Masyarakat Sulawesi Utara harus lebih waspada dalam mengkonsumsi daging Sapi, apalagi jelang hari raya Idulfitri 1437 H. Baru-baru ini, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Bailang Manado, memulangkan hewan Sapi dari wilayah Bolaang Mongondow Raya. Diduga karena terindikasi penyakit Antraks, sehingga pihak RPH Bailang memutuskan tidak menerima 3 ekor sapi dari Bolmong Raya untuk disembelih. Hal ini dilakukan agar mengantisipasi menyebarnya penyakit mematikan Antraks di Sulawesi Utara. Maklum, dipulangkannya sapi tersebut, dikarenakan wilayah Bolmong Raya bertetangga dengan Provinsi Gorontalo yang Sapi-nya sudah terdeteksi mengidap penyakit Antraks.
“Ada Tiga ekor Sapi dari wilayah Bolmong yang dipulangkan belum lama ini, tkarena idak jadi dipotong. Antisipasi ini dilakukan, sebab wilayah Bolmong berdekatan dengan Gorontalo,” ucap Kepala Tata Usaha RPH Bailang, Djone Pamalig, kepada wartawan, Senin (20/06) malam, di RPH.
Menurutnya, 3 sapi dari Bolmong itu belum terdeteksi Antraks.
“Tidak ada Antraks, kami hanya mengantisipasi saja. Yang kami terima disini adalah Sapi dari wilayah Minahasa, Minsel, Minut dan Mitra, tidak ada dari Gorontalo,” ungkap Pamalig.
Diketahui, di Gorontalo, dugaan virus antraks atau bakteri Bacillus Anthracis telah menyebar di wilayah Provinsi Gorontalo dengan ditandai dengan adanya kematian pada 10 ekor sapi.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulut, Arie Bororing menegaskan di Sulut, untuk konsumsi daging Sapi masuk dalam kategori aman, karena tidak terdeteksi Antraks.
“Wilayah Bolmong kan berdekatan dengan Gorontalo, RPH hanya mengantisipasi saja, jangan sampai ada susupan Sapi dari Gorontalo,” jawab Bororing kepada wartawan, ketika melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di RPH Bailang pada Senin malam.
“Masyarakat tak perlu kuatir, kami menjamin daging sapi Sulut aman dan bisa dikonsumsi,” tuturnya sembari menambahkan dalam Sidak tersebut, pihaknya telah mengambil Sampel untuk di uji di Laboratorium.
“Kami yakin 100 persen, hasil sampelnya aman. Karena kami tidak menerima Sapi dari Gorontalo, karena stok Sapi di Sulut banyak, bahkan kita yang mengirim keluar daerah,” tegas Bororing.
Selain itu, langkah yang dilakukan Distanak Sulut untuk mengantisipasi masuknya penyakit Antraks di Sulut, adalah menggelar Razia.
“Kami melakukan pengawasan lewat Pos-pos yang ada di wilayah perbatasan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota,” jelasnya.
Terkait lebaran, Distanak menjamin stok daging sapi dalam relative aman.
“Dari informasi yang ada di RPH Manado, saat ini ada 59 ekor sapi yang siap untuk dipotong. Jelang lebaran nanti, stok daging sapi terpenuhi, warga tak usah kuatir,kami jamin,” tandasnya. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar