Guna mempersiapkan tenaga-tenaga yang
mempunyai rasa tanggungjawab (Sense Of Responsibility) terhadap korban bancana,
maka Dinas Sosial Provinsi Sulut, Rabu (4/12) kemarin, melakukan apel kesiapsiagaan taruna siaga bencana
(Tagana) dengan menggelar simulasi penanganan bencana. Kegiatan yang dibuka
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Drs Sanny Parengkuan MAP, di halaman
kantor Gubernur Sulut itu dikuti tagana dari 15 kabupaten/kota.
Simulasi yang diperagakan adalah
penanganan korban pasca bencana (tanah longsor, gempa bumi dan banjir).
Penanganan para korban bukan hanya secara fisik seperti evakuasi namun juga
para korban yang mengalami tekanan jiwa akibat bencana, simulasi itu juga bagaimana
memperagakan seorang oknum yang melakukan tindakan kriminal dengan memanfaatkan
kesempatan melakukan pencurian barang milik korban bencana.
Parengkuan mengatakan, bencana alam
sangat rentan dengan masalah sosial seperti kehilangan tempat tinggal,
kehilangan anggota keluarga, kehilangan tempat usaha putus asa serta masalah
sosial lain. Salah satu upaya mengantisipasi hal tersebut, masyarakat perlu
dibekali dengan serangkaian pengetahuan dan keterampilan yang behubungan dengan
bencana, agar penanganannya dapat dilaksanakan secara terencana, terkoordinir,
terpadu dan dapat dikerjakan secara cepat, tepat dan menyeluruh.
Kadis Sosial AG Kawatu SE MSi
menyebutkan, tagana yang terdaftar di daerah ini berjumlah 824 personil, mereka
itu merupakan tenaga sukarela yang dipersiapkan, membantu pemerintah daerah
dalam program penanggulangan bencana, sembari menyebutkan, peristiwa bencana
alam menimbulkan kerugian yang cukup besar setiap tahun, dan dalam banyak hal
bahkan telah memusnakan berbagai hasil pembangunan. Karena itukesiapsiagaan
tagana sangat menentukan penanganan bencana tanggap darurat, tambah Kawatu.
(Kabag humas Judisthira Siwu selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar