Pers memegang peranan penting dalam masyarakat demokratis dan merupakan salah satu unsur bagi negara dan pemerintahan yang demokratis.
Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum, Ir. Royke Roring, M.Si dalam Gathering Mass Media yang dilaksanakan di Manado, Jumat (18/8/2017) malam.
"Patutlah kita berbangga dan bersyukur, karena hingga saat ini media massa dan pers dalam
perkembangannya sudah semakin maju dan berkualitas. Kebebasan pers dan demokrasi semakin kita rasakan, dimana hal ini turut dikontribusikan oleh kerja keras para media massa," katanya.
Disamping itu, menurut Olly, media massa dan pers yang bebas tidak bisa dilepaskan dari sejumlah tanggung jawab didalamnya.
"Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan, membentuk kepribadian bangsa serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi," ujarnya.
Gubernur Olly juga menjelaskan peranan penting dari media massa dan pers dalam memenuhi hak masyarakat Sulut untuk mengetahui dan mengembangkan pendapat
umum, dengan menyampaikan informasi yang tepat, akurat dan benar.
"Hal inilah yang akan mendorong ditegakannya keadilan dan kebenaran dalam rangka mewujudkan supremasi hukum menuju masyarakat yang tertib," pungkasnya.
Lebih jauh, Olly menyebutkan fungsi penting yang bisa dimainkan media massa sebagai media komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan yang akan dan telah ditetapkan.
"Sekaligus juga sebagai sarana input dari masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, sehingga mewujudkan komunikasi yang efektif dalam mencapai landasan bagi terjalinnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah," imbuhnya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Biro Protokol, Kerjasama & Komunikasi Publik, Clay June Dondokambey, S.STP, M.AP menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini untuk memperkuat sinergitas Pemprov Sulut dengan media massa," tandasnya.
Sementara, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menilai kebebasan pers di Indonesia cukup baik jika dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Namun pada pelaksanaannya, kata Yosep, pers di Indonesia sudah relatif bebas.
Salah satunya dilihat dari tumbuhnya kuantitas media karena kemudahan untuk mendirikannya.
"Kita punya 47 ribu media. Media tumbuh bebas orang bisa membuat media dengan mudah," ucapnya.
Menurut catatan Dewan Pers, dari total 47 ribu media di Tanah Air, sebanyak 2.000 merupakan media cetak, 1.500 radio dan TV serta 43.500 media online.
Adapun, pertemuan itu turut dihadiri seluruh perwakilan dari Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) dan pengamat politik dan komunikasi dari FISIP Unsrat, Dr. Ferry Liando. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar