Tanggal 1 November 2015
genap empat puluh hari Dr Sumarsono MDM menjadi Penjabat Gubernur Sulut,
setelah di lantik Mendagri RI Tjahjo Kumolo SH di Jakarta pada 21 September
lalu, guna melanjutkan kepemimpinan Dr Sinyo Hari Sarundajang (SHS) yang
memimpin Sulawesi Utara selama dua periode.
SHS dalam catatan sejarah daerah Nyiur Melambai selama satu dekade.
Telah melakukan banyak terobosan spektakuler sehingga sulut semakin dikenal dunia
internasional, yang dimulai dari perhelatan even internasional World Ocean Conference
yang dihelat pertengahan Tahun 2009 lalu.
“Sekarang, di 40 hari memimpin daerah yang dijuluki The Smiling
People ini, Sumarsono ‘hanya’ membuat
terobosan kecil, sederhana namun memiliki filosifi yang dalam. lewat sektor kebudayaan,
lingkungan berkelanjutan, serta karya kemanusiaan.
Terobosan sederhana dari Sumarsono menurut Karo Pemerintahan dan
Humas Setda Provinsi Sulut DR Jemmy Kumendong MSi meliputi Gerakan Sulut Menanam (GSM), Gerakan Bersih
Kuala (GBK), dan Gerakan sulut berkarya (GSB) serta Visit North Sulawesi/Marijo
Ka Manado, dengan mengangkat ornament etnis budaya lokal Minahasa, Bolmong, dan
Nusa Utara,” tutur Kumendong sembari menambahkan Festival seni budaya revolusi
mental lewat sayembara karya cipta lagu mars Sulut, mars Pilkada serentak dan
festival lagu revolusi mental dan lagu daerah juga menjadi bagian terobosan
Gubernur.
“Lengkapnya rumah ibadah di bukit kasih dengan ketambahan satu
Klenteng bagi umat Konghuchu serta rehabilitasi gapura dan penamaan menjadi
destinasi wisata religis dari almarhum mantan Gubernur Sulut Drs Adolof Jouce
Sondakh (AJS) serta gong kerukunan sebagai simbol torang samua basudara,
merupakan juga bagian gebrakan pak Sumarsono,” tandas Kumendong. (Humas Pemprov
Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar