Komunitas intelejen
daerah Sulut diharapkan mampu dengan cepat mendeteksi ancaman, gangguan serta
hambatan keamanan yang ada di Sulut.
Hal tersebut
disampaikan Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil dalam acara rapat
koordinasi daerah komunitas intelejen daerah Sulut yang digelar Selasa (26/11),
bertempat di Hotel Sintesa Peninsula Manado.
“Komunitas
intelejen diperlukan untuk mendeteksi gangguan keamanan yang dapat mempengaruhi
ipoleksosbudhankan di daerah, misalnya ancaman teroris, disintegrasi bangsa,
isu sara, aliran sesat perang suku dan agama serta masalah sosial lainnya,”
ujar Wagub.
Wagub berharap
Kominda Sulut yang di dukung oleh aparat intelejen profesional mampu mencari,
mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi dari berbagai sumber dan potensi
gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman stabilitas nasional dan daerah.
Informasi yang
tepat dan akurat di perlukan kepala daerah dan unsur pemimpin daerah, guna
pengambilan keputusan dalam mewujudkan stabilitas daerah yang aman dan tentram.
“Dengan adanya
informasi dini bisa mewujudkan kewaspadaan secara cepat bagi masyarakat,
sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam mengambil tindakan cegah atau
tangkal terhadap ancaman keamanan yang timbul,” papar Kansil.
Untuk itu
melalui rapat kali ini yang turut di hadiri oleh sejumlah Bupati dan Walikota
se Sulut dan unsur Forkopimda Sulut, Kansil mengharapkan bisa terealisasi
kebersamaan untuk bekerja keras dengan dilandasi ketulusan, loyalitas agar
tercipta antisipasi serta tidak lengah dalam menjaga stabilitas keamanan
daerah masing-masing.
Kabid
Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Sulut Drs. Mesak Kombongkila selaku ketua
panitia dalam laporannya menyatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk menyamakan
visi misi dan persepsi untuk kesatuan langkah optimalisasi peran kominda serta
menyikapi perkembangan situasi sosial politik dan keamanan guna mewujudkan
stabilitas daerah yang kondusif.(Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir Pemprov
Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar