Investasi merupakan tumpuan utama pertumbuhan ekonomi. Karena itu investor baik dalam dan luar negeri tidak perlu khawatir atau takut untuk berinvestasi di Sulawesi Utara.
Hal itu dikatakan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam soft opening Hotel Four Points by Sheraton Manado, Sabtu (18/3/2017) malam.
“Jangan takut urus ijin usaha di Sulut. Kalau ada Investor yang mau berinvestasi akan kita sambut dengan tangan terbuka. Untuk soal perijinan semua tidak akan kami persulit, khususnya di bidang pariwisata. Ijinnya pasti dikeluarkan,” ucap Olly.
Ia meyakinkan kepada seluruh investor akan selalu dibuat nyaman terlebih sepanjang tidak melanggar ketetapan hukum yang berlaku di Indonesia. "Yang penting investasi tidak merusak lingkungan. Perda zonasi sudah selesai. Kawasan di sepanjang pantai Manado masih terbuka untuk investasi," paparnya.
Gubernur menjelaskan pembangunan sektor pariwisata di Sulut karena pertimbangan besarnya akumulasi manfaat yag dapat dikontribusikan bagi peningkatan daya saing daerah yang termasuk dalam Sapta Cipta Pembangunan Daerah 2016-2021. "Ini tercermin pada salah satu poin Sapta Cipta, yaitu mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang berdaya saing," imbuhnya.
Sebelumnya Menkopolhukam Wiranto yang didaulat bersama gubernur untuk meresmikan hotel jaringan marriot internasional berkapasitas 257 kamar itu mengatakan, keberadaan hotel menjadi penunjang pariwisata di setiap daerah. "Sulawesi utara punya kekuatan di bidang pariwisata. Hotel adalah fasilitas penunjang yang sangat penting," bebernya.
Menurut Wiranto adanya hotel baru dapat memancing lebih banyak wisatawan asing untuk berlibur di Sulut. "Banyaknya wisatawan asing yang datang ke Manado baik dari China dan negara lainnya tentunya karena kapasitas kamar hotel yang memadai," ujarnya.
Diketahui, Sulut meraih catatan impresif atau mengesankan di sektor pariwisata pada penghujung 2016 lalu. Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi pada November hingga Desember 2016 tercatat 4.270 orang. Jumlah ini meningkat 229,22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.428 orang.
Hal itu menyusul dibukanya penerbangan langsung dari sejumlah kota di Tiongkok ke Manado sejak awal Juli 2016. Rute penerbangan potensial ini kemudian mendorong peningkatan jumlah wisman ke Indonesia melalui Manado.
Data menyebutkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui Manado hingga November 2016 mencapai 36.804 orang dan pada Desember 2016 lebih dari 40.000 orang.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Irjen Carlo Brix Tewu, Walikota Manado Vicky Lumentut, Ketua deprov Andrei Angouw dan pengusaha Hengky Wijaya. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar