Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE menegaskan, guna
membentengi generasi muda kita dari
terpaan budaya asing yang masuk ketanah air, maka kekayaan seni dan budaya
bangsa dan daerah harus dapat dijadikan pilar Utama dalam menangkal pengaruh
negatif dari budaya asing. Penegasan Gubernur tersebut disampaiakan dihadapan
ribuan peserta Ferstival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang berdatangan
dari seluruh tanah air.
Kegiatan yang dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
RI Prof. DR Muhadjir Efendy MAP di Hotel Novotel GKIC Manado, Senin (29/08)
kemarin, menurut Dondokambey Kekayaan budaya harus menjadi penyaring atau
filter masuknya nilai-nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter
budaya asli daerah yang telah lama tertanam. Sebab kita ingin membangun
masyarakat yang hidup diatas kepribadian sendiri , kepribadian sebagai bangsa
Indonesia, masyarakat yang kokoh berdiri dan tidak terombang-ambing oleh
perubahan dan kemajuan zaman, terang Dondokambey, sembari menyebutkan, terselenggaranya FLS2N ini merupakan langkah
tepat dalam upaya meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya
yang dimiliki bangsa indoensia, serta melalui momentum ini pula akan
teraktualisasi nyata sejumlah potensi dan talenta yang dimiliki oleh adik-adik
untuk terus diasah dan dikembangkan.
Gubernu juga berharap, adik-adik mengikuti lomba dengan
semangat juang yang tinggi, tampilkan yang terbaik dan tetap menjunjung asas
sportifitas, sehingga selain dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi pribadi,
juga bisa mengangkat citra daerah dan bangsa lewat bidang seni dan budaya.
Dengan demikian pelaksanaan festival ini wajib didukung dan sukseskan bersama
sebagai bentuk pemnghargaan terhadap kreatifitas seni dan budaya sekaligus
sebagai wahana pelestarian kekayaan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta mampu
memotivasi seluruh masyarakat, untuk lebih mencintai dan bangga terhadap
kesinian maupun kebudayaan yang dimiliki yang muaranya diharapkan mampu mendorong
akselerasi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong-royong, tegas mantan politisi senayan ini.
Sementara Mendikbud Muhajir Efendy saat membuka kegiatan
FLS2N ini, berharap, melalui kegiatan ini para siswa sebagai bagian dari 45
juta remaja Indonesia, berperan aktif dalam pengembangan kebudayaan dan
kesenian nasional, sebab Ini merupakan perwujudan Tri Sakti sejak usia muda,
dengan turut membangun bangsa yang berkepribadian dalam budaya. Serta sebagai bagian
dari pengembangan dan penguatan karakter siswa, kegiatan ini perlu dikembangkan
secara sistematis dan menyeluruh dalam rangka perwujudan Nawacita ke-8 yaitu
melakukan revolusi karakter bangsa dan ke-9 yaitu memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sebelumnya Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)
Kemendikbud Hamid Muhammad PhD melaporkan kegiatan FLS2N pertama kali
dilaksanakan pada Tahun 2008 di Bandung Jawa Barat dan Tahun 2015 dilaksanakan
di Palembang Sumatera Selatan. FLS2N yang ke IX kali ini berlangsung di Manado
Sulawesi Utara mulai 28 Agustus s/d 3 September 2016. Tema yang diangkat pada
FLS2N tahun ini “Berkreasi, Berkarya dan Berprestasi”. Melalui tema tersebut
diharapkan para siswa dapat menunjukan hasil kreatifitas dan karya yang
dimiliki berdasarkan nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa untuk
mencapai suatu prestasi yang membanggakan. Sedangkan pesertanya menurut, Muhammad
merupakan siswa-siswi berprestasi dari jenjang SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB,
dan SMK baik negeri maupun swasta dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia
berjumlah2.945 siswa. Jika ditambah dengan pendamping, Pembina, juri, asisten
juri panitia pusat dan panitia daerah,maka jumlah keseluruhan partisipan FLS2N sebanyak
5.231 orang.
Kadis Diknas Sulut Asiano G Kawatu SE MSi menambahkan, peserta
akan memperebutkan, total 243 trophy yang terdiri dari 107 trophy juara I, 68
trophy juara II dan 68 trophy juara III dalam 25 jenis lomba yang terdiri dari
atas 7 kelompok seni yaitu seni suara, seni music, seni tari, seni lukis, seni
kriya, seni teater, dan seni sastra. Mereka akan unjuk presatasi pada lomba
yang akan diselengarakan di kota Manado dan sekitarnya antara lain Sekolah
Ebenhaezar, SMA Lokon Tomohon, SMK 1 Manado, Balai Bahasa, Taman Budaya dan
tempat lainnya. Kawatu juga menambahkan, dalam FLS2N ini siswa-siswi yang
meraih prestasi akan diberikan pengharggaan dalam bentuk sertifikat kepada
seluruh peserta, beasiswa prestasi dan trophy pada juara I hingga juara III, piala
bergilir pada provinsi yang menjadi juara umum FLS2N ini. Turut hadir Ketua TP
PKK Sulut Ibu Ir Rita Maya Dondokambey, Wagub Drs Steven Kandouw, Bupati/Walikota
se- Sulut serta pejabat Eselon II lingkup Pemprov Sulut. (Humas Pemprov Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar