Sulawesi Utara sehat bukan sekadar angan. Gubernur Olly Dondokambey, SE bersama para pegiat kesehatan terus bekerja keras mewujudkannya. Setahap demi setahap masalah kesehatan dibenahi. Terbukti, pelayanan kesehatan di Sulut saat ini telah menunjukkan indikator yang positif.
Hal itu dapat dilihat dari angka harapan hidup di Sulut yang cukup tinggi. Di tahun 2017 angka harapan hidup masyarakat Bumi Nyiur Melambai mencapai mencapai 71.02 tahun. Angka tersebut berada di atas rata-rata harapan hidup nasional yang hanya 70,68 tahun.
Kesehatan merupakan hak asasi seluruh masyarakat Sulut dan dapat diwujudkan berdasarkan prinsip-prinsip nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan.
"Pemprov Sulut berkomitmen membentuk sumber daya manusia Sulut yang sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial sebagai modal untuk mencapai tujuan pembangunan daerah," kata Olly.
Untuk diketahui, selain meningkatnya angka harapan hidup, hal menggembirakan lainnya adalah menurunnya jumlah kasus gizi buruk dari 40 kasus di tahun 2016, mampu ditekan hingga 25 kasus di tahun 2017, atau berkurang sebesar 38%.
Disamping itu, persentase gizi buruk yang mendapatkan perawatan mencapai 100%; Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 54 kasus di tahun 2016 menjadi 36 kasus di tahun 2017; dan penurunan angka kematian bayi dari 250 kasus pada tahun 2016, turun menjadi 161 kasus pada tahun 2017.
Gubernur Olly juga melakukan inovasi dalam mencapai peningkatan kualitas kesehatan antara lain: kegiatan Community based Surveillance (CBS) atau Surveilans Berbasis pemberdayaan masyarakat guna deteksi dini dan fast Respon terhadap penyakit Menular berpotensi KLB.
Selanjutnya, Pelaksanaan Bina Desa Sahabat Kusta di Kabupaten Minsel dan Kabupaten Bolmut, Pemberdayaan orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) dan Pembinaan di Kab. Minahasa membentuk 4 layanan komprehensif berkesinambungan (LKB) untuk melasanakan program HIV.
Pemprov Sulut telah melahirkan Pergub Sulut nomor 42 tahun 2016 tentang Pengendalian Rabies pada Manusia, Gerakan "Ketuk Pintu" untuk mencari tahu penderita TBC yang belum terjaring oleh pelayanan kesehatan dan Pilot Project Vaksinasi HPV pada anak sekolah untuk pencegahan primer kanker mulut rahim pada wanita.
Begitu juga untuk membantu penanganan kasus gizi buruk, Pemprov Sulut menyalurkan Makanan Tambahan berupa Biskuit, Susu dan suplemen, Pelayanan BPJS bagi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk yang berekonomi lemah serta membentuk Tim Ahli Gizi yang terdiri dari Dokter-dokter Spesialis Gizi Klinik, Anak dan Nutrisionist untuk menangani masalah Gizi.
Tak ketinggalan, Pemprov Sulut juga membuat layanan interaktif dengan menyediakan layanan Hallo Sehat untuk informasi Kesehatan.
Semua upaya peningkatan kesehatan yang dilakukan tersebut membuat Sulut meraih sejumlah penghargaan, yakni :
Penghargaan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada 21 Maret 2017 sebagai Dinas ksehatan Provinsi dengan Pencapaian Tertinggi untuk Indikator Janji Presiden Program P2P dalam Indikator Suspek Malaria yang Dikonfirmasi dan Kasus Malaria Positif yang Diobati Sesuai Standar Tahun 2016;
Penghargaan Kinerja Terbaik Program Penanggulangan TB 2016 dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada 10 April 2017
Juara ke-2 Lomba Website antar Dinkes Provinsi tingkat Nasional; 6 (Enam) Kabupaten dan kota meraih tatanan kawasan sehat; Terakreditasinya RSUD Noongan Versi 2012 dan Juara ke-4 Hospital Family Planning Project PERSI Award – IHMA (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar