Posisi Sulawesi Utara di kancah global semakin diperhitungkan. Terbukti, Sulut menjadi utusan Indonesia di Symposium with The Macao Trade and Investment Promotion Institute (IPIM) yang digelar di Makau, China.
IPIM sendiri memiliki tujuan untuk mempromosikan perdagangan eksternal, menarik investasi asing dan untuk mengembangkan perdagangan dan hubungan ekonomi antara Makau dan seluruh dunia, dengan meningkatkan saling pengertian dan mempromosikan kerjasama ekonomi.
Hebatnya, Sulut juga mendapat kehormatan bersanding dengan 14 negara lainnya dalam pertemuan yang menjadi bagian dari Visiting Program for China's Neighboring Countries tersebut.
Wakil Gubernur Drs Steven O.E Kandouw yang diutus Gubernur Olly Dondokambey, SE untuk mengikuti pertemuan di negara tirai bambu itu mengatakan, pengakuan dunia terhadap kemajuan Sulut bukan diperoleh secara tiba-tiba namun merupakan hasil dari kerja keras Gubernur Olly yang mampu memanfaatkan seluruh potensi dan letak geografis Sulut yang strategis.
“Sulut semakin dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia dan Asia Pasifik yang pantas dijadikan tujuan investasi dan pariwisata karena letak, potensi dan stabilitas politik dan keamanannya,” tandas Kandouw.
Diketahui, realisasi investasi di Sulut 2017 mampu mencapai Rp7,9 triliun. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, target dalam RPJMD 2016-2021 hanya Rp2,5 triliun setiap tahun.
Menurut Kandouw, berbagai terobosan yang dilakukan Olly berhasil menempatkan Sulut sebagai salah satu daerah tujuan investasi potensial di dunia sehingga layak dilirik negara lain.
“Ini merupakan satu kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi Utara dimana dalam 26 bulan kepemimpinan, OD-SK berhasil membuat Sulut berlari meninggalkan 33 Provinsi lain di Indonesia” bebernya.
Lanjut Kandouw, kenyataan itu menjadi pertanda bahwa persaingan yang terjadi di tingkat global saat ini justru lebih mengarah ke persaingan regional.
“Saat ini persaingan dunia internasional ternyata semakin spesifik ke persaingan tingkat regional bahkan provinsi” imbuhnya.
Pertemuan itu turut dihadiri Karo Kesra dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS dan Kepala Kepala Dinas PMPTSP Hendry Kaitjili. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar