Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Kepulauan Sangihe Jumat (24/06) kemarin, telah menyerahkan berbagai bantuan tanggap darurat kepada kurang lebih 2 ribu pengungsi korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi selama dua hari 20-21 Juni 2016 lalu, di 8 Kecamatan di Kepulauan Sangihe yang secara simbolis telah di serahkan di bebebrapa posko bencana di dua Kec, yakni di Kelurahan Sawang Bendar di Posko Jemaat GMIST Sawang Bendar Kec.Tahuna dan di 3 Gereja dan 1 SDN yang dijadikan Posko di dua Kelurahan yakni Kelurahan Kolongan Beha dan Kelurahan Kolongan Akembawi Kec. Tahuna Barat.
Bantuan yang diberikan Gunernur meliputi 2 ribu selimut, 2 ribu matras, 7 buah tenda posko bencana, serta telah menurunkan 10 personil tenaga spesialis masak untuk 7 dapur umum, serta telah menurunkan bantuan taruna siaga bencana (tagana), juga selama dalam pengungsian Dinsos Sulut tetap akang membantu, sedangkan korban minggal telah menerima bantuan masing-masing Rp. 15 juta, jelas Kadis Sosial Sulut Dr Liesye G Punu MKes.
Sementara Bantuan dari Dinkes Sulut yang diserahkan Gubernur berupa obat-obatan, makanan tambahan penganti Asih untuk bayi dan balita serta makanan penganti untuk anak sekolah, termasuk menurunkan tenaga kesehatan gerak cepat dan tim penilai kesehatan cepat, kata Kadis Kesehatan Dr Jemmy Lampus
Sementara bantuan dari BPBD Sulut berupa kasur, selimut, tikar, pakaian anak-anak dan dewasa, lauk pauk, makanan tambahan gisi serta uang Rp. 5 ratus juta, ujar Kaban BPBD Ir Noldy Liow.
Kesempatan itu juga Gubernur telah memberikan santunan berupa uang sebesar seratus ribu rupiah yang di terima lamgsung masing-masing pengungsi.
Usai penyerahan bantuan dan peninjauan lokasi banjir, kepada warga Gubernur menghimbau untuk tetap waspada jangan sampai terjadi bencana susulan, mengingat cuaca di Sangihe masih terus hujan.
"Saya merasa prihatin atas peristiwa bencana yang dialami oleh saudara-saudara kita di sini, dimana rumah dan perkebunan mereka rusak parah akibat hantaman longsoran lumpur yang disertai bebatuan dan pepohonan yang culup besar," ujar politisi PDIP ini.
Olly mengatakan, peristiwa bencana alam ini merupakan siklus 10 tahunan yang melanda daerah ini, peristiwa bencana ini menurut pengakuan warga di akibatkan adanya angin puting beliung atau dalam bahasa daerah sangihe angim dimpuluse yang jatuh di beberapa lokasi sehingga terjadi bencana seperti ini.
Karena itu Olly berharap, warga Sulut yang tinggal di perbukitan, lereng gunung, bantaran sungai dan tepian pantai, lebih khusus waega yamg tinggal daerah kepulauan harus lebih waspada dengan cuaca ekstrim yang sedang terjadi saat ini. Ikut dalam rombongan Gubernur, Kapolda, Dan Rem 131 Santiago, Dan Lanudsri, Kabinda Sulut, Asisten 1 Drs Jhon Palandung MSi, Kaban Kesbang Pol. Edwin Silangan SE MSi, Kadis PU Ir Eddy Kenap dan Karo Pemhumas DR Jemmy Kumendong MSi. (Humas Pemprov Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar