Setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) harus berani memisahkan antara kepentingan
rakyat dan kepentingan partai politik.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Sulut DR Sinyo
Harry Sarundajang saat memberikan materi bagi para anggota DPRD Kabupaten
Minahasa dan Minahsa Selatan dalam
kegiatan orientasi anggota DPRD yang diselenggarakan di Hotel Gran Puri Manado.
“Ketika sudah menjadi anggota DPRD itu berarti sudah menjadi
perwakilan rakyat, hilangkan fanatisme partai, pisahkan antara kepentingan
partai dan kepentingan rakyat, utamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan
yang lainnya, karena anggota DPRD dipilih rakyat,” tegas Sarundajang.
Lanjut Gubernur terbaik se Indonesia ini, dalam dunia
politik yang digelut oleh anggota DPRD saat ini praktek politik suci bisa
menjadi prektek buruk, karena kadang orang menggunakan trik dalam dunia politik
untuk memainkan kekuasaan, menghalangi orang dalam mencapai tujuan organisasi.
“Banyak cara dilakukan untuk mencapai tujuan, untuk itu saya
ingatkan agar anggota dewan menjaga integritas, gunakan permainan politik yang
bersih, Politik bersih digunakan untuk mensejahterakan rakyat, spserti ajaran
dalam Kitab Suci,” ucap SHS.
Selama ini kader-kader politik digodok dalam partai politik,
melalui orientasi ini mengajarkan kepada
para kader untuk memahami pancasila, Undang-undang dasara 1945, memahami
pembangunan, memahami cara mensejahterakan rakyat. Guberenur mengharapkan
seluruh anggota dewan memahami beberapa hal tersebut, terus meningkatkan
pengetahuan untuk pengembangan diri sehingga paham betul apa yang harus
dikerjakan sebagai seorang wakil rakyat yang memperjuangkan hak rakyat.
Sarundajang menyampaikan karakter yang tangguh dari seorang
politisi yang duduk di kursi DPRD perlu dipertahankan hingga akhir masa
pengabdian nanti, bangsa dan daerah memerlukan politisi yang bermoral, memiliki
kasih, tanpa karakter yang kuat maka kita akan kehil;angan segala-galanya.
Disamping beberapa hal tersebut diakhir ceramahnya, Gubernur
mengingatkan kepada anggota dewan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual
sebagai dasar ilmu yang diberikan kepada manusia untuk mensejahterakan sesama,
kecerdasan emosional yang digunakan untuk menggerakkan orang lain, membuat
orang berempati, serta kecerdasan spiritual yang dighunakan untuk menghidupkanm
orang lain, membuktikan kebesaran Tuhan sehingga dapat menuntun perjalanan
karir seorang politisi kearah yang baik.(Kabag Humas Drs. Jahja Rondonuwu, Msi
selaku jubir Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar