Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1434 Hijriah, yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam
di daerah ini. Merupakan peristiwa suci yang sarat makna spiritual. Hal itu dikatan
Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd, saat menghadiri peringatan Isra
Mi’raj yang digelar Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Sulut dengan
Panitia Masjid Al-Muhajirin Desa Watudambo Dua Kec, Kauditan Minut, Kamis (6/6)
kemarin.
Jika kita merenungkan peristiwa ini, yang dijalani Nabi
Muhammad SAW dalam perjalanan spiritual dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, lalu
naik ke Sidratul Mutaha, tentu banyak kandungan hikmah dan pelajaran yang
dipetik oleh kita semua, yang diawali dengan pembersihan hati, melalui media
rukiay, sebagai bekal cahaya dalam perjalanan suci itu, jelas mantan Kadis
Diknas Sulut, sembari menyebutkan, pembersihan hati sebagai bagian dari dimensi
kerohanian merupakan awal dari suatu proses perubahan sebelum melakukan
berbagai pekerjaan besar, ujarnya.
Oleh karena itu, sebagai bangsa yang besar, kita hendaknya
dapat memetik hikmah Isra Mi’raj, kita juga harus melakukan upaya pembersihan
hati dan kejernihan berfikir sebelum mengantarkan bangsa ini menuju bangsa yang
kuat, jaya dan bermartabat. Disadarinya membangun daerah dan bangsa sesuai
peran dan fungsi kita, ibarat melakukan sebuah perjalanan suci yang memerlukan
kebersihan hati dan kejernihan nurani, sehingga berbagai kesulitan dapat kita
atasi dengan baik, harap Dr. Jebolah Universitas Merdeka Malang. Sedangkan
Hikmah Isra Mi’raj disampaikan Ketua PHBI Minahasa H. Syamsudin Dali. Turut
Hadir Bupati Minut Sompie Singal, Kasrem 131 Satiago Kol. Inf. Toto Junarno,
Kakanwil Kemenag Sulut Sa’ban Mauludin, Ketua PHBI Sulut H. Ismail Moo dan Kaban Kesbang Pol Gun Lapadengan. (Kabag
humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar