Meskipun masyarakatnya majemuk, kehidupan 2.461.028 jiwa penduduk Sulawesi Utara yang berada di 11 kabupaten dan 4 kota hingga saat ini terus berjalan rukun, damai serta harmonis.
Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE yang diwakili Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS saat menerima kunjungan kerja tim Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) yang dipimpin Deputi Politik dan Strategi Setjen Wantannas, Irjen Pol Drs. Tjetjep Agus Supriyatna, MM, MH di Ruang F.J. Tumbelaka, Selasa (10/4/2018) pagi.
"Penduduk Sulawesi Utara yang tersebar di 15 daerah otonom, memiliki latar belakang puluhan etnis dan sub etnis serta beragam agama dan budaya dan adat istiadat. Namun kehidupan masyarakatnya rukun dan damai serta harmonis," katanya.
Lanjut Olly, suasana kondusif ini adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan dan kedamaian termasuk didalamnya sinergitas dan kerjasama seluruh stakeholder terkait telah memberikan dampak positif bagi kehidupan kemasyarakatan yang dibuktikan dengan capaian positif dari beberapa indikator sosial yang ada seperti Indeks Kebahagiaan Masyarakat.
"Indeks Kebahagiaan Masyarakat Sulawesi Utara mencapai 73,69 atau tertinggi ketiga secara nasional setelah Maluku Utara dan Maluku, kemudian oleh Setara Institute dan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Manado ditetapkan sebagai kota paling toleran se-Indonesia," tandasnya.
Gubernur Olly menuturkan bahwa kerjasama, sinergitas dan kerja keras dari semua komponen pembangunan daerah juga berhasil menunjukkan progres positif pada capaian kinerja makro Sulut, diantaranya : pertumbuhan ekonomi mencapai 6,32 persen atau lebih baik dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 6,01 persen. Tingkat inflasi ada pada level 2,44 persen, PDRB harga berlaku juga meningkat menjadi Rp.110,16 triliun bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp.100,54 triliun.
Selanjutnya, pendapatan per kapita meningkat dari Rp.40,41 juta di tahun 2016, menjadi Rp.44,76 juta di tahun 2017, persentase kemiskinan dari 8,2 persen di 2016 dapat kita tekan hingga 7,9 persen di tahun 2017, nilai tukar petani juga meningkat dari 93,94 di tahun 2016 menjadi 95,16 di tahun 2017 dan gini rasio berada pada level 0,394, serta jumlah kunjungan wisatawan mancanegara telah mencapai angka diatas seratus ribu diakhir tahun 2017 atau meningkat kurang lebih 400% sejak dibukanya penerbangan langsung dari beberapa kota besar di China.
Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly mengapresiasi Tim Setjen Wantannas yang telah melaksanakan kunjungan kerja di Sulut.
"Kunjungan kerja ini menjadi momentum penting bagi kita untuk bertukar informasi dan bersinergi terkait banyak hal, utamanya dalam upaya menjamin keberlangsungan proses pembangunan daerah Sulawesi Utara yang maju, unggul dan hebat kedepan," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Deputi Politik dan Strategi Setjen Wantannas, Irjen Pol Drs. Tjetjep Agus Supriyatna, MM, MH menerangkan maksud kedatangan tim Wantannas untuk melihat progres serta perumusan kebijakan pembangunan yang ada di Sulut saat ini. Begitu pula dengan adanya investasi pembangunan yang diyakini mampu menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat Sulut.
“Kunjungan kami ke Sulawesi Utara adalah upaya melaksanakan misi presiden, dengan mendatangi berbagai daerah di Indonesia. Sekaligus mengumpulkan data-data sebagai bahan kajian perumusan kebijakan nasional di daerah,” katanya.
Pertemuan itu turut dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Edison Humiang, M.Si, Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Dr. Jemmy Kumendong, anggota Wantannas yakni Marsma TNI Sukur M.Si, Kolonel Laut (P) R. Tarigan, Kolonel POM Djati Santoso, Kolonel Lek M.J Lumbantoruan dan Dr. Sumantri M.Si. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar