Untuk dapat bersiang di era
globalisasi, maka rumah sakit harus
mampu memberikan jasa pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, harga lebih
rendah sehingga mudah terjangkau. Demikian amanat tertulis Gubernur Sulut, yang dibacakan
Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen SE MS saat membuka Rakenas
Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Manado, Senin (26/8)
kemarin.
Sarundajang menegaskan, penyelenggara
rumah sakit di tanah air, saat ini diperhadapkan pada dua tantangan utama,
menyangkut bagaimana mengubah paradikma yang berorientasi pemberian pelayanan
(provider oriented) menjadi berorientasi
pelanggan (customer orientet). Sedangkan tantangan berikut menurut orang nomor
satu di sulut, yaitu persaingan antar rumah sakit baik lokal maupun nasional
dan regional. Karena itu tantangan seperti ini, sekaligus menghadapkan para
pelaku pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit pemerintah maupun swasta pada dua pilihan
yaitu masuk dalam arena kompetisi dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau
keluar arena kompetisi tanpa dibebani perubahan dan perbaikan tandas, Sarundajang
sebagaimana di tuturkan Silangen.
Untuk itu Sarundajang mengajak, rumah sakit terus meningkatkan
kualitas SDM, memperbaiki managemen serta meningkatkan kesejahteraan karyawan,
sesuai dengan tema Rakernas Persi yaitu, “Preparing, Improving, Health
ServiceToward Nasional Health Insurance”, sembari perharap melalui forum ini,
pimpinan rumah sakit kiranya dapat menyatukan persepsi tentang bagaimana
meningkatkan pelayanan rumah sakit kedepan dengan tanpa memandang starta sosial,
kuncinya.
Turut hadir Ketua Umum Persi DR Dr Suroto Mkes, Dirjen
Badanlayanan Kesehatan Kemenkes, Direktur Kesehatan TNI AD serta kadis
Kesehatan Sulut dr. Maxi Rondonuwu DHSM MARS. (Kabag humas Judhistira Siwu
selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar