Pemadaman listrik yang sudah tidak beraturan yang terjadi di
Sulut saat ini, membuat Penjabat
Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM kecewa berat, sekaligus tidak percaya dengan alasan
klasik yang disampaikan GM PLN Suluttengo Baringin Nababan, karena turunnya
permukaan air di danau tondano akibat kemarau panjangan.
Kekecewaan Gubernur terhadap tindakan PLN itu ditumpahkan
dihadapan para Bupati/Walikota se-Sulut, saat menggelar Raker membahas isu-isu strategis
yang terjadi di Sulut, Selasa lalu di ruang CJ Rantung.
Rupanya pemadaman listrik ini, harus di jadikan salah satu poin dalam agenda stretegis ini,
tegas Sumarsono disela-sela penyampaikan
lima isu strategis. Karena selama Sumarsono berbicara listrik sudah padam sebanyak tiga
kali. Sehingga mengganggu suasana raker, dan ruang menjadi gelap gulita.
“Bayangkan saja seorang Gubernur yang sedang berbicara di
podium diperlakukan seperti ini,
bagaimana kalau terjadi kepada masyarakat
pasti mereka marah,” ujar mantan Kepala Badan Pengelola Perbatasan Pusat.
Rupanya listrik sudah menjadi keprihatinan, karena rakyat
mulai mengeluh. Setiap hari saya menerima SMS terkait pengeluhan masyarakat
ini. PLN jangan terus menerus hanya meminta maaf, tapi harus cari solusi terbaik sebagai upaya melindungi rakyat sesuai program nawacita. Negara harus hadir untuk melindungi dan memberi rasa aman bagi rakyat. Karena itu jika sampai Bulan Desember
menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, listrik masih mati menyala- mati
menyala begini , saya akan laporkan kinerja GM Suluttenggo kepada Menteri
supaya segera diganti orang lain, tandas Dirjen Otonomi Daerah kemendagri RI
ini.
Sementara Bupati Minahasa Drs Jantje W Sajow membanta keras alasan
PLN Sulutenggo menjadikan Danou Tondano sebagai biang penyebabnya listrik padam
di Sulut. “GM PLN jangan jadi pembohong, karena sampai saat ini air di Danaou Tandano
tidak mengalami penurunan,” tegas Sajow. Sembari menambahkan Danaou Tondao
sering dijadikan tumbal jika terjadi bencana banjir, dibilang karena air danau
meluap, dimusim kemarau seperti sekarang ini, juga demikian di jadikan tumbal,
padahal itu tidak benar sama sekali, kunci Sajow.
Sebelumnya, Sekprov Ir Siswa R Mokodongan melaporkan,
kegiatan ini merupakan bentuk penguatan fungsi Gubernur sebagai Kepala Daerah
dan Wakil Pemerinth Pusat di Daerah yang dimaksudkan untuk memperkuat hubisamping
itu sebagai bentuk optimalisasi kesiapan Pemda dalam pelaksanaan PP No.7 Tahun
2010 Tentang Standar Akutansi Pemerintah. Sedangkan Tujuannya salah satu putra
terbaik toabuan ini menyebutkan untuk meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan umum serta melakukan koordinasi dalam pelaksanaan urusan
pemerintahan umum dan penyelenggaraan Otda. (Kabag humas Roy Saroinsong SH
selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar