Senin, 13 Oktober 2014

Wagub: Penghubung Komisi Yudisial RI Sulut Wujudkan Peradilan Bersih







Wakil Gubernur Sulawesi Utara DR Djouhari Kansil, Mpd mengharapkan kepada empat orang penghubung komisi Yudisial RI yang ada di Sulut  agar mampu mewujudkan peradilan yang bersih bagi rakyat Sulut.
Hal tersebut disampaikan Wagub dalam acara pelantikan dan Public Expose penghubung komisi Yudisial RI Sulut yang diselenggarakan Senin (13/10) bertempat di ruang serba guna Kantor Walikota Manado.
Wagub mengatakan keberadaan penghubung komisi Yudisial RI di Sulul memiliki peran yang strategis mengingat komisi Yudisial hanya berada di ibukota Negara, sementara tugasnya untuk melakukan pengawasan perilaku hakim , dengan adanya perwakilan di daerah lebih meringankan tugas komisi pusat.
Tujuan keberadaan penghubung komisi Yudisial ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menyampaikan laporan terhadap dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim untuk diteruskan ke komisi Yudisial. Keberadaan perwakilan ini juga meningkatkan efektivitas pemantauan persidangan, melakukan sosialisasi kelembagaan dalam rangka menegakkan kehormatan, keluhan masyarakat serta perilaku hakim.
Semua tugas penting itu tidak mudah dilakukan namun Kansil melihat komposisi empat orang ini mampu menjalankan tugas dengan baik, karena kesemuanya memiliki tanggungjawab moril dalam rangka mengawal, memacu dan menghentar proses pembangunan daerah, khususnya dalam aspek hukum.
Turut hadir dalam acara tersebut, Komisioner Komisi Yudisial RI DR Ibrahim, SH,MH, Walikota Manado GSV Lumentut, Wakil Walikota Harley Mangindaan, sejumlah unsure Forkopimda Sulut, serta tamu undangan lainnya.(Kabag Humas DR Jemmy Kumendong, MSi Selaku JUbir Pemprov Sulut)

Gubernur Harap Gedung DPRD Baru Hadirkan Ide Cemerlang Bagi Pembangunan Sulut







Gubernur Provinsi Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang mengharapkan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut baru yang rencananya akan di tempati akhir tahun 2015 nanti, bisa memberikan ide-ide cemerlang bagi pembangunan Sulut kedepan.
Ungkapan tersebut disampaikan Sarundajang saat acara peletakan batu pertama pembangunan gedung DPRD baru yang terletak di kairagi Manado, Senin (13/10).
Harapan lain Gubernur bagi para anggota dewan yang akan menempati gedung ini nantinya agar gedung ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan penting yang mengemukakan kepentingan rakyat. Bukan hanya sekedar tempat untuk pamer kekuasaan dan kekuatan.
Gedung yang di bangun diatas tanah Pemprov ini dipilih Gubernur secara langsung dengan pertimbangan penghematan biaya,  tanah yang kokoh dan cukup luas, anti banjir. Gedung DPRD harus menempati tempat baru, karena Gedung yang lama sudah cukup tua, sehingga sudah saatnya para anggota dewan menempati gedung baru yang cukup representatif.
Rencananya dalam gedung yang dibangun di lahan seluas 6,6 hektar ini, setiap anggota dewan akan memiliki ruangan sendiri,ruang rapat masing-masing komisi, dan sejumlah fasilitas penunjang kantor lainnya. Gedung ini dibangun dengan konstruksi anti gempa, memiliki 3 lantai.
Turut hadir dalam acara peletakan batu pertama tersebut, ketua DPRD Sulut Steven Kandow, Kapolda Sulut Brigjen Pol P Sinaga, sejumlah anggota DPRD Sulut, pejabat Eselon II lingkup Pemprov Sulut.(Kabag Humas DR Jemmy Kumendong, Msi selaku jubir Pemprov Sulut)

Wagub Pimpin Upacara Peringatan Hari Habitat Dunia




Wakil Gubernur Sulawesi Utara Dr. Djouhari Kansil, M.Pd senin (13/10) memimpin upacara dalam rangka memperingati hari Habitat Dunia tahun 2014. Upacara tersebut digelar di lapangan kantor Gubernur Sulut.
Dalam sambutannya Wagub mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian habitat untuk mengurangi pemanasan global dan dampak kerusakan lingkungan lainnya. Berdasarkan data peningkatan emisi gas rumah kaca diatmosfer, para ahli cuaca internasional memperkirakan bahwa planet Bumi bakal mengalami kenaikan suhu rata-rata 3,50 derajat Celcius dalam waktu dekat sebagai efek akumulasi penumpukan gas tersebut. Bencana yang muncul cukup mencemaskan.
Bencana itu diantaranya pencairan es di kutub, perubahan pola angin, meningkatnya badai atmosferik, bertambahnya organisme penyebab penyakit, perubahan ekosistem hutan, dan lainnya. Tentunya kita tidak ingin Sulawesi Utara mengambil bagian dalam merusak lingkungan.
Jika selama ini hutan selalu menjadi pilihan untuk menyelamatkan bumi karena kemampuannya menyerap kembali CO2. Perairan laut ternyata juga memiliki daya netralisasi yang tak kalah besarnya, melalui  berbagai organisme laut yang melimpah, seperti yang ada di Sulut kita harus melestarikan potensi tersebut. Kehidupan kita yang berada di pinggir laut betul-betul menjadi tumpuan untuk menyelamatkan bumi.

Tidak hanya ketika bicara soal dampak lingkungan dan pemanasan global, tapi juga banyak hal lain, termasuk menjadikan laut sebagai pilar pertumbuhan ekonomi (blue economy). Pilihannya satu laut dan langit harus tetap biru, demi lingkungan yang tetap terjaga lestari untuk masa depan nan cerah. (Kabag Humas DR Jemmy Kumendong, M.Si selaku jubir Pemprov Sulut)

Minggu, 12 Oktober 2014

Menteri PU dan Wagub Tinjau Jembatan Soekarno





Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Wagub Sulut Dr Djouhari Kansil MPd, Minggu (12/10) melakukan peninjauan pengerjaan proyek jembatan Soekarno. di Pelabuhan Manado.
Jembatan yang dibangun sejak 10 tahun lalu akhirnya di kerjakan kembali karena berbagai alasan yang dihadapi sehingga penyelesainhya memakan waktu lama, jelas Kirmanto di sela-sela kunjungan di jembatan yang bakal menjadi ikom warga kota Manado.
Menurut Kirmanto jembatan Soekarno yang sementara di kerjakan ini tinggal 29 m. kini pengerjaannya yaitu pengecoran badan jalan (landasan) diperkirakan awal Januari 2015 jembatan tersebut sudah selesai dan tinggal finishing,ujarnya.
Wagub, hari ini ada kebanggaan bagi masyarakat Sulut karena ditengah-tengah kesibukan Pak Menteri mengambil kesempatan mengunjungi Sulut. Akhirnya hari ini terukir dalam sejarah mulai dibangun dan jembatan soekarno mulai disambung ibarat judul lagu lama ku mantikan dan pembangunan infrasturktur dibidang pekerjaan Umum ini sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Karena tidak hanya jembatan Soekarno tapi juga proyek-proyek berskala besar seperti Waduk Lolak yang sudah memiliki persetujuan Menteri PU berupa ijin Multi Years  dan sudah akan dibangun. Begitu pula dengan Waduk Kuwim yang sementara ini sedang dilakukan fisibiliti study oleh Kemnenterian PU termasuk jalan Tol manado Bitung yang akan dilakukan Ground Breaking. Karena itu pemerintah dan masyarakat Sulut menyampaikan terima kasih perhatian yang begitu besar terhadap daerah ini, juga Kansil tak lupa mendoakan agar Menteri akan selalu diberikan kesehatan juga berkat dari ALLah serta isteri dan keluarga. Wagub juga mengajak, marilah kita tingkatkan kinerja kita sembari menyebutkan, biarlah kemesraan ini tidak akan berlalu mengingat Pak Menteri tinggal delapan hari langi melepas jabatan sebagai Menteri PU, tandas salah satu putra terbaik nusa Utara. Ikut dalam peninajaun tersebut Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto, Kepala Pusat Komunikasi Publik Djoko Mursito, Staf Khusus Menteri PU Ir. Lucky H Korah MSi, Kadis PU Sulut Ir Eddy Kenap dan Kepala Balai Balai dan Jembatan Ir Jhoni Wenur   (Kabag humas DR Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pempro).    

Tanjung:Mimpi Sarundajang Terjawab










Peletakan batu pertama (Ground Breaking) pembangunan Jalan Tol Manado- Bitung terjawab sudah setelah Menko Perekonomian Chairul Tanjung meresmikannya sebagai tanda dimulainya proyek  prestisius dari mimpi Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang,Minggu (12/10) kemarin.
Menurut Tanjung jalan Tol Manado-Bitung merupakan mimpi sekaligus impian besar dari Gubernur Sarundajang untuk memajukan daerah ini demi kesejahteraan rakyat. Saat ini mempi tersebut terjawab sudah setelah pengerjaannya sudah dimulai hari ini, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, ujar Tanjung sembari menyebutkan, kenapa kita harus membangun Tol dan KEK, sebagai dasar filosofi pemikirannya tentunya rakyat Sulut ingin maju. Intinya kita inginkan adanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya terpusat di pulau jawa, tapi juga semua wilayah dan kota termasuk Sulut bisa dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang di konektifikasikan melalui jalan, bandar dan pelabuhan, agar kos ekonomi kita lebih murah dan lebih kompetitif, sehingga investor mau menanamkan modalnya di berbagai bidang daerah ini, ujarnya, sembari menyebutkan, Sulut merupakan wilayah terdekat untuk kawasan Asia pasifik, sehingga perlu dibangun infrastruktur-infrastruktur pembangunan berskala besar seperti Jalan Tol manado Bitung untuk menunjang KEK, yang kini sudah dilirik oleh investor dari China, tandasnya. Senada dengan Tanjung Menteri PU Djoko Kirmanto, juga mengungkapkan mimpi Sarundajang sudah terjawab dengan dimulainya pengerjaan pembangunan jalan Tol Manado-Bitung. Tidak hanya itu tapi juga jembatan Soekarno yang telah memakan waktu 10 tahun pembangunannya kini sudah dikerjakan kembali dan pada pertengahan Tahun 2015 jembatan yang menjadi ikon kota manado sudah selesai. Gubernur Sarundajang bersama Wagub Djouhari Kansil tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Menko Perekonomian dan Menteri PU yang telah melakukan graud breaking Jalan Tol manado Bitung serta peresmian berbagai proyek infrastruktur Pkekerjaan Umum di Sulut. menurut sarundajang ini betul-betul merupakan proyek yang belipat ganda karena itu atas nama pemerintah dan masyarakat Sulut menyampaikan terima kasih kepada Menko Perekenomian dan Menteri PU, tandas Sarundajang.  
Kadis PU Sulut Ir. Eddy Kenap mengatakan, Jalan Tol Manado-Bitung telah dianggarkan sebesar 49 T dengan panjang 39 km lebar 60 ROW secara umum 60 m, dengan rincian lebar perkerasan 2 X 7,2 m, median 9,7 m, bahu dalam 1.5 m, bahu luar 3 m dan sisannya adalah rumija tol. Pelaksanaannya menjadi 2 segmen yaitu segmen 1 dari ring-road 1 ke Airmadidi dangan panjang 13,5 km dan segmen 2 dari Airmadidi ke bitung panjang 25,5 km. Dengan mempunyai 5 buah simpang susun (SS) sebagai akses keluarmasuk yaitu SS Sukur, SS Airmadidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung, didalamnya juga terdapat jalan lingkat Minut sepanjang 3,14 Km. Selain itu proyek-proyek infrastruktur PU yang diresmikan antara lain pelepabaran jalan Molobog-Onggunoi II di Bolmong Timur sepanjang 5 km dengan dana APBN TA 2012 Rp.28,45 M, pelabaran jalan Molobog-Ongunoi Boltim sepanjang 3,4 km dengan dana APBN TA 2013 Rp. 24,18 M, rekonstruksi jalan Molobog-Onggunoi III Boltim sepanjang 5,33 km dengan dana APBN TA 2013 Rp 37,93 M, peningkatan jalan Rainis-Melonguane di Talaud sepanjang 5 km dengan dana APBN TA 2012 Rp. 24,93 M, pelebaran jalan Onggunoi-Pinolosian I  Bolsel sepanjang 5 km dengan dana APBN TA 2014 Rp. 24,23 M. Hadir Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto, Kepala Pusat Komunikasi Publik Djoko Mursito, Staf Khusus Menteri PU Ir Lucky H Korah MSi, serta para Bupati dan Walikota serta pejabat pemprov Sulut.  (Kabag humas DR Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).       


Gubernur ajak Jurnalis Televisi Serius Kawal Roda Pemerintahan

bernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang mengajak kepada insan pers, khususnya para jurnalis televisi yang ada di indonesia untuk bersama mengawal jalannya roda pemerintahan di Indonesia dengan baik, terbuka, independen dan tetap mempertahankan idelais.
Hal tersebut disampaikan Sarundajang saat memberikan materi kepada para jurnalis dalam Konferensi Jurnalis Televisi Asia Pasifik Sabtu (11/10), bertempat di hotel sintesa peninsula Manado.
Saat memberikan materi singkat, gubernur mengatakan dirinya berdiri di depan pars Jurnslis bukan sebagai Gubernur tapi sebagai ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).
Gubernur memberikan gambaran mengenai dunia politik, dimana Politik itu suci, politik tidak dapat dipisahkan dari bangsa, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) merupakan mitra dari AIPI.
Pers sadar atau tidak sadar terlibat dalam permainan politik, siapa yang kuat dia yang menang. Namun siapa yang menguasai informasi dia menjadi pemenang.
Gubernur mengingatkan pers untuk serius dalam membangun bangsa. "Kita baru melewati agenda politik praktis, politisi harus menjadi negarawan yang baik. Dalam hak itu dunia pers mempunyai peranan penting mengingatkan para anggota Dewan bahwa mereka adalah wakil rakyat, bukan wakil partai. Bantu para politisi menjadi negarawan," kata Gubernur.
Untuk itu melalui kegiatan pertemuan para insan pers yang dilaksanakan di kota Manado ini, Gubernur berharap bisa menghasilkan kesepakatan guna kepentingan mengawal pembangunan bangsa dan jalannya roda pemerintahan.(Kabag humas DR Jemmy Kumendong, selaku Jubir Pemprov Sulut)

Sabtu, 11 Oktober 2014

Gubernur: Jurnalis Jaga Idealisme dan Manfaatkan Kebebasan Pers Untuk Mebangun Bangsa.







Gubernur Sulawesi utara DR Sinyo Harry Sarundajang Jumat (10/10), membuka kegiatan Konferensi Jurnalis Televisi Asia Pasifik.
Acara yang di prakarsai oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di buka di Gran Kawanua Convention Center dihadiri oleh ratusan jurnalis televisi se Indonesia dan beberapa perwakilan Jurnalis negara tetangga antara lain dari Australia, Filipina, Korea dan beberspa negara lainya.
Dalam sambutan pembukaan Gubernur mengapresiasi pelaksanaan kegiatan bertaraf internasional yang di adakan di kota Manado Sulut.
Gubernur mengingatkan kepada seluruh Jurnalis yang hadir agar menjaga idealisme dan Manfaatkan kebebasan pers untuk membangun bangsa dan kedamaian dunia.
Belajar dari pengalaman Gubernur memimpin dua daerah konflik di Maluku dan maluku utara, bantuan jurnalis sangat penting dalam perdamaian, karena jurnalis memberikan informasi yang aktual bagi masyarakat tentang apa yang terjadi dilapangan.
Peran jurnalis memang begitu berat, berbagai tantangan dilapangan membuat para jurnalis harus berjuang memberikan informasi yang cepat.
Gubernur berharap para jurnalis yang tergabung dalam IJTI dapat memberikan sumbangsi bagi pembangunan Indonesia, memberikan masukan baik bagi pemerintah yang baru nanti, karena salah satu fungsi pers ialah sebagai kontrol sosial, maka peran jurnalis sangat stratgis dalam menjaga stabilitas negara Indonesia.
Gubernur juga menyampaikan kepada seluruh peserta yang akan mengikuti konferensi selama tiga hari di Manado untuk menikmati keindahan budaya dan wisata di Sulut, memanfaatkan waktu untuk belajar dan menggali potensi Sulut dimana Sulut berhasil menjadi satu daerah yang menjaga pluralisme.
Gubernur juga mendapatkan penghargaan dari rekan rekan IJTI Maluku, karena memiliki peran besar dalam mendamaikan maluku, Sarundajang mendapatkan Plakat ITJI Maluku. Gubernur juga sempat menyanyikan lagu daerah dari maluku.
Ketua IJTI pusat Yadi Hendriana dalam sambutannya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemprov Sulut yang telah banyak memberikan bantuan agar terlaksana kegiatan ini.
Lebih lanjut kegiatan yang akan digelar selama tiga hari di kota Manado ini nantinya akan menghasilkan kesepakatan manado, tujuan lain dilaksanakannya kegiatan antar jurnalis ini adalah Mengukuhkan lahirnya Asosiasi JurnalisTelevisi Asia Pasifik yang saat ini masih merupakan  “bayi” organisasi jurnalis televisi regional.
Memperluas network & membangun kebersamaan antar anggota jurnalis televisi di  negara-negara kawasan Asia Pasifik, melalui pertukaran informasi dan potensi negara masing-masing.
Menghasilkan pemikiran-pemikiran progresif yang dapat  mengukuhkan jati diri, mengembangkan  posisi tawar organisasi  para jurnalis televisi Asia Pasifik dalam konteks jurnalistik positif, penegakan demokrasi, perdamaian dunia. Menghasilkan gagasan-gagasan yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan kompetensi para anggotanya sejalan dengan penerapanTelevisi Digital.