Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven O.E Kandouw, menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia tahun 2016 bertempat di Grand Kawanua International Center (GKIC) Kairagi Manado, Selasa (6/12) Pagi. bertajuk " Mengoptimalkan Potensi, Memperkuat Resiliensi" Oleh Wagub Steven Kandouw saat tampil selaku Keynote Speaker di Forum tersebut yang di hadiri Jajaran Pimpinan Perwakilan Bank Indonesia Sulut, OJK, Kalangan Perbankan, Pelaku Usaha, Stake Holder dan Kalangan Praktisi Ekonomi.
Pada awal paparan Wagub, sebagaimana di kutip Kabag Humas Pemprov Sulut Roy Saroinsong SH di sela Forum Pertemuan itu menyentil salah satu kendala teknis selama menjalani kepemimpinan Duet OD-SK, di daerah ini, hal mana yang menjadi hambatan selang kurun waktu 2 semester berjalan (6 Bulan) di Jazirah Utara Provinsi Sulut ini (sejak dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut pada medio 12 februari 2016) untuk dicarikan solusi maupun Break Trought menyikapi "Hambatan Regulasi" yang dirasakan menjadi tantangan dalam pencapaian Visi-Misi OD-SK membangun Sulut Hebat, berupa menggali potensi dan keunggulan-keunggulan diantaranya yakni 'Comparative Advanted' sebagai modal dasar diantaranya : rasa kerukunan antar sesama, maupun cultur masyarakat yang moderat tanpa mempersoalkan hal-hal yang sifatnya konservatif, termasuk kemudahan dan insentif dalam menciptakan kondisi Iklim yang kondusif bagi Investor di Provinsi Sulut.
Adapun nada optimisme akan capaian Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut berkisar pada angka 1.51 % per tahun berjalan, apabila 6 prioritas pembangunan Sulut yang sebagian tertuang dalam RPJMD, diantaranya : Pembangunan Jalan Tol, pembangunan Pelabuhan bitung, penataan sektor pariwisata, Pembangunan pembangkit listrik, peningkatan produksi sektor Pertanian, serta pemanfaatan lama usia Sekolah.
Di tambahkan Wagub Steven Kandouw bahwa Proyeksi Ekonomi yang disajikan Bank Indonesia bernilai positif bagi pembangunan daerah khususnya Provinsi Sulut. Orang nomor dua di Sulut ini mengungkapkan, peluang ekonomi yang disajikan ditambah dengan terobosan yang dilakukan Duet Kepemimpinan ODSK akan terealisasi dalam menopang Program Orientasi Daerah Selesaikan Kemiskinan menuju Sulut Hebat. Hal mana pula, oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara optimistis target pertumbuhan ekonomi Sulut pada 2021 sebesar 7% akan terlampau mencapai 8,51% dengan realisasi pembangunan prioritas daerah secara signifikan.
Sebut saja, lanjut Wagub Steven Kandouw, semisal percepatan pembangunan KEK Bitung khususnya infrastruktur KEK, pembangunan pembangkit listrik, peningkatan produktivitas pertanian, pemanfaatan sektor ekonomi hingga peningkatan rata-rata lama sekolah.
Pada triwulan III 2016, pembangunan ekonomi Sulut tercatat 6,01%, Bank Indonesia memproyeksi sepanjang tahun ini, Sulut akan mencatat pertumbuhan berkisar 6% - 6,4%. “Terobosan harus dilakukan, koordinasi baik dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus terus digalakkan,” Tandas Steven Kandouw yang juga adalah Alumnus Fakultas Ekonomi UI dan Ketua Ikatan Alumni UI (ILUNI) Sulut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Peter Jacobs mengatakan ada hambatan yang menghalangi akselerasi Sulut, seperti kualitas SDM yang rendah, infrastruktur daya listrik yang belum memadai, runway bandara yang relatif pendek, produksi pertanian yang stagnan, industri yang tidak terdiversifikasi, dan potensi pariwisata yang tidak dimanfaatkan secara optimal. “Tapi dengan pembangunan prioritas yang ada di Sulut, lewat potensi prioritas ekonominya, yang berdampak 1,51% terhadap pertumbuhan ekonomi dapat mencapai pertumbuhan yang positif.
Dalam agenda ini, turut hadir Direktur Utama Bank Sulutgo Jeffry Dendeng, Kepala OJK SulutGoMalut Elyanus Pongsoda, Kepala KPPU Indonesia Timur, Kepala Perbankan Sulut, dan lainnya.
Demikian Humas Pemprov Sulut memberitakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar