Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono
MDM mendukung aspirasi Masyarakat Adat Tou Minahasa mengutuk peristiwa pembakaran
rumah ibadah yang terjadi baru lalu., di Kabupaten Singkil Aceh Provinsi Nangro Aceh Darusalam (NAD).
Pernyataan dukungan Gubernur Sulut
itu, disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi dan Kaban
Kesbang Pol Edwin Silangen SE MS saat menerima kedatangan Masyarakat Adat Tou Minahsa
yang menggelar aksi solidaritas di Loby Kantort Gubernur Sulut, Senin (19/10)
kemarin, untuk meminta Pemprov Sulut mengimbau agar stop melakukan pembakaran gereja di tanah air.
Palandung mengatakan, sejak peristiwa
ini terjadi Gubernur langsung mengambil langkah antisipatif agar peristiwa yang
terjadi di bumi serambi mekah itu, tidak sampai merembes di daerah Bumi Yiur Melambai.
Masyarakat Sulut agar tidak terprofokasi
dengan tindakan dan ulah yang tidak terpuji yang dilakukan oknum-oknum yang
tidak bertanggungjawab di Singkil Aceh, tapi marilah kita jaga persatuan dan
kesatuan yang ada selama ini yaitu rukun
dan damai, karena torang samua basudara, tegas Sumarsono seperti yang
ditururkan Palandung.
“Sebagai seorang muslim dan juga Pj
Gubernur Sulut, kami menyesalkan hal itu
terjadi, karena dengan peristiwa tersebut bisa menimbulkan intsabilitas di NKRI, kiranya masyarakat Sulut tidak
terprofokasi,” ujar Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini.
Karena itu jebolan Doktor
Universitas Gajah Mada ini berharap, apa yang terjadi di aceh dan tolikara
jangan sampai terjadi di Bumi Nyiur Melambai yang kita cintai ini.
Sebelumnya Gubernur Sulut bersama Presidium
Badan Kerjasama Antar Umat Bergama (BKSAUA) Provinsi Sulut telah menyeruhkan kepada
seluruh umat beragama di Sulut melalui lima
himbauan. Kelima himbauan itu telah di bacakan Kabag Agama Biro Kesra Olgha
Saisab S.Sos sebagai berikut:
1.
Agar terus memantapkan stabilitas dengan
membina dan memelihara tiga kerukunan hidup beragama, yaitu : kerukunan intern
umat beragama, kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar umat beragama
dengan pemerintah.
2.
Tingkatkan terus kewaspadaan
terhadap isu-isu negative yang sengaja dilontarkan oleh oknum atau kelompok
yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan umat beragama di Bumi Nyiur Melambai
yang sama-sama kita cintai.
3.
Jalin kerjasama antar umat beragama
untuk mengatasi setiap hal yang dapat memicu dis integrasi bangsa Indonesia di
daerah ini.
4.
Tingkatkan jalinan kerjasama antara
pimpinan umat beragama dengan pemerintah untuk mengantisipasi setiap gejolak social
yang dapat melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam satu keterikatan Bhineka Tunggal Ika.
5.
Agar segenap umat beragama Sulut
memanjatkan doa khusus di tempat Ibadah Masing-masing untuk keselamtan Bangsa
dan Negara khususnya Sulut dari rembesan peristiwa yang telah terjadi di
kabupaten Aceh Singkil Provinsi Nangro Aceh Darusalam.
Kelima himbauan tersebut telah
ditandatangani oleh Presidium BKSAUA Provinsi Sulut masing-masing Pdt DR RAD
Siwu, KH Abdul Wahab Abdulgafur Lc, Ps Christian Santie MSc, Drs Ridwan Sofian,
DR Drs I Dewa Ketut Anom MSi.
Kesempatan itu, Kasubag Perjanjian
Bagian HAM Biro Hukum Setda Provinsi Sulut, Budi Sugeha SH atas nama warga
Muslim di Sulut ikut mengutuk peristiwa pembakaran Gereja di Singkil Aceh. Pembakaran
gereja tersebut merupakan oknum-okunm yang tidak bertanggungjawab dan bukan
mewakili umat Muslim di Provinsi Nangro Aceh Darusalam, kunci bung Budi sapaan
akrabnya.
(Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).
(Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar