Kita adalah pelaku sejarah kita bisa mebuat sejarah atau tetap
mempertahankan produk sejarah, Begitupun dengan FKPPI yang sudah banyak
mewarnai sejarah bangsa ini, banyak yang menginginkan FKPPI itu lemah karena
FKPPI punya modal yang kuat dan merupakan ujung tombak mempertahankan NKRI.
Kita merupakan bangsa banyak perbedaan termasuk etnik yang namun etnik tersebut
bukannya melemahkan kita melainkan memperkuat kita dan mempersatukan kita, oleh
karena itu modal FKPPI ini mudah mudahan membuat kita makin solid dan memang
politik praktis tidak mampu memisahkan FKPPI namun kita memang harus bisa
memilah milah dan harus mampu memainkan politik etika. Dengan platforn FKPPI
yang kokoh tentu akan mampu memperkokoh dan tidak memecah belah anggota pada
warna warna diluar,
KIta juga harus bisa memainkan 4 power yakni : pertama adalah hard
power atau berbicara mengenai kekuatan fisik seperti kekuatan alutsista kita,
Kedua adalah soft power ataukemampuan menggunakan diplomasi dan politik
luar negeri, ketiga smart power atau kemampuan menggunakan IT, diplomasi dan
bahasa dan keempat hybrid power atau kemampuan menggunakan potensi potensi yang
ada dan totalitas menggunakan semua kemapuan diatas.
Demikian sambutan Gubernur SHS ketika menghadiri
Rapat Koordinasi Nasional I FKPPI - GM FKPPI di Hotel Aryaduta Manado, Jumat 13
Februari 2015 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Asisten Teritorial mewakili
Panglima TNI yakni Bapak Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan. Hadir pada Rakor
tersebut para pimpinan yakni Ketua Umum FKPPI Bung Ponco Sutowo, Ketua umum GM
FKPPI Bung Hans Silalahi. Ketua GM FKPPI Sulut Bung Ai Mangindaan serta seluruh
pengurus dan anggota FKPPI Sulut juga mendampingi Gubernur, Asisten
Pemerintahan dan Kesra Bpk Drs. John Palandung, Msi (Kabag Humas Pemprov Drs
Jahja Rondonuwu, Msi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar