Semangat
persaudaraan yang rukun dan damai di daerah ini telah menunjukkan
ketangguhan untuk menghadapi berbagai tantangan yang datang secara
silih berganti, sehingga Sulawesi Utara tetap tegak berdiri kokoh sebagai
daerah otonom, semakin dewasa dalam berpemerintahan, bahkan terus mengukir
karya dan prestasi. Saat ini masyarakat Sulawesi Utara bersyukur
dapat merayakan sebuah peristiwa yang amat penting dan strategis bagi
perjalanannya yang mampu menapaki usia ke-50 tahun, sebagai Tahun Emas Bumi Nyiur
Melambai dengan segala perkembangan dan dinamikanya, perkembangan
daerah ini harus diakui telah menginspirasi generasi bangsa di daerah ini dalam
perjalanan pembangunannya.
Setelah 50 tahun dalam pemerintahan sebagai
daerah yang otonom, pendiri daerah akan bergembira melihat transformasi daerah
ini
dalam kemajuan di abad-21 dalam berbagai dinamikanya. Dengan kerja keras,
pembangunan demokrasi di negara dan Provinsi Sulawesi Utara tercinta berjalan
relatif baik. Kondisi
ini, dibuktikan dengan sukses digelarnya Pemilu Legislatif langsung pada tanggal
9 April 2014, termasuk sukses
melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden RI tanggal 9 Juli 2014 lalu yang telah
melahirkan Presiden dan
Wakil Presiden Baru.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara terus gigih mendorong kebijakan pembangunan yang
pro-rakyat. suatu kebijakan pembangunan yang secara bersamaan dapat mendorong
pertumbuhan, mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga
kelestarian lingkungan.
Hasil capai Provinsi Sulawesi Utara antara
lain adalah perkembangan ekonomi yang cukup menggembirakan,
dimana pada periode tahun 2009-2013, secara rata-rata pertumbuhan mencapai 7,53 s/d 8 persen, lebih
tinggi dari rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,82 persen pada kurun waktu yang sama, pada triwulan
II tahun 2014, pertumbuhan
ekonomi sekitar 9,58
persen. sedangkan PDRB perkapita Sulut, di tahun
2006 sebesar Rp. 9,95 juta, dan pada tahun 2013 menjadi Rp.22,62 juta (setara USD 3.100).
Adapun pergerakan APBD Provinsi
Sulawesi Utara di tahun 2005, sebesar Rp. 605 milyar, menjadi Rp. 2,3 trilyun
di tahun 2014, dan bergerak sebesar Rp. 2,5 trilyun di tahun 2015. Kondisi ini
menjadi perhatian kita semua, bahwa kemampuan untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan perkapita dan jumlah APBD sangat penting
dan harus terus dimaksimalkan.
Dalam
upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan, maka Capaian Buta Aksara Di Sulawesi Utara di tahun 2010
sebesar 0,65% (peringkat
pertama terbaik nasional), dan di tahun 2013 sebesar 0,47%, sedangkan Indeks
Pembangunan Manusia sebesar 77 persen (Ranking
Kedua Nasional di Bawah DKI Jakarta).
Di bidang pendidikan dan kualitas sumber daya
manusia sangat berpengaruh dalam menyambut kesempatan emas bonus demografi Indonesia
yang diprediksi terjadi pada tahun 2020-2035,
dimana usia produktif (15-64 tahun) akan mencapai 70 persen atau sekitar 180
juta jiwa, jauh lebih banyak dari usia non produktif dan hanya
terjadi sekali dalam beratus-ratus tahun. Jika mampu memanfaatkan bonus
demografi ini, maka akan mengurangi pengangguran, pertumbuhan
ekonomi jauh lebih baik, meningkatnya daya saing bangsa dan Indonesia menjadi
negara maju, akan tetapi kitapun harus siap dan harus mampu meningkatkan
kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di daerah, jika tidak maka hal ini
akan menjadi petaka..
Di Bidang kesehatan,
Umur Harapan Hidup di Provinsi Sulawesi Utara di tahun
2009, 72,12 tahun dan sampai pada tahun 2013
mencapai 73 tahun, dengan meningkatnya umur harapan hidup menjadi suatu upaya
penting secara nasional, mengingat tujuan utama pembangunan
berkelanjutan adalah agar masyarakat dapat hidup lebih produktif dan lebih
baik. sedangkan angka kematian bayi (AKB) di provinsi
sulawesi utara, mencapai angka 9/1000
kelahiran hidup (angka ini dibawah target MDG’s). Di bidang
Ketenagakerjaan, angka pengangguran di Provinsi Sulawesi Utara sekitar 9,19
persen di Tahun 2011 dan
menjadi 6,68 persen tahun 2013.
Sejak Provinsi Sulawesi Utara ditetapkan
sebagai salah satu daerah destinasi pariwisata unggulan di Indonesia dan
provinsi penyelenggara MICE, maka pertumbuhan ekonomi terus bergerak. Berbagai
ivent internasional yang telah di
laksanakan diantaranya: world Ocean Conference (WOC) 2009, Coral Triangle Initiative
Summit (CTI SUMIT) 2009, Sail Bunaken 2009, Asean Regional Forum Disaster
Relief Exercise (ARF DIREX) 2011, Asean Economic Ministers (AEM) 2011, Pacific
Partnership 2012, Asean Tourism Forum (ATF) 2012, 3rd Asia Pacific Choir
Games 2013, World Coral Reef Conference (WCRC) 2014, dan berbagai iven nasional
dan internasional lainnya telah membawa warna tertentu bagi perkembangan
pembangunan di Sulawesi Utara, bahkan secara nasional mampu membawa dampak yang
menggembirakan dalam memacu interkoneksitas antara negara, serta membaiknya
hubungan kerjasama internasional melalui meningkatnya nilai investasi dan
kunjungan turis mancanegara.
Kondisi ini di buktikan dengan target sampai tahun
2015, 150.000 wisatawan mancanegara dan sampai tahun 2013
sudah tercatat 142.109 wisatawan mancanegara, sedangkan untuk domestik dari
target sampai tahun 2015, 500.000 wisatawan lokal dan sampai saat ini sudah
tercatat 1.616.009 wisatawan lokal, melebihi target sampai 323%. dengan
peningkatan disektor pariwisata, maka infrastruktur publik terbangun di berbagai daerah,
fasilitas pendukung lainnya mengalami fase perkembangan yang positif.
Yang juga penting adalah segala upaya untuk
menjaga persatuan dan kemakmuran Indonesia akan sangat terbantu apabila
situasi keamanan dan ketertiban daerah tetap terjaga sebagai landasan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
Pemerintah dan rakyat Sulawesi Utara juga
harus cerdas mengantisipasi dan menyikapi berbagai perkembangan regional,
nasional, maupun internasional dewasa ini, dengan tetap berpegang teguh pada
kepentingan lokal. Provinsi Sulawesi Utara harus mampu berkomitmen untuk
memastikan kesiapan diri kita sendiri menuju pembentukan komunitas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
2015
di ketiga pilar, baik dalam pilar politik dan keamanan, ekonomi, maupun sosial-budaya.
Mengingat semakin dekatnya pembentukan komunitas Masyarakat
Ekonomi Asean 2015, sosialisasi kepada seluruh rakyat Sulawesi
Utara agar siap dan memahami segala peluang dan tantangan yang ada, serta dapat meraih
sebanyak mungkin manfaat dari Komunitas Asean yang
berjumlah 629.2 juta jiwa ini.
Karena
itu, upaya membangun interkoneksitas antar daerah di Pulau Sulawesi secara massif harus terus
dilakukan,
untuk menjadikan Pulau Sulawesi sebagai salah satu pintu
gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik. langkah
strategisnya dengan menyusun
road-map
pembangunan yang berbasis geostrategi; mengembangkan sistem wilayah pembangunan ekonomi yang
bersinergi dan terintegrasi; membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan pintu-pintu baru
(sebagai feeder) bagi kegiatan ekonomi dan perdagangan yang saling
interkoneksi di Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Barat
Indonesia.
Provinsi Sulawesi Utara sebagai bagian dari Koridor
Ekonomi Sulawesi terus berbenah, dengan berupaya mengembangkan ketersediaan insfrastruktur
transportasi, Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung, Pelebaran Jalan Manado-Tomohon,
Ring Road Satu, Dua Dan Tiga, Boulevard Satu dan Dua, Jembatan Soekarno, Bandara
Udara Sam Ratulangi yang
Representatif, Bitung Internasional Hub Port Pengembangan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK)
Bitung, termasuk
pula pengembangan sarana prasarana olah raga, kesenian, dan kesehatan; meningkatkan
angka kunjungan wisatawan mancanegara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi diatas
8% per tahun; menurunkan angka kemiskinan hingga mencapai angka ideal di bawah 5%,
dengan membuka lapangan kerja baru dan memfasilitasi pengembangan usaha mikro,
kecil dan menengah melalui kemudahan perijinan; memaksimalkan produksi pertanian,
meminimalkan lahan-lahan tidur, mendorong ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian; mengoptimalkan produktivitas sejumlah komoditi utama, menjaga harga
komoditi strategis dengan mendorong peran maksimal dari petani dan nelayan
setempat; mendorong fasilitas kredit perbankan, dan pertumbuhan volume, serta
nilai ekspor non-migas; merevitalisasi kawasan perbatasan sebagai garda
terdepan NKRI, meningkatkan
mutu SDM, insfrastruktur,
fungsi perdagangan langsung dengan Philipina,
serta peningkatan fungsi warga selaku penjaga perbatasan yang handal;
mengembangkan dan memantapkan pembangunan berwawasan lingkungan; serta mendorong
semakin berperannya lembaga-lembaga agama dalam rangka memelihara kerukunan
beragama, antar umat beragama, serta semakin menumbuhkan kualitas hidup umat
beragama dan hidup bermasyarakat.
Disadari bahwa kedepan,
tantangan semakin berat dan kompleks. karena itu, arah pembangunan kedepan harus
lebih terfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat, pengurangan angka
kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia dan penciptaan
lapangan kerja (job creation). dengan kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif dan
inovatif, konsensus politik kita benar-benar dipertaruhkan bagi masa depan
rakyat Sulawesi Utara. Karena itu, seluruh potensi daerah, baik natural capital,
human capital dan social capital harus dikolaborasikan secara tepat dengan
berbagai kearifan lokal untuk ditransformasikan sebagai kemandirian daerah yang
memiliki kekuatan riil dalam mendorong pencapaian target pembangunan.
Sulut harus terus
menjaga
pluralisme daerah sebagai sebuah kearifan local, Sulawesi Utara harus terus
membuktikan kepada dunia luar, bahwa di bumi nyiur melambai dengan berbagai
macam perbedaannya, masyarakatnya dapat tumbuh bersama,
konflik dapat diselesaikan secara damai dan demokratis, dan bisa memperlihatkan
bahwa daerah bersifat majemuk, namun
Sulawesi Utara juga dapat menjadi anak bangsa yang rukun dan damai, karena kasih
mampu menembus perbedaan dan torang samua basudara….!.
Kita laksanakan pengabdian kepada rakyat Sulawesi Utara dengan
bekerja lebih tulus..., lebih giat..., lebih keras..., cerdas dan tuntas...,
karena kita mampu..., kita bisa..., kita solid dalam upaya menjadikan daerah
ini semakin berbudaya, berdaya saing dan sejahtera...!.
Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa selalu melimpahkan rahmat, karunia, dan ridho-nya kepada kita semua,
dalam membangun bangsa dan negara tercinta. (DR Jemmy Kumendong, MSi, Kabag Humas
selaku Jubir Pemprov)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar