Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terkenal sekarang ini dengan sektor pariwisata sebagaimana itu tidak lepas dari gebrakan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey (OD) dan Wakil Gubernur Steven kandouw.
Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah pembangunan Desa sebagai lokasi wisata.
"Bekerjasama dengan Kabupaten dan Kota, kita akan membangun desa-desa wisata," ujar Dondokambey saat memberikan sambutan dalam acara Perbankan, Rabu (27/07) kemarin.
Program brilian ini langsung ditanggapi positif oleh Duta Wisata Sulut dan Yayasan Alfred Sundah (YAS).
Diketahui, saat ini oleh Yayasan Alfred Sundah sebagai tokoh musik dan grup kolintang pun menjadi satu 'icon' budaya Sulut yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah pembangunan Desa sebagai lokasi wisata.
"Bekerjasama dengan Kabupaten dan Kota, kita akan membangun desa-desa wisata," ujar Dondokambey saat memberikan sambutan dalam acara Perbankan, Rabu (27/07) kemarin.
Program brilian ini langsung ditanggapi positif oleh Duta Wisata Sulut dan Yayasan Alfred Sundah (YAS).
Diketahui, saat ini oleh Yayasan Alfred Sundah sebagai tokoh musik dan grup kolintang pun menjadi satu 'icon' budaya Sulut yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Sebagaimana dijelaskan Yerry Tawalujan Ketua Duta Wisata Sulut sekaligus Ketua Gerakan Nasional Sadar Wisata (Gernasta), bahwa Alfred Sundah yang sejak tahun 1968 perdana pada masa itu sudah berhasil mendatangkan pemain kolintang tunggal dari asal Manado (Nelwan Katuuk) untuk tampil di Istana Bogor.
“Alfred Sundah sudah berkontribusi dan berjasa penting bagi dunia seni khususnya untuk budaya musik kolintang yang dengan nama awalnya 'Orkes Kolintang Kadoodan' yang menjadi grup kolintang pertama yang dimainkan 6-7 orang dan menjadi ansambel musik,”terang Yerry, saat hunpa pers dalam rangka HUT ke 90 tahun Alfred Sundah di Hotel Peninsula Manado, Rabu (27/07) kemarin.
Selain itu menurutnya, tokoh kolintang (Alfred Sundah) asal Desa Lembean Kabupaten Minahasa Utara (Minut) itu juga telah sukses memperkenalkan dan mengangkat kolintang yang menjadi budaya Sulut hingga ke kancah internasional.
“Kalau di Sulut hanya ada satu desa yakni Lembean yang didalamnya itu terdapat banyak grup kolintang dan pengrajin kolintang. Sebagaimana pernyataan Gubernur, kami sangat mendukung penuh. Desa Lembean nantinya akan dijadikan sebagai pusatnya musik kolintang, bahkan akan dicanangkan sebagai Desa Wisata," ungkapnya.
Hal ini juga berhubungan dengan misi Presiden RI Joko Widodo di sektor pariwisata untuk menjadikan 10 daerah di Indonesia seperti Bali.
“Sehingga Sulut nanti bisa menjadi Bali baru isitilahnya sebagai kawasan pariwisata. Seperti saat ini juga yang sedang digalakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut dengan menggelar berbagai ajang pariwisata yang sekaligus mendukung program ODSK yang hingga saat ini sudah terbukti mendatangkan ribuan wisatawan terutama dari negara Cina,”ujarnya yang saat itu didampingi anak-anak dari Alfred Sundah yakni Linda Sundah bersama Sekretaris Umum Duta Wisata Sulut, Soraya Togas.
Togas menambahkan Yayasan Alfred Sundah juga pada Jumat 29 Juli di Hotel Peninsula akan menggelar Seminar Seni Budaya Kolintang serta pada Sabtu esok harinya menggelar pagelaran musik kolintang di Desa Lembean Jaga 4 Kec. Kauditan Minut. (Humas Pemprov Sulut).
Togas menambahkan Yayasan Alfred Sundah juga pada Jumat 29 Juli di Hotel Peninsula akan menggelar Seminar Seni Budaya Kolintang serta pada Sabtu esok harinya menggelar pagelaran musik kolintang di Desa Lembean Jaga 4 Kec. Kauditan Minut. (Humas Pemprov Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar