Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM menegaskan wilayah
perbatasan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Penegasan disampaikan Sumarsono saat membuka Sosialisasi Pengelolaan Batas
Negara Wilayah Laut dan Udara, di Hotel Gran Puri Manado, Rabu (30/09) kemarin.
“Karena wilayah perbatasan
mempunyai nilai strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan
nasional,” ucapnya.
Sebagaimana identifikasi pulau-pulau, terdapat 17.508 pulau
di seluruh Indonesia dengan 7.353 pulau bernama dan 10.155 pulau belum bernama.
“Didalamnya terdapat 67 pulau yang berbatasan langsung dengan
Negara tetangga dan 10 pulau didalamnya perlu mendapat perhatian khusus karena
terletak di perbatasan terluar, termasuk pulau Miangas dan Marore yang berada di
kawasan perbatasan Indonesia-Philipina,” ungkapnya.
Lanjut Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini, Sulawesi Utara
memiliki 286 pulau, 59 berpenghuni dan 227 belum berpenghuni dengan 11 pulau terluar, dimana 4
pulau berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, 4 pulau di Kabupaten Kepulauan
Talaud, sementara Kabupaten kepulauan Sitaro, Minahasa Utara, dan Bolaang
Mongondow Utara masing-masing memiliki 1 pulau terluar.
“Oleh sebab itu, pelaksanaan sosialisasi pengelolaan batas Negara
wilayah laut dan udara saat ini bernilai penting dan strategis,” tutur
Sumarsono sembari berharap momentum ini dijadikan Media Sharing informasi, ide dan gagasan yang konstruktif, sehingga
benar-benar dapat memberikan lompatan bermakna dalam upaya optimalisasi
pengelolaan batas wilayah Negara di Provinsi Sulawesi Utara,” tandasnya. turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi, Kaban Kesbang dan Politik Edwin Silangen SE MA serta Kaban Perpustakaan Maxi Gagola SH MH. (Kabag
humas Drs Roy Saroinsong sebagai Juru Bicara Pemprov)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar