Kehadiran AUSAID-BASICS di Provinsi Sulut sejak tahun 2010 hingga saat ini, telah
memberikan kontribusi yang signifikan pada upaya pencapaian MDGS bidang kesehatan
dan pendidikan melalui penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Melalui
dukungan program pendampingan di lima kab/ko di sulut, setidaknya telah menghasilkan
tiga praktek inovasi seperti instrumen perhitungan satuan harga (UBIT COST)
pelayanan kesehatan, yang membantu dalam penyusunan perencanaan dan
penganggaran kesehatan yang tepat sasaran. Pemanfaatan system data kesehatan
terintegrasi berbasis Web Online dan penyediaan dana provinsi khusus kesehatan
dalam rangka percepatan pencapaian MDGs dan SPM sesuai prioritas program dan
focus kebijakan daerah. Itu disampaikan Wagub Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd
saat membuka kegiatan pertukaran dan berbagai pengalaman yang digelar dua
lembaga donor AUSAID-BASICS di Hotel Novotel Manado, Rabu (4/9) kemarin.
Kegiatan yang turut dihadiri BASICS Projek Direktur William
James Dugan, Saiful Doena dari AUSAID, Direktur Urusan Pemerintahan Daerah Wil
I Kemendagri DR Kurniasih, MSi, Kapus Administrasi Kerjasama Luar Negeri
Kemendagri DR. Yushartono Huntoyungo, MPd dan Ketua Bappeda Sulut Ir. Roy O Roring MSi. Sedangkan pesertanya berasal dari
Bappeda, Dinkes dan Diknas se-Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulut.
Selain ketiga inovasi tersebut, keberhasilan lainnya seperti
mengatasi anak putus sekolah melalui gerakan Sumikola di Minut dan program
kembali kesekolah di Bitung, mengatasi kekurangan guru di daerah kepulauan di
Sangihe, mengatasi kekurangan tenaga bidan melalui program bidan kontrak di
Sitaro, mengatasi tingginya jumlah kematian bayi di Minahasa melalui penerapan
desa siaga mapalus sehat, srta memperkuat komitmen pemerintah Kab/Ko dalam
pencapaian MGDs serta meningkatkan kualitas pelayanan publik kesehatan dan
pendidikan melalui penyusunan Perda inisiatif Dewan di Minut, Staro dan
Minahasa, ujar mantan Kadis Diknas Sulut.
Untuk itu Pemprov Sulut menyampaikan terima kasih kepada
lembaga donor ini atas perhatian yang begitu beear bagi daerah sulut.
mudah-mudahan AUSAID-BASICS akan tetap menjadikan sulut sebagai basik untuk
program ini kedepan, tambah Kansil.
Kemendagri melalui DR. Yushartono Huntoyungo mengakui, Pemprov
Sulut sangat komit dalam meperjuangkan kesejahteraan warganya melalui pelayanan
prioritas bidang kesehatan dan pendidikan dasar berbasis SPM, sehingga
menempatkan daerah ini pada rangking 9 dalam pelaksanaan program MDGs, alasannya
capaian Pemprov Sulut dalam memprioritaskan dana DAK untuk mempercepat
pencapaian SPM/MDGs bidang kesehatan dan pendidikan, tambah putra asal
Gorontalo ini. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar