Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang pada hari ini Senin 21 Juli 2014 di jadwalkan mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Talaud. Dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur akan melantik Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Talaud yaitu Sri Wahyuni Manalip dan Petrus Tuange dalam sidang paripurna istimewa DPRD Kàbupaten Talaud, serta pada sore harinya akan menghadiri acara buka puasa bersama umat muslim dan tokoh agama serta tokoh masyarakat Kab Talaud di Mesjid Jabal Rahma Melonguane.
Pelantikan tersebut didasarkan pada SK Mendagri No 131.71-3202 tanggal 24 Juni 2014 tentang Pengangkatan Bupati Talaud dan SK Mendagri No 132.71-3203 tanggal 24 Juni 2014 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Talaud.
Dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur Sulut akan didampingi oleh Forkompinda Sulut, BKSAUA, FKUB dan Para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulut.
Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Minggu, 20 Juli 2014
Gubernur Sulut Hari Ini Berkunjung Ke Talaud
SHS: Terima Hasil Pengumuman KPU
Demikian penekanan Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang ketika diwawancarai oleh insan pers beberapa waktu yang lalu ketika diminta tanggapannya terhadap hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presdien RI.
Sarundajang mengajak seluruh komponen masyarakat untuk dapat menerima apapun hasil yang nantinya akan diumumkan oleh KPU sebagai lembaga resmi penyelengara Pemilu di Indonesia, terkait pengumuman hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tanggal 22 Juli nanti, karena apapun hasilnya, siapun yang dinyatakan sebagai pemenang apakah Kubu Prabowo-Hatta Rajasa maupun kubu Jokowi-Jusuf Kalla, merekalah yang nantinya akan menjadi Presdien dan Wakil Presiden RI untuk 5 tahun mendatang, oleh karena itu, kita semua harus menghadirkan suasana sejuk karena pesta demokrasi telah usai, semua pihak harus menahan diri, hindari tindakan-tindakan yang bersifat anarkisme serta pernyataan-pernyataan yang dapat menimbulkan konflik.
Khusus kepada masyarakat Sulawesi Utara, SHS percaya sebagai masyarakat yang telah mengenal demokrasi sejak lama dan menganggap demokrasi sebagai bagian dari budaya kehidupan yang tumbuh dan menjadi kearifan lokal (local wisdom), maka masyarakat pasti akan bisa menerima setiap keputusan resmi dari pemerintah, mari kita tunjukkan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang telah dewasa dalam menyikapi tuntutan demokrasi, jadikan demokrasi sebagai bagian dari martabat bangsa sehingga kita dapat menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan oleh dunia.
“Walaupun di satu sisi kita menyadari Demokrasi Indonesia memang masih dalam proses. Demokrasi membutuhkan sosok yang mampu mengarahkan ke mana demokrasi akan dibawa. Sosok yang mempunyai visi yang benar mengenai demokrasi, memiliki cara komunikasi politik yang penuh empati, serta mempunyai kecerdasan akademik dan emosional untuk membawa Indonesia ke dalam sistem politik demokratis, namun ini semua adalah bagian dari realita politik yang harus di jalani bersama, dan saya yakin masyarakat Sulawesi Utara akan menjadi masyarakat terdepan dalam berdemokrasi” pungkas Sarundajang.
Langganan:
Postingan (Atom)