Pemerintah Provinsi Sulut beberapa tahun terakhir ini, terus
bekerja dengan berbagai inovasi dan terobosan di sektor ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian, dimana tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat kemiskin dan
kepadatan penduduk, disamping berupaya semaksimal mungkin lapangan dan
kesempatan kerja, guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam mengolah sumber
daya lokal, yang diharapkan mampu menjadi pendorong percepatan pencapaian
target MDGs dan MP3EI, khususnya pada sasaran terkait dengan bidang
ketenagakerjaan.
Hal itu di sampaikan
Wagub Sulut Dr. Djouhari Kansil, M.Pd saat menghadiri pencanangan gerakan
penanggulangan pengangguran dan pameran bursa kerja (job fair) di Provinsi
Sulut, yang dibuka Menakertrans Muhaimin Iskandar di Manado Town Square, Jumat
(28/6) kemarin.
Kegiatan yang dihadiri
Dirjen Bina Penta, Direktur Pelayanan PT. Jamsostek Acmad Riady dan Para
Bupati/Walikota se-Sulut itu, ditandai dengan pencanangan gerakan sadar Jamsostek, penandatangan MoU tentang Peningkatan Kepesertaan Jamsostek antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemkab/Pemkot dengan jamsostek, pengukuhan
kader Jamsostek.
Sedangkan langkah strategis yang telah dilakukan untuk urusan
ketenagakerjaan, antara lain telah mampu meningkatkan kualitas dan
produktifitas tenaga kerja melalui pelatihan berbasis kompetisi sebanyak 1.168
tenaga kerja pelatihan berbasis masyarakat dan pelatihan kewirausahaan kepada
600 tenaga kerja, serta pengembangan produktivitas lembaga kepada 16 lembaga
masyarakat dan terbinanya 310 tenaa kerja pendamping wiraswasta baru, ujar
mantan Kadis Diknas Sulut.
Sementara kebijakan strategis yang telah ditempuh, menurut
jebolan S3 Universitas Merdeka Malang ini, dirasakan mampu memberikan capaian
signifikan, sebagaimana terlihat dari jumlah angkatan kerja yang bekerja, pada
Tahun 2011 sebesar 1.668,12 dan Tahun 2012 menjadi 1.676,2 orang, sehingga
mampu menurunkan angka pengangguran terbuka dari 14,4 % pada tahun 2005 menurun
menjadi 7.79 % pada Tahun 2012, dan bahkan telah mencapai angka 7.19 % pada
semester pertama Tahun 2013 ini, selanjutnya angka kemiskinan Prov. Sulut yang
pada Tahun 2005 berada pada angka 16 %, menurun menjadi 7 % di Tahun 2012,
selanjutnya pendapatan perkapita masyarakat mampu mencapai 3.000 USD dan
pertumbuhan ekonomi sampai saat ini mencapai angka 8 % yang dikontribusi dari
sektor jasa, pariwisata, industri dan pertanian, tambah orang nomor dua di
Sulut. Sebelumnya telah dilakukan jalan sehat dan senam bersama (Kabag. Humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar