Provinsi Sulut yang dikenal
sebagai salah satu daerah penghasil captikus (minuman lokal beralkohol tinggi
terbuat dari pohon enau), yang dihasilkan oleh sebagian petani di daerah Bumi
Nyiur Melambai, menjadi perhatian dari Badan Legislatif (Baleg) DPR-RI. Dalam kunjungan
kerjanya di Provinsi Sulut Tim Baleg yang dipimpin Ignasius Mulyono didamping
dua anggota Nurul Arifin dan Irfansa melakukan pertemuan, dengan jajaran Pemprov
Sulut, unsur Forkopimda serta Instansi terkait seperti Bea Cukai dan Perguruan
Tinggi, di terima Sekretaris Provinsi Sulut Ir. Siswa R Mokodongan, Rabu (19/6)
kemarin di ruang Moposad Kantor Gubernur. Tujuan kedatangan Tim Baleg ini untuk
mencari masukan terkait dengan penanganan warga yang terlibat dengan minuman
keras (miras).
Menurut Sekprov, salah satu
kebiasaan yang harus dihilangkan dari peradaban di sulut, adalah perilaku
konsumtif minuman beralkohol. Dari data yang ada hampir 75 % tindakan kriminal
di sulut terjadi dibawah pengaruh miras. Selain itu juga, sekitar 15 % lakalantas terjadi akibat pengaruh
mengkonsumsi miras yang berlebihan. Hal ini, tentunya sangat
memprihatinkan bagi kita, sebagai masyarakat
yang sedang berupaya menata percepatan pembangunan dari lintas sektor yang ada.
Menyikapi hal itu Mokodongan
menyebutkan, Pemprov Sulut telah mengundangkan Perda No 18 Tahun 2000 Tentang
Penanggulangan mabuk akibat mengkonsumsi miras berlebihan. Perda ini secara
tegas mengatur tentang jenis dan kadar minuman beralkohol, hal dan kewajiban
masyarakat, tempat-tempat yang diijinkan untuk menjual miras, bentuk dari upaya
dan tindakan penanggulangan sampai dengan ketentuan pidana. Namun, seiring
dengan derasnya perkembangan di masyarakat, maka atas inisiatif DPRD Sulut,
telah dibahas kembali draf perubahan pasal-pasal dalam Perda tersebut.
Selain kaidah normatif tersebut,
berbagai upaya preventif juga telah dilakukan melalui program-program strategis
yang mengedepankan antar pemerintah, lembaga dan masyarakat diantaranya: dengan
mengkampanyekan Tahun anti mabuk, serta program Brenti jo bagate yang telah
dicanangkan Pemprov bersama Polda Sulut pada 2010 lalu, tambah putra terbaik
bumi totabuan. (Kabag humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar