Demikian Penekanan Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry
Sarundajang ketika membuka Perkemahan Pemuda Remaja GPDI se Sulawesi Utara di
Bumi Perkemahan Buha Manado Senin Sore 30 Juni 2014. Dalam acara tersebut
Sarundajang didampingi oleh Kapolda Sulut Brigjen Jimmy Palmer Sinaga, SH, MH,
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara Djunker Sianturi, SH dan Ketua Pemuda
GPDI Pusat Herry Lumatauw, STh, MTh.
Dalam sambutan tanpa teks Sarundajang menyatakan bahwa
sebagai tulang punggung gereja, tulang punggung bangsa dan dunia, pemuda gereja
harus mampu merenungkan keadaan masa depan bangsa dan dunia, karena disadari
bahwa dunia sekarang mengalami berbagai krisis, mulai dari krisis pangan
sebagai akibat dari banyak negara-negara penghasil pangan yang gagal panen
karena perubahan iklim yang ekstrim, krisis energi sebagai akibat terlalu
diekploitasinya sumbar daya alam yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
sehingga terjadinya krisis lingkungan, keadaan ini harus mampu dicermati oleh
pemuda gereja dan harus beripikiran untuk mampu merubah sesuatu, jika merasa
belum mampu merubah sesuatu maka harus menumbuhkan rasa untuk merubah diri
sendiri agar menjadi lebih baik, yang pada gilirannya akan mampu merubah
keluarga, masyarakat, bangsa bahkan dunia.
Oleh karena itu sebagai pemuda gereja harus mampu mempunyai
pendidikan yang tinggi dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terus
membekali diri dan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan
spiritual agar diri, gereja dan bangsa menjadi lebih baik.
Sarundajang kemudian menguraikan tentang kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual, dimana Kecerdasan
intelektual adalah merupakan kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio,
Orang yang kecerdasan intelektualnya baik, baginya tidak ada informasi yang
sulit, semuanya dapat disimpan dan diolah, pada waktu yang tepat dan pada saat
dibutuhkan diolah dan diinformasikan kembali. Ilmu pengetahuan yang tercipta sehingga
manusia menjadi modern sampai dengan saat ini adalah bagian dari kecerdasan
intelektual.
Berkaitan dengan Kecerdasan emosional, Sarundajang
menjelaskan bahwa itu adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan
orang lain,kemampuan memotivasi
diri sendiri,serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri &
orang lain. Bagaimana seseorang mengatur tutur kata dan tingkah laku, bagaimana
hidup bertoleransi dan bagaimana hidup bergaul dengan bangsa lain adalah bagian
dari kecerdasan emosional, Sarundajang menekankan bahwa apabila seseorang mampu
mempunyai kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosianal maka biasanya orang
itu akan memperoleh sukses dalam hidupnya.
Sedangkan mengenai Kecerdasan spiritual yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti &
menerima makna pada apa yang dihadapi dalam kehidupan,sehingga seseorang akan
memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan di masyarakat, ciri-ciri
orang ini adalah sangat berempati dengan orang lain, menghargai orang lain,
menganggap bahwa semua manusia ciptaan Tuhan adalah sama, suka membantu dan
suka melindungi.
Pada bagian akhir sambutannya Sarundajang mengajak pemuda
gereja yang telah mempunyai hak pilih untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden tanggal 9 Juli 2014, dengan menggunakan hak
pilihnya, jangan golput, berdemokrasi dengan baik dan bermartabat, menghindari
permusuhan dan menghadirkan suasana gembira dalam pesta demokrasi ini.
Perkemahan Pemuda/remaja GPDI ini diikuti oleh sekitar 4000
peserta yang datang dari sekitar 2000-an Sidang GPDI se Sulawesi Utara. (DR
Jemmy Kumendong, Msi, Kabag Humas selaku Jubir Pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar