Bertempat di gedung pertemuan Wale Ne Tou ribuan warga lanjut usia (lansia) se Provinsi Sulut, Kamis (07/06/2018) untuk memperingati hari Lansia Provinsi Sulut ke-22.dan dihadiri oleh Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey -Tamuntuan Wakil Ketua TP PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, Ketua Dharma Wanita Sulut Ivonne Silangen-Lombok, Pj Bupati Minahasa Royke Mewoh , Ketua TP PKK Minahasa pejabat Eselon 2 dilingkup Pemprov Sulut dan Minahasa dan Sekretaris Sinode GMIM Pdt Evert Tangel .
Peringatan hari Lansia ini mengangkat tema lanjut usia sejahtera, sementara untuk sub tema mengangkat tentang perlindungan lanjut usia sejahtera dan bermanfaat.
Wakil Gubernur Suawesi Utara, Drs Steven OE Kandouw, yang juga Ketua Komda Lansia Sulut dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan peringatan hari lansia merupakan bentuk peringatan akan kehidupan orang Minahasa sendiri.
Bagi dia, keluarga di Sulut adalah keluarga yang paling sejahtera dan saling menghormati satu dengan yang lain. “Keluarga di Sulut adalah keluarga yang paling sejahtera, aman, baku bae, baku sayang, anak hormat orang tua dan suami istri baku sayang. Termasuk hormat terhadap orang lain. Provinsi yang paling toleran, tahun ini akan mendapat penghargaan harmony award,” kata Kandouw.
Lebih lanjut, Kandow mengatakan tingkat harapan hidup masyarakat Sulut tergolong tinggi dan itu patut disyukuri. Ia juga berharap agar Provinsi Sulut mengalahkan Jepang dalam rentang harapan hidup beberapa tahun ke depan. “Tingkat harapan hidup kita 71,80 persen. Pengurangan kemiskinan kita harus jalan, wanita dan kesejahteraan harus jalan. Dan tingkat harapan hidup harus lebih lama, dan ke depannya diharapkan bisa mengalahkan Jepang. Untuk mencapai itu, harus sesuai dengan tema. Lansia harus sejahtera,” katanya lagi.
Untuk itu, Wakil gubernur kelahiran Tondano sekaligus pembina lansia Sulut berharap peran serta lansia dalam menjaga keutuhan Negara. Sebab, baginya, lansia salah satu pembentuk arah negara Indonesia. “Infrastruktur kesehatan, BPJS belum 100 persen, di Minahasa baru 70 persen. Dalam konteks kesejahteraan Sulut, tahun depan seluruh warga Sulut akan dapat BPJS. Untuk itu, kami pemerintah sangat mengharapkan peran Lansia,” papar dia.
Selanjutnya, kata Kandouw, lansia ibarat pohon semakin tua semakin kuat semakin susah dipotong. Tapi hikmah orang lebih muda, lebih bijak. “Karena Lansia termasuk salah satu yang menentukan arah negara Indonesia, termasuk Kabupaten Minahasa,” ujar dia.
Acara ini selain untuk memperingati juga ada bakti sosial (baksos), pemberian kaca mata gratis, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian doorprize.
Dalam kegiatan itu juga dibagikan kartu PKH kepada 13 ribu lebih keluarga, bantuan kepada Panti Werda berupa beras dan minyak goreng senilai Rp 45 juta. Sekaligus pembagian alat bantu dengar serta kursi roda bagi lansia yang tidak layak jalan serta pembagian ribuan kaos dan betbagai hadiah lainnya.(humas provinsi sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar