Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang mengakui rakyat Indonesia belum sepenuhnya merasakan dan menikmati kesejahteraan yasng berasal pengelolaan sumber daya kelautan (potensi maritim), karena masih terbawah dengan pola berpikir lama yaitu mengandalkan sumber daya di daratan. Pengakuan SHS tersebut, disampaikan dihadapan peserta Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Rabu (16/09) kemarin.
Saat ini Kita harus tinggalkan pola berpikir seperti itu,
karena mengandalkan potensi sumber daya yang ada didaratan sudah tercemar
dengan berbagai polusi dan laut kini menjadi alternatif, ujar SHS.
Muculnya deklarasi bunaken 1998 semakin menegaskan, bahwa
laut merupakan peluang, tantangan dan harapan untuk masa depan rakyat Indonesia.
Selanjutnya Tahun 2009 di Kota manado provinsi Sulut, dikumandangkan pula
komitmen dunia terhadap pengelolaan sumber daya pesisir, laut dan
pulau-pulau yakni Manado Ocean
Declaration (MOD), CTI Leader’s Declaration dan Manado Communique melalui
pelaksanaan World Ocean Conference (WOC), Coral Triangle initiative (CTI)
Summit dan World Coral Reef Conference (WCRC), ujar SHS.
Karena itu Potensi
sumber daya kelautan menurut SHS Ibarat raksasa yang masih tidur dan perlu
dikelola dengan baik agar masyarakat bisa menikmatinya akan hasil-hasilnya. Karena
itu dengan konsep blue ekonomi, kini menjadikan laut sebagai pilar pertumbuhan
ekonomi harus wujudkan itu, harap SHS.
Hal senada juga di utarakan Rektor Unsrat Prof DR Ellen J
Kumaat, perhatian terhadap isu kelautan semakin besar sejak dilaksanakan WOC
dan CTI Summit 2009 lalu, serta WCRC yang diinisiasi Gubernur Sinyo Harry
Sarundajang.
Berbagai iven internasional tersebut telah membuka mata dunia
terhadap pengelolaan potensi kemaritiman secara konprehensif. Berbagai isu
seperti pengembangan pariwisata, sumber energy, ketahan pangan, perubahan iklim
dan transportasi berbasis kelautan
semakin mendapat perhatian. Karena itu Rektor menyebutkan Unsrat akan tampil
terdepan meningkatkan kapasitas pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya laut yang berkelanjutan. “
Unsrat menetapkan focus penelitian pada pengelolaan biodiversitas kelautan dan
pemanfaatan produk alami kelautan yang bertujuan pada pemanfaatan jenis-jenis
biota laut, tambah Kumaat. Turut memberikan materi Direktur pengelolaan potensi
kemaritiman secara komprehensif Kementerian DKP-RI. Sementara pesertanya
berasal dari Fakultas Kelautan dan Perikanan se Indonesia Timur. (Kabag humas
Roy saroinsong).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar