Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani minta, insan perfilman Indonesia untuk senantiasa memperhatikan makna dan pesan yang ingin ditampilkan dalam setiap filmnya. Permintaan Menko PMK itu disampaikan pada acara Gala Dinner HUT ke-52 Provinsi Sulut, pemberian penghargaan warga kehormatan Sulut 2016 dan malam nominasi Apresiasi Film Indonesia (AFI) yang berlangsung di GKIC Novotel Manado, Jumat (23/09) malam lalu.
"Dalam setiap pembuatan film Indonesia insan perfilman Indonesia tidak hanya memperhatikan aspek komersilnya saja, namun juga keinginan untuk menyebarkan nilai-nilai positif, nilai-nilai yang memberikan motivasi kepada masyarakat, memberikan inspirasi untuk kemajuan dan memperkuat karakter kebangsaan Indonesia", kata Putri dari mantan Presiden RI ke-5 Hj Megawati Soekarno Putri ini. Menurut Puan film tidak hanya menghibur, namun juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk menyampaikan nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa. Bisa dalam bentuk pengetahuan ilmiah, semangat nasionalisme, perilaku positif, mimpi untuk kehidupan yang lebih baik dan sebagainya. Film dapat menghipnotis para penontonnya, dimana mereka akan menerima perilaku para pemain yang dianggap sebagai "hero". Bahkan melalui perfilman propaganda untuk kepentingan tertentu juga dapat dilakukan, ujarnya sembari menyebutkan, masyarakat kita telah mengalami lompatan budaya dari budaya lisan menjadi tulisan dan berkembang menjadi budaya tontonan dan tidak heran film memiliki pengaruh besar bagi masyarakat kita saat ini, semoga apresiasi dapat diberikan pada film-film yang mampu membawa pesan nilai budaya, kearifan bangsa dan pembangunan karakter bangsa, sembari menyebutkan, Indonesia kaya akan kebudayaan, kearifan bangsa dan keindahan pesona negeri. Insan perfilman juga dapat memperkuat kekayaan budaya dan pesona negeri yang ada di Indonesia.
Senada dengan Puan Mendikbud Muhajir Efenddy juga percaya agar film Indonesia mampu berjaya di negeri sendiri, menjadi bagian dari aktivitas ekonomi kreatif yang bernilai ekonomi tinggi, karena itu Efenddy berharap film Indonesia juga mampu mengembangkan pasarnya sampai keluar negeri untuk mengenalkan segala kekayaan alam, budaya dan masyarakat Indonesia di manca negara, paparnya sembari memberi apresiasi yang tinggi bagi Pemprov Sulut melalui pasangan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE bersama Wagub Drs Steven Kandouw yang menjadi tuan rumah penganugerahan Piala AFI 2016 ini.
Sebelumnya Gubernur Olly Dondokambey menyebutkan film juga berperan sebagai penyampai pesan moral, informatif, sejarah maupun solusi atas tema-tema yang berkembang di masyarakat. Disisi lain ada dimensi ekonomi yang tidak dapat dihindari, karena pada dasarnya film adalah sebuah industri, namun juga sebagai sebuah pertangungjawaban dari insan perfilman kepada bangsa dan negara melalui film. Sebab film senantiasa di tuntut untuk menghasilkan kisah dan cerita yang menyegarkan penonton dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua Panitia AFI Ibu Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan tak lupa menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kemendikbud, Badan Perfilman Nasional (BPN), dan panitia pelaksana telah melaksanakan AFI serta telah memilih Sulut sebagai tuan rumah pelaksanaan AFI 2016 di daerah ini, jelas Isteri tercinta dari Gubernur Sulut ini. (Humas pemprov Sulut).
Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Sabtu, 24 September 2016
Puan: Film Indonesia Berikan Nilai Positif Bagi Masyarakat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar