Pembangunan Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw semakin maju. Terbukti, perkembangan konstruksi fisik Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung telah beres 100 persen dan tinggal menunggu waktu peresmian dari pemerintah pusat.
KEK Bitung termasuk dalam Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.
"Pada tanggal 30 Agustus 2018, Bapak Gubernur telah menyampaikan surat permohonan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk penjadwalan peresmian KEK Bitung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado, Kamis (20/12/2018) pagi.
KEK Bitung memang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan penanaman modal. Kawasan tersebut disiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Lanjut Kadisperindag, KEK Bitung dengan segala keunggulannya mampu menarik minat investor untuk membangun perusahaan di KEK Bitung dengan nilai investasi hingga triliunan rupiah.
"Ada tiga perusahaan yang sedang melengkapi syarat administrasi. PT. Futai Indonesia, PT. Pasific Ocean Fishery, dan PT. Indojaya Fortuna," beber Karouw.
Untuk diketahui, PT. Futai Indonesia, akan membangun industri pengolahan biji plastik dengan rencana investasi senilai US $ 200 juta dan tahap I senilai Rp. 1,4 triliun. Saat ini PT. Futai Indonesia sedang melaksanakan pembangunan fisik senilai Rp. 300 miliar.
Adapun luas lahan yang telah dibebaskan seluas 6,8 Hektar dari total rencana pembebasan lahan 20 Hektar. Seluruh lahan ini sedang dalam pengurusan sertifikat HGB di BPN. PT. Futai Indonesia juga telah melakukan penandatangan MOU dengan PT. MSH (Membangun Sulut Hebat) sebagai Badan Pengelola dan membayar biaya revisi site plan dan pengalihan hak atas tanah sebesar Rp. 300 juta yang disetor ke rekening PT. MSH.
Selanjutnya, PT. Pasific Ocean Fishery, akan membangun industri perikanan dengan rencana investasi senilai Rp. 650 miliar. PT. Pacific Ocean Fishery telah membebaskan lahan seluas 1,5 Ha dan saat ini dalam proses pengukuran lahan untuk melakukan MOU dengan PT MSH.
Kemudian, PT. Indojaya Fortuna. Perusahaan yang bergerak di bidang logistik ini akan membangun cold storage dengan rencana investasi sebesar Rp. 350 miliar. PT. Indojaya Fortuna telah menguasai lahan seluas 5.230 meter persegi dan sedang melakukan pembangunan pabrik. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar