Rencana Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk membersihkan Danau Tondano dari eceng gondok dan material sedimentasi bakal segera terealisasi.
Terkait hal itu, Pemprov Sulut akan menggunakan kapal Aquatic Weed Harvester yang berfungsi untuk mengangkat eceng gondok dan sedimentasi yang ada di Danau Tondano.
Pengoperasian kapal ini merupakan salah satu upaya Gubernur Olly Dondokambey, SE untuk membantu Kabupaten Minahasa mengatasi masalah yang disebabkan oleh tanaman gulma itu.
Nantinya, setelah bersih dari eceng gondok, akan dilakukan penataan kembali terhadap Danau Tondano yang juga merupakan satu dari 15 danau di Indonesia yang dilindungi itu.
Apalagi, Danau Tondano tidak hanya menjadi ikon Sulawesi Utara khususnya Minahasa tapi juga menjadi nadi perekonomian masyarakat.
Selain itu, banyak sekali fungsinya mulai dari sumber air minum PDAM, pembangkit listrik, juga sebagai sumber pencarian nelayan dan pemilik tempat makan, juga lokasi wisata.
Diketahui, Aquatic Weed Harvester dikembangkan untuk memungkinkan pemeliharaan kanal, danau dan sungai dan untuk menghilangkan kehidupan akuatik yang berlebihan seperti eceng gondok dan tanaman lainnya yang dapat berdampak negatif pada ekologi jalur air .
Pemanen mekanis adalah mesin apung besar yang memiliki pisau pemotong bawah air yang memutus batang tanaman bawah air, mengumpulkan gulma dan mengangkatnya ke sabuk pengaman, menyimpan vegetasi di atas kapal secara terus menerus. Secara berkala, ini dilepaskan ke tongkang atau fasilitas darat. Nantinya, produk hasil eceng gondok yang diangkat dapat dikomposkan atau dikirim ke tempat pembuangan akhir. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar