Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 dinyatakan salah satu inovasi pelayanan dalam upaya meningkatkan akses dan mutu fasyankes melalui optimalisasi fungsi FKTP dengan FHC. Adapun sasaran FHC adalah provinsi yang memiliki daerah terpencil, sangat terpencil dan kabupaten/kota yang kekurangan tenaga dokter spesialis dan tenaga kesehatan strategis.
Gubernur Olly Dondokambey, SE melalui Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr. Debie Kalalo menyebut tim FHC yang akan melayani masyarakat Talaud berjumlah 27 orang.
"Kegiatan FHC akan melayani masyarakat di Pulau Karatung, Kakorotan dan Marampit. Tim yang melayani dari Kemenkes ada 12 orang, dari Dinkes Sulut dan RSUP Kandou sebanyak 10 orang dan 5 orang dari Dinkes Talaud," kata Kalalo di Manado, Minggu (12/5/2019) sore.
Kalalo menerangkan berbagai pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan tim FHC di Talaud.
"Tim FHC akan melakukan pelayanan kesehatan umum dan pengobatan, pelayanan kesehatan spesialistik THT, kebidanan, kandungan untuk kesehatan reproduksi, pelayanan oleh dokter bedah, penyuluhan gizi dan penyakit tidak menular dan screening penyakit tidak menular dan menular dan penyuluhan gizi anak balita dan pencegahan stunting," ujar Kalalo.
"Kemudian pelatihan pengembangan kesehatan tradisional dgn TOGA dan kelompok Asuhan Mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur sederhana, pelayanan KB, pelaksanaan inisiasi Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga, pelayanan KIA dan promkes dan pemantapan program imunisasi," sambung Kadis Kesehatan Sulut.
Lebih jauh, Kalalo menerangkan bahwa kegiatan Flying Health Care merupakan komitmen Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan ke seluruh masyarakat Sulut.
Kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan oleh Pemprov Sulut bersama Kemenkes RI. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar