Buku terbaru ini sebenarnya bisa dikatakan sebagai
pelengkap Geostrategi karena indonesia memang sudah ditahbiskan sebagai negara
maritim terbesar di dunia dan dari data yang ada wilayah indonesia mencapai 7,7
juta km2, terdiri dari luas daratan hanya 1,9 juta km2 sedangkan luas lautnya mencapai 5,8 juta km2
dan posisi indonesia berada pada dua samudra yaiyu samudra hindia dan samudra
pasifik. Demikian dikatakan Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang
pada peluncuran buku yang berjudul Ekonomi Biru Masa depan indonesia di Bunaken
Room Hotel Anana Kawanua Jakarta di jalan cempaka putih (7/10/14) Jakarta.
Sarundajang mengatakan bahwa berawal dari pengalaman
saat menjadi walikota administrasi kota bitung selama 14 tahun dan menjadi
penjabat gubernur provinsi di Maluku dan Provinsi Maluku Utara yang berhubungan
langsung dengan kelautan maka timbul ide –ide cemerlang untuk menggagas
pelaksanaan WOC yang dihadiri oleh 81 menteri kelautan sedunia dan pelaksanaan
CTI Summit yang menghadirkan 6 kepala pemerintahan dimanado untuk mencari
solusi bagaimana mencegah pemanasan global.
“Memang untuk menerbitkan buku ini sebenarnya buku
keahlian saya karena saya tidak memiliki latar belakang ilmu pendidikan tentang
kelautan tapi karena permintaan serta didorong oleh jurnalis daerah maupun
nasional maka saya membagikan kepedulian
pemikiran dan pandangan saya tentang kelautan dalam menerbitkan buku ini”
Lanjut Sarundajang.
Sarundajang mengharapkan kiranya dengan diterbitkannya
buku yang berjudul “Ekonomi Biru Masa Depas Indonesia” dapat berguna apalagi bagi
pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan datang yang peduli dengan
kelautan dan kemaritiman karena ruang lingkup laut masih banyak hal akan di
perlukan untuk mensejahterakan masyarakat seperti lebih banyaknya pembuatan
dermaga dan pelabuhan bagi masyarakat yang hidup di negara indonesia sebagai
negara kepulauan.
Hadir sebagai nara sumber dalam membeda buku ini Prof.
Dr. Ikrar Nusa bakti (Pengamat politik dari LIPI), DR. Atmaji Sumarkijo
(pengamat masalah politik dan meliter), Tarman Azam (wartawan senior,ketua
penasehat PWI Pusat) dan Ny. Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun,
Freddy Numberi, Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang, Anggota DPD RI Fabian Sarundajang, Anggota DPRD Prov. Sulut Eva Sarundajang, SH, Prof. Dr. Rias Rasid, Wakil walikota bitung, IJTI, Prof. Dr.
Tilaar, Edy Pratomo, Kapolda Sulut, para tokoh masyarakat sulawesi utara.(Dr.
Jemmy S. Kumendong Msi, Kabag Humas selaku Jubir Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar