Gubernur Sulut, DR Sinyo Harry
Sarundajang (SHS) didampingi Ibu Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, Selasa (30/6)
tiba bersama rombongan di Manokwari Provinsi Papua Barat. Kedatangan Gubernur Sulut dibumi cendrawasi dalam rangka menghadiri undangan HUT Kerukunan Keluarga
Kawanua (K3) ke-44 dan peringatan Hari Kepahlawanan Sam Ratulangi yang
dilaksanakan di gedung wanita, Manokwari. Dihadapan ribuan warga kawanua yang
hadir, Gubernur SHS mendapat penghormatan dari kepala suku Arfak Dominggus
Mandacan sebagai salah satu suku terbesar di Manokwari, SHS di anugerahi gelar
adat Papua oleh Mandacan.
Diiringi tarian adat Arfak Selanjutnya Mandacan mengalungkan mani-mani
dan Gubernur Papua Barat Abraham Atururi memahkotai topi khas Papua di kepala
SHS. Dimana sebagai salah satu tokoh terbaik
Indonesia Timur Gubernur SHS dianggap
berjasa membangun hubungan yang baik serta menjaga anak-anak Papua yang berada
di tanah Minahasa. Sebaliknya pada kesempatan itu Gubernur Papua Barat Abraham
Octavianus Atururi juga diberi gelar adat Minahasa Tonaas Wangko Um Banua oleh K3 Manokwari yang diketuai Frans Wagey. SHS sendiri diminta khusus K3 Manokwari untuk memakaikan baju adat Minahasa, ikat pinggang dan topi kepada Abraham Atururi, sebagai Gubernur
yang menjaga warga kawanua di Papua. Dalam sambutannya SHS mengatakan Gubernur
Papua Barat adalah sahabat yang terus saling mengisi berbagai hal positif.
"Selain itu gelar adat yang diberikan merupakan suatu kebanggaan saya,
keluarga dan masyarakat Sulut," ungkap SHS seraya menyatakan kepahlawanan
Samratulangi merupakan sesuatu yang sangat dibanggakan dan menjadi panutan
bagi warga Sulut dan Papua. Kesempatan itu SHS berpesan kepada warga kawanua di Papua agar terus menjaga kerukunan yang ada sambil mengimplementasikan falsafah Sitou Timou Tumou Tou (Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain) di bumi cendrawasi yang diakuinya lebih kaya dari bumi nyiur melambai.
SHS juga menjelaskan soal Otonomi Khusus Papua dan keberadaan Papua yang turut berpengaruh dalam perubahan iklim karena memiliki huyan terbesar kedua di dunia.
Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi mengatakan, acara peringatan Hari kepahlawanan Sam Ratulangi dan HUT ke-44 K3 Manokwari bak mempertemukan dua bersaudara. Atraksi kesenian dua daerah silih berganti di tampilkan. Unima Choir dan atraksi tari dari Ikatan Wulan Waraney Minahasa yang di datangkan khusus memukau penonton, tambah Kumendong.
Turut hadir mendampingi SHS , Ibu Deetje Sarundajang, Asisten II Sany Parengkuan , Kadis PU Edy Kenap
, Kadis Kelautan J Oroh, Kadis Pariwisata H Korah, Kadis BLH Edwin Silangen, Karo Hukum Marsel Sendoh dan rombongan lainnya. Turut hadir Wagub Papua Barat Irene Manibui dan jajaran. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).
SHS juga menjelaskan soal Otonomi Khusus Papua dan keberadaan Papua yang turut berpengaruh dalam perubahan iklim karena memiliki huyan terbesar kedua di dunia.
Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi mengatakan, acara peringatan Hari kepahlawanan Sam Ratulangi dan HUT ke-44 K3 Manokwari bak mempertemukan dua bersaudara. Atraksi kesenian dua daerah silih berganti di tampilkan. Unima Choir dan atraksi tari dari Ikatan Wulan Waraney Minahasa yang di datangkan khusus memukau penonton, tambah Kumendong.
Turut hadir mendampingi SHS , Ibu Deetje Sarundajang, Asisten II Sany Parengkuan , Kadis PU Edy Kenap
, Kadis Kelautan J Oroh, Kadis Pariwisata H Korah, Kadis BLH Edwin Silangen, Karo Hukum Marsel Sendoh dan rombongan lainnya. Turut hadir Wagub Papua Barat Irene Manibui dan jajaran. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar