Sebuah closing ceremony yang epik dan keren tercipta pada penutupan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN-Revmen). Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE melepas peserta Karnaval Budaya Indonesia yang menampilkan kreasi baju adat nusantara.
Karnaval ini digelar Minggu (28/10/2018) sore hingga berakhir menjelang malam hari. Start dilakukan dari Lapangan Robert Wolter Monginsidi dan finish di Kawasan Megamas Manado.
Deretan kostum megah dan meriah diperagakan oleh para utusan dari Provinsi, Kabupaten/Kota se Indonesia. PKN-Revmen 2018, dengan kreativitas luar biasa yang ditunjukkan oleh bakat-bakat muda. Sebuah karya anak bangsa yang patut diapresiasi.
Bukan karnaval namanya kalau tidak heboh dan menarik perhatian. Semangat dari peserta karnaval yang tak surut menjadikan para penonton enggan untuk bergegas pulang dan tetap antusias untuk mengiringi dan berfoto bersama para model karnaval di sepanjang rute karnaval.
Sebelumnya, Gubernur Olly mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mempercayakan Sulut sebagai tuan rumah PKN-Revmen 2018.
Olly menuturkan, momentum kegiatan PKN-Revmen menjadi motivasi untuk mengubah mental masyarakat lebih tertib, melayani dan mandiri.
"Indonesia makin kuat karena pemerintah dan rakyatnya berkarakter dalam setiap aktivitas pembangunan menuju kemakmuran. Semoga dari Sulawesi Utara, revolusi mental akan semakin bergaung bergema di seantero bumi nusantara," ucap Olly.
Olly berharap, nuansa kebersamaan, serta hubungan yang telah tercipta baik dan harmonis, mampu dijaga dan dipertahankan meskipun iven PKN-Revmen 2018 telah usai.
"Bahkan kita pererat untuk semakin menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang maju, berkarakter tidak pernah berhenti membangun, dan berdaya saing," tandas Olly.
Menurut Olly, kehidupan yang tertib melayani dan mandiri harus selalu dipraktikkan demi mewujudkan peradaban bangsa yang makin bermartabat.
"Mari kita terus budayakan tiga nilai revolusi mental, yakni integritas, kerja keras, dan gotong-royong dalam kehidupan sehari-hari, utamanya dalam melanjutkan pembangunan bangsa, mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong menuju kesejahteraan yang setinggi-tingginya," ungkap Olly.
Lebih lanjut, Olly mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.
"Mari kita kedepankan kesadaran bahwa Torang Samua Ciptaan Tuhan, agar ketentraman terus tercipta di Negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuh Olly.
Usai menyampaikan sambutan, Olly menyerahkan pataka kepada pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Pasalnya, pada tahun 2019 nanti, PKN-Revmen bakal digelar di Kalsel.
Untuk diketahui, PKN-Revmen yang berlangsung pada tanggal 26-28 Oktober 2018 ini mengangkat tema "Revolusi Mental untuk Indonesia Satu, Mandiri dan Melayani".
Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan dalam menyemarakkan acara ini yaitu "Gerakan Indonesia Melayani", "Gerakan Indonesia Bersih", "Gerakan Indonesia Tertib", "Gerakan Indonesia Mandiri" dan Gerakan Indonesia Bersatu".
PKN-Revmen di Sulut ini lebih menekankan hasil capaian nyata dari upaya dan komitmen pemerintah pusat dan daerah bersama dengan berbagai elemen masyarakat untuk melaksanakan perubahan.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain rembuk lima program gerakan perubahan (Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri dan Bersatu), gerakan aksi nyata serempak di 34 provinsi dalam bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), nonton bersama dan diskusi film bertemakan Revolusi Mental, pameran inovasi pelayanan publik dan karya kreatif anak bangsa, hingga karnaval budaya Indonesia.
Dengan berbagai acara yang menarik ini,
PKN-Revmen diharapkan dapat membangkitkan semangat kebanggaan dan mengajak peran serta seluruh komponen bangsa untuk menjadi bangsa yang berintegritas, beretos kerja keras dan memiliki karakter bergotong royong untuk mencapai target pembangunan bangsa.
Penutupan PKN-Revmen turut dihadiri jajaran Forkopimda, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Dirjen Politik dan Pemeritahan Umum Kemendagri Soedarmo, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, Ketua TP PKK Sulut Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Kaban Kesbangpol Meiki Onibala dan Gugus Tugas Revolusi Mental seluruh Indonesia. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar