Keberadaan Indonesia di pusat
baru grativikasi ekonomi global di kawasan asia timur dan asia tenggara,
mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik untuk dapat mempercepat
terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan yang dapat mesejahtrakan
masyarakat. Hal itu disampaikan Gubernur
Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang yang diwakili Karo Pemerintahan dan Humas DR.
Noudy RP Tendean SIP MSi, saat membuka Sosialisasi Kebijakan Pengembangan
Sistem Logistik Nasional yang digelar Kemenko Perekonomian di Hotel Novotel Manado,
Selasa (3/12) kemarin.
Guna mewujudkan cita-cita
tersebut, perlu langkah-langkah percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia. Sebagai negara maju dan sejahtera pada Tahun 2025, Indonesia
bertekad mempercepat transformasi ekonomi. Untuk itu Pemerintah telah
mengeluarkan Perpres No. 32 tahun 2011 tentang MP3Ei sebagai bagian integral
dalam sistem perencanaan pembangunan yang telah ada, jelas Tendean, sembari
menyebutkan, empat hal pokok dalam penguatan konektivitas nasional yaitu dari sistem
logistik nasional, sistem transportasi nasional (sistranas), pengembangan
wilayah dan teknologi informasi serta komunikasi diintegrasikan secara terpadu,
ujarnya.
Tendean menyebutkan, Dalam MP3Ei
koridor ekonomi sulut memfokuskan pada produksi dan pengolahan hasil pertanian,
perkebunan terutama kakao, pertambangan nikel dan minyak serta gas bumi.
Pengembangan komoditi tersebut menurut Tendean, memerlukan dukungan konektivitas yang memadai,
termasuk didalamnya sistem logistik yang efektif dan efisien sebagai upaya
meningkatkan daya saing secara domestik maupun global, sembari berharap produk
unggulan sulut kiranya bisa bersaing di tingkat nasional dan global.
Turut hadir Gubernur Sulbar,
Bupati/Walikota se- Sulawesi, Deputy Koordinasi bidang perniagaan dan
kewirausahaan Kemenko perekonomian serta pejabat pemprov dan kab/ko se- Sulut.
(kabag humas Judisthira Siwu selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar