Hasil rapat pimpinan (Rapim) evaluasi pengawasan dan
peyerapan anggaran (EPPA) yang dipimpin Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari
Kansil MPd yang diikuti Kepala SKPD dan Kepala UPTD/Balai di ruang Mapaluse ,
Rabu (134/8) kemarin, mendapati masih banyak SKPD dalam penyerapan anggaran
serta realisasi fisik belum memenuhi target alias masih rendah dari pagu
anggaran Rp.2,4 Triliun baru terserab keuangan 35 persen dan fisik 42 persen
dari target keuangan 39 persen dan fisik 48 persen.
Wagub menyebutkan, sedikitnya 22 SKPD dan 15 UPTD/Balai
mendapat rapor merah dari Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik daerah
(BPKBMD) karena deviasi keuangan dibawah lima persen, karena serapan keuangan
sangat lambat, akibatnya terjadi deviasi keuangan hingga posisi s/d bulan Juli
2014 masih dibawah lima persen.
Untuk itu Kansil minta, kinerja pengelola keuangan seperti bendahara
dan PPTK termasuk panitia lelang perlu
mendapat perhatian ekstra dari pimpinan SKPD, agar tanggungjawab mereka lebih dimaksimalkan
lagi, karena dari laporan yang masuk sudah ada pekerjaan telah selesai 100 persen namun
proses pembayaran belum dilaksanakan, ini salah satu penyebab sehingga penyerapan
anggaran kita menjadi rendah. Mestinya pekerjaan selesai keuangan juga harus
tuntas jangan di tahan-tahan nanti yang
rugi kita juga.
Selain itu Kansil juga menyikapi dengan tegas soal pinjam -meminjam,
geser-mengeser mata anggaran yang sering dilakukan SKPD untuk di gunakan dalam kegiatan
yang lain supaya segera dihentikan, karena ini sering menjadi masalah dalam hal
pertanggungjawaban nanti, sembari menyebutkan untuk menghindari agar masalahan
ini tidak terulang kembali maka semua kegiatan sebelum dilaksanakan harus mendapat paraf
Asisten masing-masing, ini dimaksudkan agar pimpinan bisa lebih cepat mendapat
laporan langsung dari Asisten, tandas Kansil.
Karo Pembangunan Farly Kotambunan menambahkan, kiranya
pengelola keuangan lebih proaktif dalam mengikuti pertemuan-pertemuan pra EPPA yang
dilakukan setiap bulan oleh Biro Pembangunan
. Kasihan cuma gara-gara ulah mereka, pimpinan mereka selalu menanggung malu disaat pelaksanaan
rapim EPPA. Kotambunan menambahkan, Pak Wagub telah mengingatkan daya serap
bulan depan dikiranya sudah ada peningkatan dari 37 persen menjadi 50 persen,
termasuk soal pengawasan pekerjaan fisik disamping PPTK kiranya ada petugas
khusus yang langsung memonitor pekerjaan yang ada. Rapim EPPA kali ini Wagub
ikut didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen SE MS, Asisten
Ekonomi Pembangunan Drs. Sanny Parengkuan MAP serta Asisten Administrasi Umum
Nixon Watung SH. (Kabag humas DR. Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar