Olly mengorek-ngorek tanah, di bawah terik matahari yang menyengat. Gubernur Sulawesi Utara itu hendak menanam cabai bersama sang istri tercinta, Ibu Rita.
Di kala harga komoditi pangan seperti cabai merangkak naik, hingga berbuntut jeritan rakyat, Gubernur Olly Dondokambey, SE langsung mengingatkan masyarakatnya supaya bercocok tanam.
Langkah ini penting agar warga tidak perlu membeli cabai di pasar, terutama ketika harga bumbu pedas itu mengalahkan daging sapi.
Gubernur Olly memberikan contoh nyata. Senin (9/10/2017) pagi, dia menanam cabai pada pencanangan Gerakan Batanang Rica Deng Tomat di Desa Kolongan, Minahasa Utara.
Usai menanam, Olly mengatakan harga cabai yang sering melambung tinggi perlu dicarikan solusi atau alternatif penyelesaiannya.
"Karena itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengapresiasi gerakan Batanang Rica Deng Tomat yang merupakan kerjasama TP PKK Sulut dan Bank Indonesia. Gerakan ini berinisiatif memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menanam cabai, bawang dan tomat hanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah," kata dia.
Olly optimis gerakan menanam cabai dan tomat itu bakal berhasil dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut.
“Kalau kita tanam cabai, tanam sayur, akan mengurangi belanja ibu rumah tangga. Mengurangi inflasi, kemudian mengurangi kemiskinan,” papar Olly.
Lebih jauh, Gubernur pilihan masyarakat Sulut itu menekankan pentingnya peran kaum ibu dalam menyukseskan program gerakan itu.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perekonomian Sulut. Ibu-ibu pengurus PKK sangat berperan dalam mendorong keluarga-keluarga di Sulut untuk ikut menanam cabai," ungkap Olly.
Hal senada disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Sulut, Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan. Dia berpandangan bahwa gerakan menanam cabai dan tomat itu tentu merupakan langkah nyata untuk memberikan contoh bagi masyarakat Sulut.
“Program ini diharapkan mampu menggugah masyarakat, supaya memanfaatkan lahan-lahan perkarangan yang kosong. Setidaknya, bisa menanam tanaman yang mudah seperti cabai. Ini sangat berguna sekali,” ungkap Ibu Rita.
Ketua TP PKK Sulut ini juga mengapresiasi TPID dan BI yang telah bekerjasama untuk melakukan penanaman cabai dan tomat.
"Nantinya bibit tersebut akan disebar ke seluruh anggota untuk ditanam," katanya.
Disamping itu, menurut Ibu Rita, sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan, peran PKK cukup strategis. Terutama dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2013 diterangkan, pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK merupakan upaya memandirikan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Soekowardojo menerangkan, penanaman cabai dan tomat itu untuk menjaga stok dan harga di pasaran. Apalagi dalam waktu dekat ini akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.
"Memang kalau untuk memenuhi stok keseluruhan tidak mungkin, minimal dengan adanya penanaman ini diharapkan bisa menjadi stimulus masyarakat lainnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Soekowardojo menambahkan Gerakan Batanang Rica dan Tomat itu merupakan tahap kedua dan pihaknya telah menyalurkan sebanyak 30 ribu bibit sejak September lalu dan diharapkan dapat dipanen pada Desember mendatang.
Menariknya pada kegiatan itu juga Gubernur Olly memberikan bantuan berupa cultivator dan alat tanam jagung kepada TP PKK Sulut.
Agenda itu turut dihadiri Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS yang juga Ketua TPID Sulut, Sekretaris Umum TP PKK Pusat Rosi Rosana Septimurni, Kepala Biro Umum yang juga Plt Kepala Biro PKKP Clay June Dondokambey, SSTP, MAP, perwakilan Forkopimda dan pengurus PKK kabupaten dan kota di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar