Kerukunan umat beragama di Sulut
mampu pula menghasilkan kemitraan sinergis, kemitraan mutualis dan kemitraan
partisipatif antar pemerintah dengan masyarakat. Hal itu disampaikan Wagub
Sulut Dr Djouhari Kansil MPd pada pertemuan Regional Forum Komunikasi antar
Umat Beragama (FKUB) dan Exebisi Olahraga dan Seni ke-4 se- Sulawesi yang
berlangsung di Graha Bumi Beringin Manado, Rabu (8/4) kemarin.
Acara yang dihadiri Menteri Agama
H Lukman Hakim Saifuddin, serta para Kakanwil Kemenang se- Sulawesi itu,
menurut Wagub, Kemitraan itu telah berbuah berbagai kebijakan dan program kerja
sehingga berbagai kebijakan dan program kerja telah memberikan capaian
keberhasilan, yang dibuktikan dengan semakin mantapnya stabilitas makro ekonomi
dan semakin aktifnya sektor riil/produktif dalam pemberdayaan ekonomi lokal,”
jelas Kansil.
Tak hanya itu pertumbuhan ekonomi
juga mengalami peningkatan signifikan, dimana secara rata-rata ekonomi lokal mampu
tumbuh 7,53- 8 %, mampu membuka lapangan pekerjaan sehingga pengangguran
ditekan sampai pada angka 7,54 % dan kemiskinan pada angka 7,85 %. Disamping
itu, melalui pemantapan karakter yang berasal dari nilai-nilai agama, maka kita
berhasil dalam upaya pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik, ujar kansil sembari menambahkan kiranya Pak
Menteri mempercepat peningkatan status STAKN dari sekolah tinggi menjadi Universitas,
sama seperti STAIN statusnya telah menjadi Universitas. Kedua perguruan tinggi
ini merupakan anak kembar dimana kampusnya berada di satu lokasi.
Menag, menyebutkan, pertemuan ini
kiranya akan meningkatkan kerukunan antar umat beragama tidak hanya bagi Sulut sendiri
yang memang telah dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi pluralisme,
karena kerukunan yang begitu kuat, tapi juga bagi seluruh daerah di tanah air.
Menag tidak setuju, munculnya
konflik-konflik horizontal di beberapa daerah sering dikaitkan dengan agama,
dan ini menjadi tantangan kita kedepan.
“Ini suatu keanehan agama yang
begitu mulia bisa menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Karena itu kita semua perlu
mawas diri sekaligus introspeksi,” jelas Saifuddin.
Karena itu kita harus menjunjung
tinggi toletansi antar umat beragama, dengan saling mengharggai pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama
yang lain, agar dimasa mendatang indinesia akan menjadi bangsa yang kuat,
karena mampu mengelola kemajemukan yang ada, harap Saifuddin.
Kakanwil Kemenag Sulut Drs H
Suleman Awad MPd, menyebutkan, pertemuan regional FKUB bertujuan untuk
memantapkan kerukunan umat beragama, mengidentifikasi persoalan-persoalan yang
muncul sebagai akibat konflik yang mengatasnamakan agama serta menentukan
langkah-langkah strategis bagi terwujudnya kerukunan dan kedamaian antar umat
beragama.
Sementara untuk eksebisi Awad
menambahkan, untuk menjalin dan pemantapan silahturahmi antar pegawai jajaran
Kemenag se- Sulawesi, Maluku dan Papua serta sarana pembinaan prestasi orkes
Kemenag. Turut hadir kapolda Sulut Brigjen Wilmar mapaung SH, BKSAUA dan FKUB
Sulut serta tamu lainnya. (kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir
pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar