Dalam rangka
menghimpun informasi mengenai percepatan pembangunan infrastruktur di wuilayah
perbatasan, guna mendukung sistem logistik nasional sekaligus memperkokoh
ketahanan nasional.
Tim Lembaga Ketahanan
Nasional (Lemhanas) RI melaksanakan surfey dan dialog bersama Pemerintah
Provinsi Sulut bersama instansi terkait lainnya.
Kunjungan
tersebut di terima langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pambangunan Drs. S
Parengkuan, dilaksanakan Senin (15/7), bertempat di raung rapat WOC kantor
Gubernur Sulut.
Dalam sambutannya,
Parengkuan menjelaskan mengenai kehidupan masyarakat Sulut yang berada di
daerah perbatasan, dimana mereka sangat bergantung pada kondisi alam karena
sebagian wilayah tinggal mereka terdiri dari lautan.
“Kondisi
wilayah perbatasan Sulut sangat memprihatinkan, secara politis memberikan
peluang terjadinya inflasi asing bagi kegiatan penyeludupan barang, narkoba dan
psikotropika, terorisme dan ilegal fishing,” ujarnya.
Untuk itu,
Pemprov Sulut mempunyai beberapa konsep rencana strategis pembangunan wilayah
perbatasan dengan mengembangkan sistem wilayah pembangunan ekonomi, pembenahan
institusi dan infrastruktur pendukung demi memperkuat struktur ekonomi, serta
mengutamakan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat lokal dengan memberikan
kesempatan seluasnya bagi masyarakat untuk meningkatkan pendidikan secara
formal maupun non formal.
“Pemerintah
Sulut juga melakukan penerapan manajemen pemerintahan khusus perbatasan,
optimalisasi pembagunan infrastruktur komunikasi perbatasan, memperkuat sistem
pengawasan wilayah perbatasan yang bekerjasama dngan TNI dan Polri,” tutur
Parengkuan.
Ketua Tim
Survey Lemhanas RI Brigjen TNI Asis Wanto menyatakan tim Lemhanas mengambil
fokus di Sulut karena wilayah Sulut
merupakan daerah terdepan yang berbatasan dekat langsung dengan negara
tetangga.
“Melalui
pertemuan ini, Kami juga mendapatkan gambaran mengenai pembangunan ekonomi
perbatasan, hasil diskusi ini akan kami sampaikan kepada Presiden RI sebagai
masukan untuk percepatan pembangunan perbatasan NKRI,” jelasnya.
Turut hadir
dalam pertemuan tersebut, Danlantamal VIII Laksamana pertama TNI Guguk
Handayani, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI
Johny Tobing, Kepala Bappeda Sulut Ir R Roring, Msi, Kepala Badan Perbatasan
M Mokoginta, kepala Dinas Perhubungan P Tampubolon, Kepala Dinas Perindag Olvi
Ateng, Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR N RP Tendean.(Juru Bicara Pemprov Sulut,
Judhistira Siwu, SE, Msi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar