Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw Foto Bersama Dengan Para Calon Nyong Noni Sulut 2017. Acara Pembukaan Pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara (PNNS) 2017 resmi di buka oleh Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw, bertempat di Novotel GKICC Manado, Minggu (10/9/2017) kemarin.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan ajang bergengsi ini diharapkan adalah putra putri terbaik sebagai duta wisata dan budaya promosi daerah utusan kabupaten Kota se- Prov Sulut.
"Pariwisata salah satu program Unggulan Pemerintah Provinsi n dan kab/kota) mereka akan berkompetisi di tingkat Provinsi dan yg akan terpilih nanti, dipersiapkan untuk mengikuti Puteri Indonesia 2018. Dalam ajang ini bukan sekedar mengejar juara saja tapi yg paling pokok juga menjadi wadah utama untuk menambah wawasan dan Inovasi pengembangan diri saling tukar informasi tentang potensi dan budaya daerah, memberi manfaat bagi masyarakat menjaga tradisi, menjalin kebersamaan dan kekeluargaan serta menjadi Barometer SDM di Sulut," ungkapnya.
"Ayoooooo ..., tunjukkan prestasimu kamu bisa .... selamat berjuang adik-adikku yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik, Sukses menyertai kalian semua," harap orang nomor dua Sulut itu.
Sementara itu, Ketua Panitia PNNS 2017, dr Kartika Devi Tanos dalam laporannya mengatakan PNNS 2017, dengan mengambil tema "Loving In Diversity", maksud dan tujuannya membentuk generasi muda dalam hal penyadaran akan nilai-nilai budaya, tatanan sosial serta pengembangkan potensi diri dan kepemimpinan. Dan memilih duta wisata dan budaya yang mampu menjadi pilar promosi pariwisata didalam dan diluar daerah.
Lanjut dr Devi menyebutkan, waktu pelaksanaan kegiatan PNNS 2017, dilaksanakan pada hari Jumat 10 s/d 16 September bertempat di GKICC Manado dengan kegiatan sbb:
1. Karantina, pemeriksaan kesehatan, pembekalan diri untuk peningkatan pengetahuan melalui informasi atau penyampaian materi dari narsum terkait, ibadah/sholat bersama, table maner, kegiatan olahraga.
2. Kegiatan diluar ruangan kunjungan sosial ke panti asuhan di Bitung, media cetak, sekolah di Bitung, Perguruan tinggi Unsrat, Outbond, kunjungan ke pasar Bersehati, malam bakudapa bersama Duta periwisata daerah, tempat wisata budaya serta kantor Pemprov Sulut. Sedangkan penilaiannya meliputi Karantina, Wawancara, P1enugasan, Brain, Beauty, Behavior, Brave.
Adapun Tim Juri, kata dr Devi, meliputi Juri dari Kementerian, Akademisi, TP-PKK, Pemerintah, Media, Pengusaha atau Entrepreneur serta INNS, sedangkan panitia terdiri dari unsur Pemprov Sulut/dinas terkait, INNS, pihat ketiga Event Organizer (EO). Sedangkan yang menjadi Narsum, Gubernur Sulut, Kadis Pariwisata Sulut, Ibu Wakil Gubernur Sulut, Rektor Unsrat, Manado Post, Kadin Sulut, Ketua INNS, Dinkes Sulut, Tim Ahli Dokter Kecantikan dan Sari Ayu, BIN Sulut, pihak hotel untuk Table Manner.
Adapun hasil yang diharapkan menurut dr Devi akan ditetapkan sebagai pemegang gelar Nyong Noni Sulut 2017, dan untuk Noni Sulut 2017 terpilih akan dipersiapkan untuk menjadi perwakilan Sulut pada pemilihan Putri Indonesia 2018.
Diketahui, dari 15 Kab/Kota Se Sulut, hanya Kabupaten Sitaro yang tidak mengirim utusan dalam ajang Pemilihan Nyong Noni Sulut 2017 ini.
Turut hadir, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang, Kepala Bidang Promosi Voura Kumendong, Ketua INNS, Panitia Pelaksana, Kepala Dinas Pariwisata Kab/Kota se Sulut.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan ajang bergengsi ini diharapkan adalah putra putri terbaik sebagai duta wisata dan budaya promosi daerah utusan kabupaten Kota se- Prov Sulut.
"Pariwisata salah satu program Unggulan Pemerintah Provinsi n dan kab/kota) mereka akan berkompetisi di tingkat Provinsi dan yg akan terpilih nanti, dipersiapkan untuk mengikuti Puteri Indonesia 2018. Dalam ajang ini bukan sekedar mengejar juara saja tapi yg paling pokok juga menjadi wadah utama untuk menambah wawasan dan Inovasi pengembangan diri saling tukar informasi tentang potensi dan budaya daerah, memberi manfaat bagi masyarakat menjaga tradisi, menjalin kebersamaan dan kekeluargaan serta menjadi Barometer SDM di Sulut," ungkapnya.
"Ayoooooo ..., tunjukkan prestasimu kamu bisa .... selamat berjuang adik-adikku yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik, Sukses menyertai kalian semua," harap orang nomor dua Sulut itu.
Sementara itu, Ketua Panitia PNNS 2017, dr Kartika Devi Tanos dalam laporannya mengatakan PNNS 2017, dengan mengambil tema "Loving In Diversity", maksud dan tujuannya membentuk generasi muda dalam hal penyadaran akan nilai-nilai budaya, tatanan sosial serta pengembangkan potensi diri dan kepemimpinan. Dan memilih duta wisata dan budaya yang mampu menjadi pilar promosi pariwisata didalam dan diluar daerah.
Lanjut dr Devi menyebutkan, waktu pelaksanaan kegiatan PNNS 2017, dilaksanakan pada hari Jumat 10 s/d 16 September bertempat di GKICC Manado dengan kegiatan sbb:
1. Karantina, pemeriksaan kesehatan, pembekalan diri untuk peningkatan pengetahuan melalui informasi atau penyampaian materi dari narsum terkait, ibadah/sholat bersama, table maner, kegiatan olahraga.
2. Kegiatan diluar ruangan kunjungan sosial ke panti asuhan di Bitung, media cetak, sekolah di Bitung, Perguruan tinggi Unsrat, Outbond, kunjungan ke pasar Bersehati, malam bakudapa bersama Duta periwisata daerah, tempat wisata budaya serta kantor Pemprov Sulut. Sedangkan penilaiannya meliputi Karantina, Wawancara, P1enugasan, Brain, Beauty, Behavior, Brave.
Adapun Tim Juri, kata dr Devi, meliputi Juri dari Kementerian, Akademisi, TP-PKK, Pemerintah, Media, Pengusaha atau Entrepreneur serta INNS, sedangkan panitia terdiri dari unsur Pemprov Sulut/dinas terkait, INNS, pihat ketiga Event Organizer (EO). Sedangkan yang menjadi Narsum, Gubernur Sulut, Kadis Pariwisata Sulut, Ibu Wakil Gubernur Sulut, Rektor Unsrat, Manado Post, Kadin Sulut, Ketua INNS, Dinkes Sulut, Tim Ahli Dokter Kecantikan dan Sari Ayu, BIN Sulut, pihak hotel untuk Table Manner.
Adapun hasil yang diharapkan menurut dr Devi akan ditetapkan sebagai pemegang gelar Nyong Noni Sulut 2017, dan untuk Noni Sulut 2017 terpilih akan dipersiapkan untuk menjadi perwakilan Sulut pada pemilihan Putri Indonesia 2018.
Diketahui, dari 15 Kab/Kota Se Sulut, hanya Kabupaten Sitaro yang tidak mengirim utusan dalam ajang Pemilihan Nyong Noni Sulut 2017 ini.
Turut hadir, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang, Kepala Bidang Promosi Voura Kumendong, Ketua INNS, Panitia Pelaksana, Kepala Dinas Pariwisata Kab/Kota se Sulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar