Bagaimana perguruan tinggi mempunyai visioner kedepan
Jangan diajarkan perbedaan itu musuh tetapi perbedaan itu hikmah.
Hal ini dikatakan Wakil Presiden RI Bapak Hi. M. Husuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Manado, yang terletak di Jalan Ring Road, Perkamil Manado, Minggu (23/4/2017) kemarin
Sekarang ini ada 50 Institut Agama Islam Negeri yang tersebar di seluruh Indonesia. Itu artinya dalam 5 juta penduduk terdapat 1 lembaga Pendidikan Tinggi Islam. “Kenapa itu dibutuhkan, karena Islam itu mengikuti jaman, Islam di Indonesia itu moderat, islam garis tengah, atau dikenal sekarang islam nusantara dimana dapat hidup berdampingan dengan agama yang lain,” kata Wapres.
Wapres juga menilai untuk belajar agama Islam tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri di Indonesia ada tempatnya yaitu IAIN. Oleh karena itu menurut Wapres mutunya harus ditingkatkan lebih baik. “Dibutuhkan suasana keilmuan dan suasana pembelajaran yang lebih baik,” tegasnya.
Hubungan antar agama di Sulut sangat baik, meski Sulut waktu yang lalu diapit oleh daerah -daerah konflik di selatan dan utara terjadi pertikaian namun semua itu tidak terjadi di Sulut.
Oleh karena itu beliau mengingatkan kepada semua agar selalu menghormati perbedaan. “Jangan perbedaan menimbulkan kebencian, dan kita harus mengembangkan persamaan-persamaan,” tegasnya.
Sementara itu Rektor IAIN Rufina Hunibala sangat mengapresiasi kedatangan Wapres bersama Ibu di kampusnya. Menurutnya, kunjungan Wapres ini merupakan perdana semenjak Kampus IAIN ini berdiri
Dijelaskannya, cikal bakal IAIN Manado adalah IAIN Sulut yang berkembang menjadi Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar dan bertransformasi menjadi STAIN tahun 1997 dan kembali menjadi IAIN Manado tahun 2014 hingga saat ini. Kini IAIN Manado memiliki 17 program studi yang tersebar di 4 fakultas.
Turut Hadir Gubernur Sulawesi.Utara Olly Dondokambey bersama Rita Dondokambey -Tamuntuan, Wakil.Gubernur Sulut Steven O.E.Kandouw bersama Devi Kandouw -Tanos, Forkopimda.
Jangan diajarkan perbedaan itu musuh tetapi perbedaan itu hikmah.
Hal ini dikatakan Wakil Presiden RI Bapak Hi. M. Husuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Manado, yang terletak di Jalan Ring Road, Perkamil Manado, Minggu (23/4/2017) kemarin
Sekarang ini ada 50 Institut Agama Islam Negeri yang tersebar di seluruh Indonesia. Itu artinya dalam 5 juta penduduk terdapat 1 lembaga Pendidikan Tinggi Islam. “Kenapa itu dibutuhkan, karena Islam itu mengikuti jaman, Islam di Indonesia itu moderat, islam garis tengah, atau dikenal sekarang islam nusantara dimana dapat hidup berdampingan dengan agama yang lain,” kata Wapres.
Wapres juga menilai untuk belajar agama Islam tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri di Indonesia ada tempatnya yaitu IAIN. Oleh karena itu menurut Wapres mutunya harus ditingkatkan lebih baik. “Dibutuhkan suasana keilmuan dan suasana pembelajaran yang lebih baik,” tegasnya.
Hubungan antar agama di Sulut sangat baik, meski Sulut waktu yang lalu diapit oleh daerah -daerah konflik di selatan dan utara terjadi pertikaian namun semua itu tidak terjadi di Sulut.
Oleh karena itu beliau mengingatkan kepada semua agar selalu menghormati perbedaan. “Jangan perbedaan menimbulkan kebencian, dan kita harus mengembangkan persamaan-persamaan,” tegasnya.
Sementara itu Rektor IAIN Rufina Hunibala sangat mengapresiasi kedatangan Wapres bersama Ibu di kampusnya. Menurutnya, kunjungan Wapres ini merupakan perdana semenjak Kampus IAIN ini berdiri
Dijelaskannya, cikal bakal IAIN Manado adalah IAIN Sulut yang berkembang menjadi Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar dan bertransformasi menjadi STAIN tahun 1997 dan kembali menjadi IAIN Manado tahun 2014 hingga saat ini. Kini IAIN Manado memiliki 17 program studi yang tersebar di 4 fakultas.
Turut Hadir Gubernur Sulawesi.Utara Olly Dondokambey bersama Rita Dondokambey -Tamuntuan, Wakil.Gubernur Sulut Steven O.E.Kandouw bersama Devi Kandouw -Tanos, Forkopimda.
( Humas Pemprov Sulut )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar