Mengakhiri masa tugas Gubernur Sulut, masa jabatan 2010-2015, oleh Gubernur Dr SH Sarundajang, di sela2 rutinitas kesibukan agenda kerja dipenghujung waktu, menghadiri acara Perpisahan dengan segenap Civitas Universitas Manado (UNIMA) di Tondano. Selaku Ketua Dewan Penyantun 2 periode, Rabu Sore, 16/09/15.
Pada acara tersebut, Dr SH Sarundajang, secara lugas dan diliputi rasa haru, dihadapan Rektor dan segenap Senat maupun karyawan UNIMA, memohon pamit dan menyampaikan permintaan maaf jika dalam perjalanan pengabdian selaku Gubernur, ada hal2 yang belum dipenuhi, atau didapati khilaf yang dengan tulus dapat dimaklumi, sebagai insan biasa ujar Gubernur SH Sarundajang, dengan nada lirih.
Karena, lanjut SH Sarundajang, dirinya merasa kiprah Unima Manado, banyak mewarnai dan memberi arti tersendiri dalam perjalanan kariernya selama memimpin Bumi Nyiur Melambai, bahkan secara spontan dibarengi rona menerawang, mengenang akan nostalgia pd momentum 5 tahun lalu, saat dirinya mencalonkan sebagai Kandidat Gubernur, sempat mengajak Rektor Unima yakni Prof Dr P Tuerah, guna mendampinginya menjadi Wagub. Namun kenyataan berkata lain, manakalah segenap Civitas dan Senat Perguruan Tinggi Nasional ini, menghendakinya ttp memimpin Kampus yang berada di bibir Danau Tondano ini, yang disambut aplaus oleh seluruh hadirin di Aula Unima, dengan senyum sumringah.
Dalam sambutan lebih jauh, SHS menekankan arti pentingnya kemajuan suatu bangsa, karna dilandasi oleh sektor pendidikan, guna menghasilkan SDM yang kompetitif, kualifait serta memenuhi tuntutan pangsa pasar dibidang ketenaga kerjaan. Juga lanjut SH Sarundajang, bahwa menjelang 100 tahun, Indonesia akan menjadi Bangsa yang unggul dan hebat karna faktor Bonus Demografi, tandas SHS.
Disela sambutannya, SH Sarundajang, juga mengingatkan akan 3 Kecerdasan yang menjadi acuan diantaranya : Inteleqtual quetion, Emotional quetion serta utamanya Spiritual quetion. Sebagai kecerdasan akhir yang mendasari intelektual untuk mengimbangi kecerdasan spritual. Selanjutnya juga dalam paparannya, SHS dihadapan para cendekiawan Kampus Unima, akan konsep Learning to do ( penerapan ilmu pengetahuan), Learning to be ( ada Acievment bagi SDM), serta akhirnya bermuara pada
Learning to living together,
Diakhir pidato perpisahannya, SH Sarundajang, memberi ajakan dan tantangan untuk Civitas Unima, untuk nantinya manakalah tidak lagi menjabat sebagai Pejabat Negara, agar bersedia memberi ruang dan waktu sebagai partner diskusi maupun mitra dialog. Karna seperti di ketahui, Gubernur SH Sarundajang, pada acara Dies Natalis Fisipol UNSRAT Manado, Selasa kemarin ( 15/09/15), oleh Pihak Rektorat UNSRAT, telah mengangkat Dr SH Sarundajang, sebagai Guru Besar Tidak Tetap (Profesor) pada ilmu Politik, Fisipol Unsrat, dan telah mengusulkan SK ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI.Untuk dikukuhkan, karena Beliau berjasa dalam memajukan Ilmu Politik, sekaligus adalah Cum Laude Doktor dalam ilmu Politik jebolan UGM, yang juga Mantan Ketua Umum PP AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), 2 Periode.
Demikian Humas Pemprov Sulut memberitakan (Kabag Humas Roy RL Saroinsong, SH Selaku Juru Bicara)
Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Rabu, 16 September 2015
SHS PAMIT DENGAN CIVITAS UNIMA
Gubernur Ingatkan PNS Harus Netral
Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang mengingkatkan
Pegawai negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara harus netral dan tidak
melakukan kampanye dan berpihak pada pasangan calon (paslon) dalam Pilkada
serentak pada 9 Desember 2015 mendatang.
Peringatan SHS tersebut disampaikan pada Rakor Peningkatan
Harmonisasi Hubungan Penyelenggaraan Pemerintahan, yang digelar Biro
Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut di Graha Bumi Beringin Manado, Rabu
( 16/09) kemarin.
Bila terbukti ada PNS yang terlibat, SHS menyebutkan akan
ditindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, SHS juga minta dalam menghadapi Pilkada serentak,
hendaknya kita mampu mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat (trantib)
serta mampu menjadi stabilitas daerah bagi lancarnya pembangunan daerah sulut.
Untuk itu Gubernur berharap, dalam pelaksanaannya jika
terjadi kondisi tertentu yang mengancam akan trantib di wilayah, selaku Ketua
Forkopimda Sulut dapat meminta Kapolda yang di dukung unsur TNI di daerah untuk
mengambil langkah-langkah penanganan secara konkrit.
Karo pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi,
mengatakan tujuan pelaksanaan rakor tersebut, dalam rangka mewujudkan sinergitas
peningkatan stabilitas wilayah dengan mewujudkan trantib di Provinsi Sulut. Kegiatan
tersebut diikuti Bupati/Walikota, Dandim, Kapolres, Camat, Danramil, dan Kapolsek
Kabupaten/Kota se- Sulut, jelas mantan Karo SDA sembari menambahkan, selain
mendapat materi dari Gubernur SHS tapi juga dari Kapolda Sulut Brigjen Pol
Wilmar Marpaung SH dan Dan Rem 131 Santiago Brigjen TNI Sulaiman Agusto. Turut hadir Sekprov Sulut Ir Siswa R Mokodongan. (Kabag
humas Roy Saroinsong SH selaku jubir pemprov).
Gubernur: Rakyat Belum Menikmati Sumber Daya Kelautan
Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang mengakui rakyat Indonesia belum sepenuhnya merasakan dan menikmati kesejahteraan yasng berasal pengelolaan sumber daya kelautan (potensi maritim), karena masih terbawah dengan pola berpikir lama yaitu mengandalkan sumber daya di daratan. Pengakuan SHS tersebut, disampaikan dihadapan peserta Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Rabu (16/09) kemarin.
Saat ini Kita harus tinggalkan pola berpikir seperti itu,
karena mengandalkan potensi sumber daya yang ada didaratan sudah tercemar
dengan berbagai polusi dan laut kini menjadi alternatif, ujar SHS.
Muculnya deklarasi bunaken 1998 semakin menegaskan, bahwa
laut merupakan peluang, tantangan dan harapan untuk masa depan rakyat Indonesia.
Selanjutnya Tahun 2009 di Kota manado provinsi Sulut, dikumandangkan pula
komitmen dunia terhadap pengelolaan sumber daya pesisir, laut dan
pulau-pulau yakni Manado Ocean
Declaration (MOD), CTI Leader’s Declaration dan Manado Communique melalui
pelaksanaan World Ocean Conference (WOC), Coral Triangle initiative (CTI)
Summit dan World Coral Reef Conference (WCRC), ujar SHS.
Karena itu Potensi
sumber daya kelautan menurut SHS Ibarat raksasa yang masih tidur dan perlu
dikelola dengan baik agar masyarakat bisa menikmatinya akan hasil-hasilnya. Karena
itu dengan konsep blue ekonomi, kini menjadikan laut sebagai pilar pertumbuhan
ekonomi harus wujudkan itu, harap SHS.
Hal senada juga di utarakan Rektor Unsrat Prof DR Ellen J
Kumaat, perhatian terhadap isu kelautan semakin besar sejak dilaksanakan WOC
dan CTI Summit 2009 lalu, serta WCRC yang diinisiasi Gubernur Sinyo Harry
Sarundajang.
Berbagai iven internasional tersebut telah membuka mata dunia
terhadap pengelolaan potensi kemaritiman secara konprehensif. Berbagai isu
seperti pengembangan pariwisata, sumber energy, ketahan pangan, perubahan iklim
dan transportasi berbasis kelautan
semakin mendapat perhatian. Karena itu Rektor menyebutkan Unsrat akan tampil
terdepan meningkatkan kapasitas pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya laut yang berkelanjutan. “
Unsrat menetapkan focus penelitian pada pengelolaan biodiversitas kelautan dan
pemanfaatan produk alami kelautan yang bertujuan pada pemanfaatan jenis-jenis
biota laut, tambah Kumaat. Turut memberikan materi Direktur pengelolaan potensi
kemaritiman secara komprehensif Kementerian DKP-RI. Sementara pesertanya
berasal dari Fakultas Kelautan dan Perikanan se Indonesia Timur. (Kabag humas
Roy saroinsong).
Dari Lomba Menembak Antar Forkopimda, SHS Akui Ketangguhan Dan Rem 131/STG
Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang, Rabu (16/09),
kemarin mengikuti lomba menembak antar Forkopimda Sulut, yang digelar Dan
lantamal VIII, di lapangan tembak Mako Lantamal VIII Kairagi Manado.
Lomba yang mempertandingan dua kategori, pistol dengan lima
peluruh dan pistol dengan 15 peluruh, berhasil mendapat nilai tertinggi 97 diraih
oleh Dan Rem 131/STG Brigjen TNI Imanuel Agusto sekaligus keluar sebagai juara
1. Di susul tempat kedua Dan Lanudsri Kol Pnb Joko Tjahyono nilai 93, tempat
ketiga Dan Lantamal VIII Laksma TNI Manahan Simorangkir dengan nilai 86 di urutan
ke- empat Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung dengan nilai 63, Ketua Pengadilan Tinggi Manado Mabruq Nur SH
MH nilai 8 juara lima serta Gubernur SHS
keluar sebagai juara ke- enam dengan nilai nol.
Sebelumnya, SHS mengatakan, olahraga menembak bagi saya sangat
baik, karena memerlukan mental yang baik pula, sembari mengakui ketangguhan Dan Rem 131/STG Brigjen TNI Sulaimen Agusto. Kalau saya
menembak pasti berada di luar garis sasaran. Karena memang tugas saya hanya
melumpuhkan bukan untuk membunuh. Kalau saya berada di dalam sasaran lingkaran
tembak, maka Pol PPakan membunuh. Jadi yang benar saya berada di luar
lingkaran. Sebaliknya Dan Rem, Dan Lanud Sri, Dan Lantamal dan Kapolda harus
menembak tepat sasaran, karena memang menembak sudah menjadi bagian hidup dalam
perjalanan pengabdian bagi Negara, agar Negara ini bisa aman.
Dalam kesempatan tersebut, SHS tak lupa menyampaikan terima
kasih kepada seluruh unsure forkopimda Sulut atas kebersamaan selama ini.
Kita sangat solid dan ini berdampag pada masyarakat karena stabilitas daerah
aman. “Syukur karena sulut tetap aman karena tak lepas dari peran sesame anggota
forkopimda”, jelas SHS sekaligus mohon diri karena pada 21 September 2015
mendatang, saya akan melepas jabatan Gubernur Sulut serta akan diserahkan
kepada penggantinya. (Kabag humas Roy Saroinsong SH selaku jubir pemprov).
Fisip Unsrat Usulkan SHS Jadi Guru Besar Tidak Tetap
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unsrat Manado akan
mengusulkan Ke Kementerian Riset, Tehnologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) RI untuk mengangkat Dr Sinyo Harry menjadi guru besar tidak
tetap di Unsrat Manado, sekaligus menjadi pengajar tetap di Fisip Unsrat. Hal
itu disampaikan Rektor Unsrat Prof DR Ellen J Kumaat, pada rapat senat terbuka
dalam rangka dies natalis Fisip Unsrat ke-51 Selasa malam lalu, di Graha Bumi Beringin
Manado.Rektor beralasan selama sepuluh tahun Gubernur Sinyo Sarundajang memimpin daerah nyiur melambai telah banyak mengukir
prestasi baik dibidang keamanan,
pendidikan, lingkungan hidup serta berbagai iven internasional. Termasuk
gagasan beliau poros maritime harus dimulai dari Indonesia Timur, dan yang terakhir sukses melakukan kerjasama
dengan Amerika Serikat dalam pengembangan program informasi data system bumi
dan atmosfir dengan laboratorium penelitian system bumi badan oseanografi dan
atmosfir nasional di bouder, Colorado AS pada bulan September 2015 ini.
Prestasi yang terukir ini kiranya akan memotivasi para pemimpin-pemimpin baru
di Sulut kedepan, bahwa memimpin dengan hati akan terus membekas dalam hati
bagi selutuh rakyat di sulut. Oleh
karena itu cukup beralasan jika Fisip Unsrat hendak mengusulkan agar SHS mendapat
penghargaan guru besar kehormatan. Secara politik saya sebagai ketua senat
memberikan dukungan sebesar-besarnya terhadap usulan tersebut, tandas Kumaat.
Gubernur SHS saat memyampaikan sambutannya tak lupa
mengungkapkan memori indah sewaktu menjadi mahasiswa pertama 50 tahun lalu di Sospol
Unsrat (sekarang Fisip Unsrat-red). Tiga tahun kemudian Sospol ini melahirkan
sarjana muda dengan gelar Bachelor of Art (BA). Karena itu tekad kami bagaimana
menjadikan Unsrat sebagai lembaga pendidikan yang unggul, superior dalam kualitas.
Karena dalam persaingan dunia perguruan tinggi dewasa ini
begitu kompetitif dan sangat ketat. Siapa yang menguasai IPTEK berarti mampu
menguasai pasar dunia. IPTEK diraih
hanya lewat bahan ajar, kompetensi pengajar serta system yang ada di lembaga perguruan
tinggi, ujar mantan Ketua Umum AIPI pusat.
Untuk itu SHS berpesan, khusus Fisip Unsrat, ditantang untuk mencetak
SDM yang unggul, karena sekarang kita berada pada bonus demografi. Turut hadir
Sesmenpora DR Alfitra Salam APU, yang kini sebagai Ketua Umum AIPI Pusat.
(Kabag humas Roy Saroinsong selaku jubir pemprov).
Langganan:
Postingan (Atom)