Wakil Gubernur Dr Djouhari Kansil MPd mengatakan, GMIM sebagai
gereja yang mandiri, visioner dan inklusif, secara berkesinambungan
melaksanakan amanat agung Tuhan Yesus untuk membaharui, membangun dan
mempersatukan gereja serta berperan untuk mewujudkan ke-esaan gereja. Hal itu
dikatakan Wagub saat membuka sidang tahunan Majelis Sinode GMIM ke-27 Tahun
2014 di GMIM Sion Sendangan Kawangkoan Minahasa, Selasa (7/10) kemarin. Sebagai lembaga keagamaan, GMIM juga mempunyai
peran strategis untuk memperkuat dan memperkokoh empat pilar pembangunan bangsa
dan masyarakat Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineke Tunggal Ika dan
NKRI, jelas Kansil sembari menyebutkan, hal ini memberi arti, bahwa GMIM adalah
komunitas umat yang sangat potensial dan signifikan bagi pelaksanaan tugas kita
bersama, yaitu mewujudkan masyarakat yang damai, adil, makmur dan sejahtera. Karenanya, menjadi tepat
bagi GMIM untuk merumuskan prospek pelayanan GMIM kedepan sekaligus menjadi
problem solver terhadap berbagai permasalahan yang di hadapi daerah dan bangsa
saat ini.
Berkaitan dengan itulah, maka pelaksanaan Sidang Sinode Tahun
ini, menjadi semakin tepat dan strategis dalam rangka mengintrospeksi,
mereposisi dan mengevaluasi berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan
selang Tahun 2014 dan merumuskan berbagai program kerja pelayanan yang akan
dilaksanakan sepanjang tahun pelayanan 2015, baik kegiatan intern maupun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ujar Kansil sembari berharap,
kiranya segenap komponen GMIM terus bersinergi dengan berbagai program dan
kebijakan pemerintah provinsi Sulut, untuk mewujudkan Sulut sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia, tandas, Ketua PKB Jemaat GMIM
Pniel Tuna wawonasa. (Kabag humas DR Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar