Investasi di Sulawesi Utara semakin terlihat progresnya. Pemprov Sulut terus berupaya mengejar investasi di bidang infrastruktur dalam Belt Road Initiative (BRI) Indonesia-Tiongkok.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Olly Dondokambey, SE dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pada rapat koordinasi penyiapan daftar proyek skema BRI yang digelar di Kantor BKPM Jakarta, Jumat (6/10/2017) siang.
Rapat itu digelar untuk menindaklanjuti rapat koordinasi Pembahasan Persiapan Daftar Proyek Kerjasama Belt and Road Initiative (SRI) pada tanggal 29 September 2017. Juga untuk mengklarifikasi daftar proyek wilayah Sulawesi Utara yang akan ditawarkan dalam kerja sama BRI Indonesia-Tiongkok.
Berdasarkan rencana, sebanyak 11 proyek investasi yang nantinya menggunakan dana dari Tiongkok itu tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Sulut. Yakni pengembangan Kawasan Pariwisata di Likupang (Likupang Tourism District) untuk menjadi KEK Pariwisata seluas 2000 Hektar, Bitung Eco Industrial Estate, Bitung Industrial Park (agroindustry, fishery, and logistic), Bitung International Port Development, PLTU Sulbagut 3 dengan kapasitas 2x50 MW (Independent Power Producer/IPP), Lembeh International Airport, and Lembeh-Manado Bridge, Manado LRT, Manado Integrated Tourism Area, Manado Water Treatment and Supply (Sawangan DAM), Regional Waste Treatment Plant dan Railway Manado Minahasa Utara-Bitung.
Semua proyek yang ditaksir bernilai triliunan rupiah itu terus disiapkan dokumen pelengkapnya oleh Pemprov Sulut agar pada pengerjaannya dapat berjalan lancar. Direncanakan pada rapat selanjutnya akan membahas isu masing-masing proyek.
Jika sudah dilaksanakan, pembangunan infrastruktur itu diyakini Olly mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik sekaligus mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.
Gubernur Olly juga mengapresiasi dukungan dari BKPM dan pihak lainnya sehingga investasi di Sulut semakin terlihat progresnya.
Sulut memang strategis karena terhubung langsung dengan Tiongkok melalui Laut Cina Selatan.
Adapun pertemuan itu turut dihadiri Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil, perwakilan dari Kemenko Maritim, Bappenas dan Kementerian Perhubungan. (BerSin) (Humas Prov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar