Dalam rangka membangun
masyarakat yang beradab (civilized society) maka budaya merupakan salah satu
pembentuk karakter bangsa karena tanpa budaya kita tidak akan mampu membangun
kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, demikian disampaikan Gubernur
Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutannya pada acara Ritual
Adat Manduru ‘u tonna 2015 bertempat di lapangan Sangkudiman Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud Kamis 5 Februari 2015.
Lebih lanjut disampaikan
bahwa nilai – nilai spiritual dan kultural yang senantiasa menghiasi budaya
masyarakat merupakan faktor penting untuk merekatkan pluralitas yang ada dan
kita patut bersyukur karena Sulawesi Utara termasuk kabupaten Kepulauan Talaud
dianugerahi kekayaan pranata budaya yang menghiasi diantaranya ritual adat
manduru‘u tonna. Nuansa religius dan kultural yang nampak pada acara ini adalah
merupakan representasi dari keseharian hidup masyarakat kabupaten kepulauan
Talaud yang senantiasa bersyukur kepada Tuhan dan merindukan suasana damai
dalam memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Gubernur juga mengapresiasi
dan mengungkapkan harapan kepada Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai daerah
maritim yang memiliki resources yang besar untuk mampu menggarap potensi
ekonomi sektor perikanan dan kelautan yang dianggap masih seperti raksasa yang
sedang tidur. Sumber daya sektor kelautan seperti perikanan tangkap, perikanan
budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan
dan industri energi yang melalui pengelolaan potensi ekonomi yang produktiif
dan efisien akan mampu memecahkan berbagai permasalahan antara lain
pengangguran dan kemiskinan. Ekonomi biru telah mendorong tumbuh dan
berkembangnya industri baru yang berbasiskan laut seperti pembangkit listrik
tenaga angin dan ombak, penambangan minyak dan gas laut dalam dan dasar laut,
perikanan budidaya laut dan marine biotechnology dan diharapkan kepada
kabupaten ini untuk membuka sebesar – besarnya investor untuk menanamkan
modalnya namun sesuai dengan regulasi yang ada.
Dalam kesempatan tersebut
Gubernur SHS juga memberikan bantuan antara lain :
· Bantuan kepada dinas kesehatan kabupaten
talaud berupa 1 unit roda dua untuk pengelola program TB dan insektisida 10
liter dan larvasida 10 kg untuk pemberantasan demam berdarah,
·
Bantuan buku untuk taman bacaan kabupaten
talaud,
·
Bantuan beras 5 ton, dan
·
Penyerahan lokasi untuk program pemberdayaan
komunitas adat terpencil untuk 62 KK dengan total anggaran sebesar Rp.
1.710.000.000,-
Dalam acara ritual adat
mandulu’u tonna didahului dengan dialog adat oleh pentua – pentua adat dengan
semangat Suirenhe wurru su waidde yakni dengan sehati sepikir mengetengahkan
hal – hal mengenai persiapan upacara mandulugu tonna kemudian dilanjutkan
dengan ritual adat permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dipimpin oleh
pentua adat, tujuannya adalah untuk menaikkan syukur atas penyertaan Tuhan
ditahun yang lama dan memanjatkan doa meminta perlindungan di tahun yang baru. Dan
acara diakhiri dengan acara pagelaran seni tari Salaing’u Ampania dan tarian
masal yang diikuti oleh Gubernur dan Forkompimda Sulut di dampingi oleh Bupati
Kabupaten Kepulauan dan pejabat daerah serta seluruh masyarakat yang hadir.
(Drs. Jahja Rondonuwu, M.Si Kepala bagian humas pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar