Ini menjadi warning bagi para Kepala SKPD dan Kepala
UPTD/Balai dilingkungan Pemerintah Provinsi Sulut. Ternyata dari hasil evaluasi
dan pengawasan penyerapan anggaran (EPPA) per 31 Desember 2014 realisasi
keuangan dan fisik tidak mencapai target atau hanya mencapai delapan
puluan persen baik keuangan maupun fisik. Hal itu terungkap dalam Rapim Evaluasi
dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (EPPA) yang dipimpin Wagub Sulut Dr Djouhari Kansil
MPd di ruang Mapaluse Kantor Gubernur Senin (12/1) kemarin. Salah satu penyebabnya
yaitu ada 18 SKPD induk dan 16 UPTD/Balai mendapat rapor merah hingga akhir
tahun 2014 lalu.
Mencermati hal itu, Wagub mengingatkan, akan kinerja dari
para Kepala SKPD dan Kepala UPTD/Balai yang mendapat rapor merah untuk segera
membenahi administrasi keuangan maupun fisik. Kalian segera memasukan tunggakan
laporan yang belum masuk sehingga memasuki Bulan Februari nanti semua
administrasinya sudah tuntas, tegas Kansil, sembari menyebutkan, semua ini
terjadi karena kalian tidak siap mengikuti Rapim EPPA saat ini, sebab karena kalian
tidak mengikuti pra rapim EPPA sebelumnya sehingga rata-rata member alasan yang
kurang tepat kepada pimpinan. Padahal terlebih dahulu sudah saya ingatkan pada
Rapim EPPA lalu.
Wagub menyebutkan, tahun 2015 sudah menjadi komitmen pimpinan
untuk pengelolaan anggaran harus terbaik di Indonesia, artinya Sulut harus
Number One (nomor satu) sehingga penilaian pusat Sulut tidak mendapat rapor
merah. Untuk itu Wagub berharap, pada kepala SKPD dapat mengikuti atau hadir DES
EPPA yang sudah diberikan tanggungjawab kepada petugas internal SKPD, juga
hadir dalam setiap rapat pra rapim sebelum pimpinan menghadiri dan menyampaikan
dalam rapim EPPA. Kemudian perencanaan harus matang di awal tahun karena itu
pimpinan SKPD segera melakukan evaluasi pengalaman-pengalaman lalu yang belum
mantap sehingga tidak terulang lagi di tahun 2015 ini, misalnya mengajukan
admin RUP, pengajuan RUP, mengajukan paket-paket lelang sesuai dengan
kelengkapan dan persyaratan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku,
agar tidak menumpuk di akhir Tahun Anggaran.
Diharapkan pimpinan, semua paket-paket lelang sudah selesai
dilelang pada bulan Maret, tetapi lebih cepat lebih bagus sebelum bulan maret,
jelas kansil, sembari menyebutkan, Kepala SKPD harus lebih memperhatikan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan anggaran di SKPD, terutama
dalam perencanaan harus matang, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan sesuai
aturan dan ketentuan yang berlaku agar supaya kegiatan pengelolaan keuangan bisa
berlangsung secara transparan, efisien, efektif dan akuntabel . Kedepan nanti
Kansil menyebutkan, pengelolaan keuangan di Pemprov Sulut sudah berbasis akrual,
sehingga di harapkan pimpinan SKPD dan pengelola keuangan dalam waktu dekat ini
dapat mengikuti Bimtek/Sosialisasi yang akan dilakukan oleh BPK-BMD dan
Inspektorat Provinsi, ajaknya.
Karo Pembangunan Farly Kotambunan SE menambahkan, supaya SKPD
dapatmemasukan target penyerapan anggaran Tahun 2015 dan segera memasukan
permohonan pelelangan bagi SKPD yang mempunyai paket lelang. Khusus bagi SKPD
yang sudah menggantikan tenaga operator EPPA segera menyesuaikan cara mengaplot
data sismontep di Biro Pembangunan. Diketahui Kinerja APBD Provinsi Sulut per
31 Desember 2014 dengan Pagu Anggaran Rp. 2.579.764.121.333, menghasilkan
realisasi keuangan hanya mencapai Rp. 2.079.970.807.213,32 (80,63 %), realisasi
fisik 86,09 %, target keuangan 90 % dan target fisik 95 %, deviasi keuangan -9,37
% dan fisik -8,91 %. Adapun SKPD yang belum memasukan Rencana umum Pengadaan
berjumlah berjumlah 37 SKPD dan yang terbanyak yaitu Biro-Biro di Sekretariat
Daerah. Sedangkan SKPD induk yang mendapat rapor merah antara lain Inspektorat,
Dispora, RSKD Ratumbuisang, BKPM, Disbudpar, Dinas PU, Biro Kesra, dan
Sekretariat DPRD. Sedangkan UPTD/Balai yaitu UPTD Dipenda Tahuna, UPTD Dipenda
Bolsel, PU Wil IV, UPTD Dishut Tahuna, UPTD Distanak SPPN, UPTD Perindag
promosi, UPTD DKP Pengelolaan, UPTD Dishut Benih dan UPTD Balitbang. Iukut
mendampingi Wagub Inspektur Provinsi Praseno Hadi AK MSi, dan Kepala BPK-BMD
Ir. Olvie Ateng MSi. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir
pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar