformasi birokrasi (RB) Kemenpan RB dipimpin Asisten Deputy (Asdep) Akuntabilitas Pengawasan dan RB Naftali Sipayung selaku supervisor tim, serta Kabid Pengawasan Agusdin Mutaqim yang juga selaku Ketua Tim Evaluasi ini, usai diterima Wagub Sulut Drs Steven Kandouw di ruang kerjanya , Senin lalu, langsung melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja dan reformasi birokrasi bagi seluruh SKPD lingkup Pemprov Sulut serta 4 Kabupaten/Kota yakni Manado, Bitung, Minut dan Mitra sebagai lokus. Hal itu dibernarkan Karo Organisasi Setda Provinsi Sulut Farly Kotambunan SE di ruang kerjanya Selasa (26/07) kemarin.  Kotambunan mengatakan, tim yang beranggotakan 5 personil itu, intinya melihat sasaran kinerja dan RB di seluruh SKPD Pemprov Sulut apakah sudah sesuai dengan renja dan renstra serta selaras dengan visi misi Gubernur yang tertuang dalam RPJMD Sulut serta program nawa cita yang di gulirkan oleh Presiden Joko Widodo. Karena itu mantan Karo Umum Setda Provinsi Sulut ini berharap, SKPD lingkup Pemprov harus proaktif selama berlangsungnya evaluasi ini.
"Kita harus mendukung sepenuhnya penyiapan pematangan dan evaluasi ini, karena menjadi target Gubernur dan Wagub Sulut SKPD Pemprov dan 4 Kabupaten/Kota harus mendapat predikat A dalam penilaian tim dari Kemempan RB nanti, karena tahun kalu kita baru mencapai predikat B", ujar Kotambunan.
Namun saya merasa optimis lewat  kepemimpinan OD-SK bisa memperoleh nilai predikat A tersebut, asalkan seluruh SKPD Pemprov dan 4 Kabupaten/Kota siap membantu melayani tim dalam melaksanakan tugas evaluasi ini, tandas mantan Karo Pembangunan Setda Provinsi Sulut ini.
turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi dan Apsisten Administrasi Umum Ch. Talumepa SH MSi. (Humas Pemprov Sulut).

BKD Gelar Uji Kompetensi ASN Pindah di Pemprov.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulut, Selasa (26/07) kemarin, di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut menggelar uji kompetensi bagi ASN Kabupaten/kota yang bermohon pindah di lingkup. Pemprov Sulut. Hal itu dibenarkan Kepala BKD Sulut DR Femmy M Suluh MSi, saat membuka kegiatan tersebut.
Suluh mengatakan, keinginan ASN Kabupaten/Kota untuk pindah dan berkarier di jajaran birokrat lingkup  pemprov Sulut sangat tinggi, dengan berbagai alasan diajukan lewat surat permohonan pindah, seperti mengikuti suami, urusan keluarga serta sebagian kecil hanya mencantumkan alasan untuk pengembangan karier. Kita tidak hanya sekedar menerimanya, akan tetapi harus melalui proses  tes uji kompetensi dasar berdasarkan tupoksi yang ada, untuk mengetahui kemampuan dan kompentensi yang dimiliki oleh para pegawai sehingga dapat menjaring tenaga yang berdaya guna, berkompeten dan bertanggungjawab pada bidang tugas yang akan diban apabila diterima bekerja dilingkup Pemprov Sulut, Karena terkait dengan penataan staf di instansi yang ada, selain itu penerimaan pegawai ini atas dasar objektifitas (kebutuhan) dan bukan subjektifitas, ujar mantan Karo Umum Setda Provinsi Sulut ini.
"Kita harus pilah mana SKPD yang membutuhkan, kemudian dilakukan analisis jabatan, karena ada konsekwensi terkait dengan anggaran didalamnya", katanya sembari menyebutkan kalau gaji tidak menjadi problem  karena nanti bulan Januari dibayar, tapi yang menjadi masalah  tunjangan kinerja daerah (TKD), karena TKD ini di susun setiap tahun sekali. Suluh juga mengingatkan, jangan masuk di Pemprov hanya membawa masalah, apalagi mempengaruhi teman kerja yang lain, tapi harus membawa solusi, tegasnya.
Sekretaris BKD Drs Lucky Taju MSi mengatakan, tes uji kompetensi ini akan dilakukan oleh Tim seleksi yang terdiri BKD, Inspektorat, Biro Organisasi dan Biro Hukum. Taju menambahkan, Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan untuk yang ke-3 kalinya. Sementara Kabid Mutasi dan Pensiun Flora M Worotitjan, SSos menyebutkan peserta yang mengikuti penilaian kompetensi saat ini sebanyak 97 orang, dari  172 orang, yang bermohon Tahun 2015 71 orang, Tahun 2016 80 orang, peserta Golongan IV/a keatas 26 orang.

Senin, 25 Juli 2016

Wapres Harap PMR Sulut Aktif Dalam Berbagai Kegiatan Sosial

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla megharapkan para anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang ada di provinsi Sulut untuk bisa diberdayakan secara maksimal dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, untuk menumbuhkembangkan jiwa sosial rasa kebersamaan saling membantu antar sesama.

Penegasan tersebut disampaikan Wapres saat menghadiri makan malam bersama dengan para ketua Palang Merah Indonesia (PMI) se Indonesia dalam rangkaian acara Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA)  Palang Merah Remaja Nasional ke VII yang dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di kota Makassar, Senin (25/7).

Pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven Kandouw yang juga merupakan ketua PMI Sulut duduk se meja dengan Wapres sambil menikmati jamuan makan malam yang sudah disiapkan panitia.

Wagub sendiri menyambut baik pesan yang disampaikan Wapres, PMR Sulut dibawah nauangan PMI harus lebih kreatif, memupuk rasa kebersamaan dimana tugas dari PMI dan PMR bukan saja hanya dalam lingkup terbatas, namun sangat luas, semua harus bisa terjun dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.(Humas Provinsi Sulut)

Rabu, Ribuan Lansia Penuhi Minut

Gubernur Lantik Wagub Jadi Ketua Komda Lansia Sulut

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Rabu (27/7) bakal melantik Wakil Gubernur Drs. Steven Kandouw sebagai ketua Komisi Daerah (Komda) Lanjut Usia (Lansia) provinsi sulawesi utara. Pelantikan tersebut akan dilaksanakan pada acara peringatan hari Lanjut Usia nasional yang akan dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Utara.

Dalam rapat persiapan terakhir pelaksanaan acara yang dipimpim langsung Wagub di ruang rapatnya Senin (25/7) sejumlah persiapan akhir dibahas guna kelancaran acara nanti.

Direncanakan sekitar 2000 orang lansia se Sulut akan menghadiri acara tersebut, sejumlah kegiatan juga dipersiapkan oleh panitia pelaksana bagi para lansia, rencananya juga para lansia akan menerima sejumlah bantuan dari pemrov Sulut.

Wagub Kandow dalam arahanya mengatakan kegiatan ini harus berjalan sukses, seluruh panitia yang dipercayakan membidangi tanggungjawab masing-masing agar bekerja dengan baik. Kadis Sosial Provinsi Sulut dr Lisye G Punuh MKes, menambahkan, pihaknya telah siap melaksanakan kegiatan tersebut, sekaligus berharap, pada puncak acara nanti, lansia hadir tepat waktunya. (Humas Pemprov Sulut).

Wagub: Festival Pesona Bunaken Jadi Entry Point Pariwisata Sulut








Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw menegaskan, Festival pesona bunaken 2016 akan dijadikan entry point bagi pengembangan sektor kepariwisataan di daerah ini.
Penegasan orang nomor dua di Sulut itu disampaikan ketika membuka festival tersebut di kawasan Megamas Manado, Senin (25/07) kemarin.
Sudah lama festival bunaken tidak dilaksanakan, setau saya dulu pernah ada festival bunaken disatukan dengan festival danau tondano di jaman Gubernur EE Mangindaan, dan baru kali ini kembali dilaksanakan.
Karena itu menurut Wagub perlu digiatkan kembali karena sudah banyak wisatawan datang di Manado, apalagi waktu dekat ini bandara Internasional Sam Satulangi sudah akan dibuka selama 24 jam.
"Bapak Gubernur berkeinginan  menjadikan festival bunaken sebagai entry point pariwisata Sulut, karena sektor ini menjadi program prioritas setelah sektor pertanian, perkebunan, pendidikan dan kesehatan", ujarnya.
Sektor pariwisata perlu terus di dorong bahkan diakselerasi terus menerus karena kurangnya perhatian serius dari stakeholders di sektor ini.
Apalagi dengan terobosan yang luar biasa dilakukan orang nomor satu di Sulut dengan mendatangkan ribuan turis dari tiongkot, ke daerah Sulut, tentunya harus dijawab dengan memperbanyak kegiatan wisata. Kita pun memiliki 161 destinasi wisata seperti wisata selam, paling banyak memiliki diver maupun instruktur serta dive spot (lokasi penyelaman), tapi juga wisata religius dan wisata alam. Dari segi kultur dan SDM sulut terkenal afirmatif dengan budaya asing. Ini merupakan momentum kita, baik pengusaha angkutan, restoran, perhotelan, sovenir untuk memanfaatkan peluang yang besar ini, kesemuanya itu tentunya akan memberikan multyplier effect bagi daerah kita, jelas politisi PDIP Sulut ini.
Sementara Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sulut Ir Happy Korah MSi, menyebutkan, kegiatan yang akan berlangsung hingga 29 Juli 2016 mendatang di kawasan Megamas, Mantos dan Bunaken meliputi lomba memancing, lomba perahu hias, konser musikpesona bunaken oleh Band Ungu, road show ke bunaken, lomba musik bambu dan musik kolintang. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Disbudpar Sulut dengan Kementrian Pariwisata RI. Dengan untuk pengembangan promosi melalui produk pariwisata dalam rangka peningkatan arus kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara, tandas Korah. Turut hadir Wakil Ketua TP PKK Sulut dr Kartika Devi Tanos, unsur Forkopimda Sulut, pejabat teras Pemprov, serta Kadis Pariwisata Kabupaten/Kota. (Humas Pemprov Sulut).